(60) H-23 ke California

3.8K 189 10
                                    

"Hahahahaha..." tawa terdengar di sekitar kelas 12 Sains 1.

Sudah seminggu berlalu, kini Jessie telah menemukan kembali dirinya yang kembali ceria. Kehilangan Carla, bukan berarti Jessie harus kehilangan jati dirinya juga.

Saat ini, Jessie dan teman-temannya sedang berbagi cerita tentang apa saja. Jam pelajaran matematika dengan guru killer yang terpaksa tidak hadir membuat para siswa-siswi ini merasakan surga dunia. Hari-hari sebelumnya, dimana banyak insiden tak terduga sangat memengaruhi keseharian mereka di kelas.

Jarang terdengar canda dan tawa mereka. Namun kini semuanya telah kembali seperti semula. Kekompakkan kelas 12 Sains 1 memang sering kali membuat kelas lain merasa iri. Terlebih, ada the most wanted di kelas ini.

"Dan ya, lo tau? Gue, adek gue dan nenek gue shock seketika waktu kursi yang kita tempati roboh gitu aja." kata Miko menceritakan kisahnya dengan penuh penghayatan.

"Hahahaha, jayus lo." kata Genta sambil menampol wajah Miko.

Teman yang lain pun ikut tertawa, "Kasian nenek lo anjir," kata Jessie sembari terkekeh.

"Terus, lo nolongin Grandma lo ga?" tanya Bella yang masih penasaran.

Miko menggaruk tengkuknya dengan raut wajah mencurigakan, "Ya ngga, gue ketawain malah." ucapnya ragu-ragu.

"Hahaha, sadis lo bangsat." komentar Dino, disusul teman yang lainnya.

Mereka semua sedang berkumpul seperti biasa di bagian belakang kelas. Duduk membentuk lingkaran sampai kursi atau meja yang menghalangi pun didorong menjauh dari sana.

"Huft," Grace menghela napas, "Tentram ya ga ada si becak." celetuknya tiba-tiba dengan suara pelan.

Namun, Glen dan Karin yang berada di sampingnya masih dapat mendengar. Glen hanya tersenyum miring menanggapi, sedangkan Karin masih lugu seperti biasa, "Becak siapa?" tanyanya polos.

"Kepo lo." balas Grace kelewat sewot.

"Rebecca elah." ucap Selly tiba-tiba, ternyata ia juga mendengar. Gadis itupun memutar bola mata malas.

Ia seperti kehilangan selera untuk berteman dengan Rebecca lagi. Semua kebusukan gadis itu sudah terbongkar, bahkan kecurangan menukar hasil tes urine waktu itu pun sudah menjadi trending topik terbaru di kalangan orang-orang tertentu.

Masih di lingkungan SMA Pelita Harapan, tepatnya di kelas 12 Sains 3. Kedua orang gadis sudah seperti anak ayam yang kehilangan induknya.

"Tiffany kemana sih?" tanya Ila dengan tangan yang terlipat di bawah dada.

Di sebelahnya, Sesil memasang wajah cemberut, "Udah kayak anak terlantar kita di sini."

Kelas ini memang berbeda dengan kelas Jessie. Di sini, kekompakan kurang mereka miliki. Terlebih setelah mengetahui salah satu dari anggota kelasnya ada penjahat alias Tiffany yang sudah menjebak Jessie.

Sebagai dayang-dayang yang merasa dianggap sebagai teman tersayang Tiffany, Ila dan Sesil semakin dijauhi oleh teman yang lain.

Sorot mata kedua gadis itu mendapati dua orang adik kelas yang memasuki kelas tanpa permisi.

"Tiffany ga ada." celetuk Sesil begitu saja.

Merasa dirinya diajak bicara, Feby menoleh dengan tatapan heran, "Ngomong sama gue?" tanyanya.

Ila dan Sesil menautkan kedua alis tak mengerti. "Ya iyalah." ketus Sesil.

"Gue nyari abang gue, Elvan." ucap Feby menjelaskan.

Yes, I'm Bad Girl ✅ (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang