(30) Tawuran

5.9K 289 6
                                    

*Flashback*

"Lo lihat cewek di sana?" tanya seorang lelaki yang kini sedang duduk di dalam sebuah café sambil menunjuk seseorang yang berada tak jauh dari posisinya.

Gadis yang duduk di hadapannya pun mengikuti arah pandangan dan jari telunjuk lelaki itu yang mengarah pada seorang gadis.

Setelah lelaki itu memastikan kalo gadis yang sedang bersamanya ini sudah mengetahui siapa yang dimaksud olehnya, lelaki itu pun kembali berbicara,

"Dia cewek yang pernah ngeludahin gue." ucap si lelaki dengan raut kesal yang masih tergambar di sana mengingat kejadian beberapa waktu lalu

Gadis itu memundurkan wajahnya dengan raut wajah tak percaya sekaligus tak menyangka, "Oh my God!" ucapnya sambil menatap lelaki di hadapannya ini.

Lelaki itu balik menatapnya, "Lo kenal dia?" tanyanya

Gadis itu kembali mendekatkan wajahnya, "Dia Jessie, satu sekolah sama gue anak XII Sains 1." ucapnya dengan suara pelan.

Ekor mata lelaki itu melirik ke arah gadis yang sedang dibicarakan, "Pintar juga ternyata." ucapnya sambil tersenyum miring.

"Lo naksir sama dia?" tanya gadis di hadapannya yang memperhatikan cara temannya ini menatap gadis yang ada di kursi sana.

"Antara dendam dan penasaran." jawab si lelaki tanpa menatapnya.

Gadis itu tersenyum meremehkan, "Penasaran atau perasaan?" tanyanya dengan maksud mengejek.

Lelaki itu menatap gadis di hadapanbya dengan tatapan tajam, "Bacot!" umpatnya.

"Apa rencana lo?" tanya gadis itu to the point.

"Gue bakal nyerang sekolah dia."

"Gila aja lo sama aja nyerang sekolah gue." ucap gadis ini tak habis pikir.

Lelaki itu berdecak, "Ga di sekolahnya, tapi anak sekolah kalian." jelasnya.

"Supaya?" tanyanya heran.

Lelaki itu menatap lawan bicaranya dengan tatapan dan raut wajah mencurigakan, "Gue mau nangkep dia buat jadi sanderaan."

*Flashback off*

¤¤¤

"Jes, lo ikut?" tanya seorang lelaki.

Jessie yang sedang menyibukkan diri dengan segala persiapan pun menoleh, "Ga boleh?" tanyanya datar.

"Boleh banget." sahut temannya yang lain dengan semangat.

"Bagus deh." ujar Jessie seadanya.

Kini Jessie dan teman laki-laki di sekolahnya yang tergabung menjadi pasukan penyerang dalam pertempuran, tengah bersiap di lahan kosong dekat gudang.

"Lo pimpin pasukan ya." pinta Dino yang juga ikut serta sambil memilih senjatanya.

"Gue belakang aja." jawab Jessie sambil melempar pedang ke arah Dino dan ditangkapnya dengan tepat.

"Siap."

¤¤¤

Cuaca seolah mendukung, karena matahari yang bersembunyi di balik awan sehingga tidak begitu terik. Dua pasukan dari kubu yang berlawanan saling berhadapan dengan jarak sekitar 3 meter. Dino yang lebih akrab dengan Jessie dan merupakan orang kepercayaannya pun berdiri memimpin.

"Udah siap kalah?" tanya seseorang dari sekolah lawan.

"Langsung aja Rey, udah gatel tangan kita." sahut temannya.

Yes, I'm Bad Girl ✅ (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang