Bab 3 ( Acara di Pondok Pesantren )

174 21 1
                                    

~Malam Hari~

Malam ini adalah malam pertama bagi naira tinggal sendiri tanpa orangtuanya

"Nai, kita pergi dulu yh ada acara di Aula pondok memperingati Hari Ibu, kalau kamu cape mending gak usah ikut istirahat saja disini" Ucap Nasyita

"Tapi Nasy aku takut sendirian disini,Aku ikut yah, kan biar tahu suasana dipondok seperti apa sekalian aku mau kenal dengan santri disini" jawab Naira dengan sumringah

"Emangnya kamu gak cape Nai" timpal Nafisha

"Nggak lahh, aku kan strong semua rintangan akan ku taklukan" jawabnya sombong

"Yau udahh,kalau mau ikut ayo langsung gaspol, acaranya pasti udah dimulai" timpal Naura agar cepet pergi

"Berangkattt,.." kata Nasyita

Dan mereka langsung pergi menuju Aula untuk memperingati Hari Ibu dengan sorak gembira, terutama bagi naira hari ini adalah hari yang spesial

Tiba-tiba naira bertabrakan dengan seseorang siapa kah dia (?)

"Awwww..." ringgis Naira

"Maaf saya gak sengaja" ucap orang itu dengan rasa bersalahnya

"Kamu lagi kamu lagi, kalo jalan tuh pake mata donk" bentak naira

"Bukannya jalan itu pake kaki ya" timpalnya dengan senyum mengejek

"Nihhhh, orang dari tadi nyebelin banget sihh" ucap naira dengan kesal

"Jangan gitu Nai, nanti bisa suka loh"timpal Nasyita

"Idihhh, amit amit jabang bayi gak mungkin aku suka sama nih orang" kata naira

"Maaf ya Naufal, emang gini orangnya suka ceplas ceplos" ucap Nasyita

"Iyh Gpp kok namanya juga santri baru, Aku pergi dulu yaa. Assalamuallaikum"katanya sambil pergi

"Waallaikumsalam" jawab mereka kecuali Naira

"Ishhh, kok kamu belain dia sih"

"Sudahlah gak usah dibahas, mending lanjut saja yukk udah dimulai tuh" timpal Naura

Merekapun melanjutkan jalan ke Aula, disana banya para santri yang menonton acara tersebut hampir semua tempat duduk penuh .

"Nasy, kita duduk didelan paling pojok tuh ada 4 kursi yang belum ditempati" Ucap Naura

"Yaa udah ayo,." Jawab Nasyita

Mereka pun beriringan menuju kursi yang akan ditempati, dan menonton dengan khidmat serangkaian acara tersebut. Pada Pertengahan acara, Pembawa acara menginginkan salah satu santri harus ada yang menampilkan sebuah karya puisi tentang ibu. Dan untuk pertama kalinya Naira membawakan sebuah puisi untuk Umi nya.

"Untuk acara selanjutnya, Saya ingin ada salah satu santri menampilkan sebuah puisi yang bertema tentang ibu, siapa yang bersedia untuk maju menampilkan puisinya" Ucap Pembawa acara dengan lantang

Dan tiba tiba Nasyita berdiri

"Ohh, itu dia yang mau maju Ayoo Silahkan" kata Pembawa Acara

"Maaf bukan saya, tapi Naira sahabatku dia santriwati baru dan dia juga jago membuat puisi" timpal Nasyita

"Ihhh, apaan sih nasy kok jadi aku sih, aku malu"ucapku

"Sudahlah Nai, maju saja cepet udah ditunggu tuh" Ucap Nafisha

Naira pun langsung berdiri dan berjalan menuju panggung untuk menampilkan puisinya

"Ini dia santriwati baru yang akan menampilkan sebuah puisi, silahkan untuk menempatkan posisinya" Ucap pembawa acara

"Assalamuallaikum wr.wb. Perkenalkan Nama saya Naira Adifa Az-Zahra. Disini saya akan membawakan sebuah puisi untuk Umi ku" Ucap Naira

UMI

Sang mentara pagi
Sang rembulan malam
Kau seorang yang tak kenal lelah
Yang penting anakmu dapat jajan
Tak kenal lapar,yang penting
Anakmu tak kelaparan
Hanya ingin melihat anakmu
Ini menjadi yang terbaik dimatamu
Namun tingkahku Egoku
Selalu membuatmu jengkel
Dengan sikap dan perkataanku
Selalu menyakiti hatimu
Kumohon hentikan air matamu
Yang kau simpan di senyum bibir
Manismu tangan halusmu selalu
Membelai rambutku saatku terlelap
Ingin kudekat dan menangis dipangkuanmu menceritakan betapa Sakitnya batinku selama ini ketika mendengar
pecahan kaca dan
teriakan sakit hatimu
UMI ..
Aku telah kehilangan sosokmu
yang dulu mengapa kini kau begini
Selalu membuat tekanan batin
kepada anakmu meski begitu
aku hanya tau bahwa batinmu lebih
Tertekan daripada batinku
Maafkan aku UMI ...
Kenyataan hidup yang aku jalani tak seindah saat ku dengar engkau
baca ayat suci Lukaku
selalu terobati dengan kasihmu

Karya : Pena_Senja

Itu lah Puisi yang ditampilkan oleh Naira, dengan aliran air mata karna terbawa suasana.

Dan beberapa rangkaian acara sudah selesai, sehingga para santri mulai pergi meninggalkan aula.

"Huhhh, seru juga ya acaranya apalagi pas stand up comedy bikin ngakak" ocehan naira

"Ya iyah, emang kamu baru liat apa"tanya Naura

"Hehehe, iya aku baru nnton sekarang" sambil menggaruk tekuk yang tidak gatal

"Assalamuallaikum, Nasy .." salamnya

"Waallaikumsalam Naufal, ada apa ya"

"Ini ada paketan dari orangtua mu"jawabnya

"Ohh, iya terima kasih"

"Hehhhh, orangnya ada di depan ko liatinnya malah kebawah, Anehh"Ucap Naira dengan tegas

"Maaf, bukan mahrom Nai"kata naufal

"Dari tadi kalian itu berantem mulu, bisa gak sekarang baikan"Ucap Naura

"Ogahhhh, baikan sama orang nyeselin tuh bisa kena azab tau" jawab Naira

"Astagfirulloh Nai, jangan gitu mungkin sekarang kamu benci sama dia suatu saat pasti kamu menyukainya" timpal Nafisha

"Iya bener tuh,." Ucap Nasyita

"Yasudahla saya pergi dulu, percuma ngeladenin orang yang susah diatur kaya tuh orang, Assalamuallaikum"

"Waallaikumsalam" jawab mereka

"Ehhhh, emangnya saya mau ngomong sama orang nyebelin kayak kamu, ya nggaklah jangan pernah mimpi" teriakan naira

"Ya allah, nih orang susah di omonginya," kata nasyita

Setelah perbincangan mereka berakhir, mereka langsung pergi ke kamar untuk istirahat karna hari mulai malam

Maaf Typo Baru Belajar
Jangan lupa Vote dan coment !!

Andaikan JODOHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang