EPILOG

9.1K 523 3
                                    

So take my hand
Take my whole life too
For I can't help
But falling in love with you

Sepasang manusia itu berdansa mengikuti irama lagu yang dinyanyikan salah satu musisi terbaik di dunia. Keduanya saling menutup mata dan tersenyum, seakan hanya ada mereka berdua di ruangan tersebut. Hingga musik berhenti dan suara riuh tepuk tangan terdengar.

Arles membuka matanya dan tersenyum lebar, masih dengan keningnya yang tertempel di kening sang istri.

"Aku pria paling beruntung dan paling bahagia di semesta ini," bisiknya mengundang kekehan dari Gemilang.

Gemilang menarik dirinya dan tersenyum pada hadirin. Ia mengambil sebuket bunga dan berdiri membelakangi tamu-tamu single yang tengah bersiap menangkap bunga tersebut.

Arles tertawa saat melihat Charles–kakak kembarnya–tengah emosi setengah mati mendapati Jeane ikut di rombongan itu. "Jeane! Kamu punya aku! Ngapain di situ?!" serunya tapi Jeane hanya menjulurkan lidahnya dan kembali bersiap.

"Sabar ya, Bro," ledek Arles.

Arles dulu membenci Jeane setengah mati karena wanita itu yang membuat Charles terpuruk. Jeane dengan seenaknya meninggalkan Charles saat pria itu berada di paling bawah di hidupnya. Tapi beberapa minggu lalu setelah wanita itu menjelaskan semuanya, ia memaafkannya dan kini Jeane sudah dikenalkan di keluarganya.

Lamunan Arles terbuyar saat teriakan-teriakan semangat terdengar di telinganya. Seorang wanita telah mendapatkan bunga tersebut.

"Wah, Riley, mungkin Liam akan melamarmu secepatnya!" seru salah satu temannya.

Tidak memedulikan itu, Arles kembali menatap istrinya yang ternyata juga sedang menatapnya.

Ia tersenyum dan hendak menghampirinya sebelum sang ibu dan ayahnya telah memeluk Gemilang.

"Welcome to the family, Darling."

"Kami harap you can stand Arles," ujar ayah Arles dengan sedikit bahasa Indonesia yang terbata-bata.

Gemilang mengangguk dan tertawa.

---

"Aku punya hadiah," bisik Arles, "lebih ke kejutan, tepatnya."

Gemilang menaikkan alisnya, "Apa?"

Arles terkekeh dan menunjukkan paspor Gemilang yang sudah ada di tangannya. "Kita akan berbulan madu ke Italia!"

Gemilang menatap Arles terkejut. "S– serius?"

Arles mengangguk.

"Kamu pasti baca diary-ku lagi!" tuduh Gemilang yang sayangnya benar.

Terbukti dengan Arles yang tertawa lalu merangkul bahu istrinya. Lalu pria yang masih dibalut dengan tuksedo dari Armani itu mengecup pipi istrinya. "Aku gak sabar buat malam ini," bisiknya membuat pipi Gemilang memerah.

Wanita itu langsung menjauhkan tubuhnya dari sang suami. "Berhenti memikirkan itu!"

Arles tergelak. "Apa? Kamu gak mungkin bisa kabur dari momen itu nanti," ledeknya.

"A– aku lagi dapet," kata Gemilang, membuat wajah Arles langsung berubah pias.

"Bohong!" Pria itu mencoba mengelak.

Gemilang menjulurkan lidahnya, "Emang!"

"Istri siapa, sih, gemesin banget!!!" Arles mencubit pipi Gemilang dengan gemas.

"Lepas!!"

Her BossWhere stories live. Discover now