(3)

74.1K 2.9K 57
                                    

Gak ngerti lah ini part apa namanya. Ancur seancur-ancurnya banget. But, I tried my best!

Enjoyyy!!


Sudah 2 bulan semenjak insiden bath up itu, hari-hari Tristan dan Luna seketika berubah menjadi cerah.

Perubahan dalam bentuk tubuh Luna yang awalnya dari wanita yang kurus berubah menjadi wanita berutubuh sintal karena habis melahirkan, membuat Tristan berubah menjadi 'papi omes' alias otak mesum.

Bayangkan, hampir setiap malam ia meminta Luna untuk berpakaian seksi, pakaian yang sebenarnya Luna hindari di malam hari karena ia akan kedinginan, namun jaminan dari Tristan yang akan memeluk Luna sepanjang malam akhirnya membuat Luna luluh juga.

Tapi tak selalu ia menuruti permintaan Tristan itu, karena kalau ia menurutinya, ia sudah tau akan berujung kemana... Bahkan, Luna lebih sering menolak dibanding menuruti permintaan Tristan itu, dan itu pasti membuat Tristan kecewa. Hanya sedikit kecewa saja...

Contohnya seperti malam ini, Tristan sudah memohon-mohon pada Luna untuk mengenakan gaun tidur yang sangat pendek dan tipis dengan tali spaghetti yang baru Tristan beli kemarin, namun Luna menolaknya mentah-mentah...

"Gak mau kak, nanti Luna masuk angin"

"Gak Lun, nanti aku 'peluk' deh"

"Apalagi kakak peluk, bikin tambah sakit tau gaaaak sihhhh" Luna gemas karena Tristan daritadi ngotot memaksanya menggunakan sepotong kain itu.

"Apanya Lun, sakit? Bukannya enak?" goda Tristan memamerkan seringai di bibirnya. "Ahh.. Ahh.. Gitu kan?" goda Tristan lagi.

"Ih apaan sih" Luna memutar bola mata jengah.

"Asal kakak tau ya, kalo kakak godain Luna kaya gitu terus, malah bikin Luna makin gak mau make baju itu" ucap Luna dan langsung tiduran dan menutupi tubuhnya dengan selimut dan meringkuk di bawah sana.

"Lun kamu kok jadi pilih kasih gitu sih? Kamu punya waktu seharian sama Hansel, sekarang aku cuma minta kamu punya waktu buat aku di malem hari aja masa gak di kasih" Tristan memulai aksi irinya pada anaknya sendiri.

Luna langsung membuka selimutnya setengah badan, dan memandang Tristan dengan pandangan tak menyangka.

"Kakak masih iri sama Hansel? Astagaaaa" Luna menepuk jidatnya gemas.

"Iyalah iri" ucap Tristan. "Masa hansel boleh nyusu dari kamu, aku yang suami kamu gak boleh" ucap Tristan. Ia sudah tak menyaring kalimat yang keluar dari mulutnya.

Tak apa, Luna sudah mengerti betapa omesnya lelaki yang menikahinya sekitar 1 tahun yang lalu ini.

"Boleh kak, boleh..." ucap Luna gemas sambil mencubit pipi Tristan. "Malem-malem kemaren juga kakak............ Ah udahlah, yang jelas kakak tau Luna pengen ngomong apa"

"Tapi itu kan kemaren-kemaren, aku mau yang sekarang istri cantikku" Tristan tak kalah gemas karena keinginannya daritadi tak dipenuhi.

"Udah abis susunya diminum Hansel" ucap Luna asal. "Pabriknya belom produksi"

"Luna...."

"Udah deh, Luna mau tidur tenang kak, itu bajunya di pake kapan-kapan aja" Luna ingin sekali mengakhiri perdebatan yang tak akan ada habisnya kalau melawan Tristan.

"Hari ini Luna" perintah Tristan lagi.

"Kaaaakkk.... Kenapa sih kakak berubah jadi omes gini?" tanya Luna.

Happily Ever After ✅Where stories live. Discover now