(18) Bolos Lagi

6.9K 361 1
                                    

Gadis itu mengerjapkan matanya beberapa kali untuk menyesuaikan cahaya yang telah menembus jendela kamar dan menusuk iris matanya.

"Perasaan kamar gue pink deh" gumamnya dalam hati

Ia langsung beranjak ke posisi duduk. Sapu tangan yang dipakai untuk mengkompres jidatnya langsung jatuh ke lantai. Ia pun menatap tubuhnya.

"Piyama?" Gumam Jessie

Pintu kamar terbuka, seseorang langsung muncul di baliknya. Jessie mendongak, menatap orang itu yang tersenyum hangat padanya.

"Kamu udah bangun" ucap orang itu

Jessie masih terdiam seperti orang bodoh.

"Ini tante bawain sarapan, kamu makan ya" ujar Yunita begitu ramah

Sadar Jessie hanya terdiam, menatapnya dengan heran, Yunita tersenyum canggung.

"Tante mamahnya Kenzo" ucap Yunita memperkenalkan "Semalem kamu pingsan dan dibawa ke sini sama Kenzo"

Tatapan Jessie beralih pada tubuhnya yang mengenakan piyama.

Yunita tertawa kecil menyadari maksud Jessie.

"Yang gantiin baju kamu itu tante"

Jessie menghela napas lega.

Punggung tangan Yunita bergerak menyentuh jidat Jessie.

"Syukur lah, panas kamu udah turun" ucapnya entah pada siapa

"Panas? Gue sakit? Ck, lemah banget sih Jes" gerutu Jessie dalam hati

"Makasih banyak ya tan" ucap Jessie sopan

Yunita tersenyum hangat "Kamu udah seperti anak tante sendiri" ucapnya sambil menggenggam tangan Jessie

Jessie membalas senyum.

"Penilaianku salah, dia memang anak yang baik" batin Yunita

"Sekarang kamu sarapan ya, biar tante suapin" ucap Yunita sambil mengambil semangkuk bubur yang tadi ia bawa "Kamu makan yang banyak biar cepet sembuh, terus minum obat"

Jessie mengangguk patuh.

-o-

Kenzo memggerang pelan sambil merenggangkan otot-ototnya. Ia pun membuka matanya tanpa mengerjap-ngerjap.

"Elvan" gumam Kenzo

Ia langsung panik dan mencari ponselnya.

Setelah ketemu, ia mencari kontak Elvan dan hendak menghubunginya. Namun ragu.

Kenzo menimang-nimang apa yang harus dia lakukan. Ia sendiri bingung kenapa bisa seperti ini. Saat ingin menelpon, ia terbayang wajah Jessie saat kemarin berada di gendongannya karena pingsan.

Akhirnya ia memutuskan untuk menghubungi Elvan. Bukan suara Elvan yang terdengar di situ, melainkan suara seorang perempuan yang sudah sangat tidak asing di telinga setiap orang. Operator.

Kenzo langsung memutuskan telponnya karena pulsa nya habis dan ia belum sempat membelinya kemarin. Lelaki itu merutuki dirinya sendiri.

Setelah terdiam beberapa detik, tatapannya jatuh pada jam di dinding kamarnya. Pukul 06.05.

Mengingat hari ini masih hari sekolah, Kenzo mengambil handuk dan langsung keluar kamar karena kamar mandi berada di luar kamarnya. Meski tetap berada di lantai yang sama.

Yes, I'm Bad Girl ✅ (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang