CHAPTER 1

5.6K 774 65
                                    

(Name) menghela napas panjang, sebelum akhirnya berjalan keluar dari rumah barunya, rumah Yamada bersaudara.

'Tak disangka aku benar-benar menjadi kakak mereka bertiga,' pikir (Name) menutup pintu rumah kemudian berjalan menjauhi rumah Yamada bersaudara, 'ya, walaupun hanya trial.'

Kemudian ingatan atas kejadian kemarin kembali terngiang di dalam kepala (Name).

<><><>

"K-k-k-k-k-k-kakak!?" pekik (Name) memandang sang bos.

"Huh, apa kau lebih memilih menjadi yang lain?" tanya sang bos mengangkat sebelah alisnya.

Pipi (Name) memerah, dan dia langsung menggeleng.

"Bos, kau tidak bisa melakukannya seenaknya!"

"Oh, benar," ucap Harrison lalu menatap Yamada bersaudara, "apa kalian mau menerima (Nickname) sebagai kakak angkat kalian? Aku akan membayar kalian tiap bulan selama (Nickname) menjadi kakak kalian, bagaimana?"

"Dari ucapanmu, sepertinya (Surname)-san hanya akan menjadi kakak angkat kami dalam waktu yang sebentar, benar?" tanya Saburo.

"Tergantung situasi dan kondisi nantinya," jawab Harrison tersenyum.

"Tapi, kenapa harus kami?" tanya Ichiro.

"Karena kalian menerima jenis pekerjaan apapun, kan?" tanya Harrison kembali.

"U-uhm, kalian bisa menolaknya," ucap (Name) sedikit panik, "Mr. Harrison memang suka berbuat seenaknya, jadi tolong maklum atas sikapnya."

"Oh, atau kalian mau mencoba trial-nya dulu?" tanya Harrison, "cepat atau lambat (Nickname) akan tahu alasanku meminta kalian menjadi keluarganya, atau lebih tepatnya—dia menjadi keluarga kalian."

Harrison mengeluarkan selembar cek, kemudian menulis sejumlah nominal uang, kemudian memberikannya pada Ichiro.

"Untuk trial, apa ini cukup? Selama trial, (Nickname) akan tinggal bersama kalian selama seminggu, setelah itu keputusan berada di tangan kalian, mau menerima tawaranku atau tidak."

"Mr. Harrison! Setidaknya Anda perlu izin dariku juga!!"

<><><>

Tentu saja (Name) langsung diberi libur pada hari ini agar dia bisa membawa barangnya untuk menginap selama seminggu di rumah Yamada bersaudara. Setelah membawa barang-barangnya ke rumah Yamada bersaudara, mereka kembali pada aktivitas biasa mereka, kecuali (Name) yang menganggur di rumah, yang pada akhirnya memutuskan untuk berbelanja bahan makanan di supermarket terdekat.

"Seminggu bersama Yamada bersaudara," gumam (Name), "semoga saja tidak terjadi yang tidak-tidak selama seminggu ini."

Namun perhatian (Name) langsung teralihkan oleh laki-laki yang berdiri tak jauh darinya, yang dari jaketnya dapat (Name) tebak adalah Ichiro. Sementara Ichiro sendiri menyadari kehadiran (Name) yang semakin dekat padanya.

 Sementara Ichiro sendiri menyadari kehadiran (Name) yang semakin dekat padanya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Big Sister » Buster Bros!!Where stories live. Discover now