(17) Jalan Pulang

7.3K 383 1
                                    

Setelah bel waktu pulang berbunyi setengah jam yang lalu, kini Jessie berlenggang masuk ke sebuah rumah cukup megah namun terlihat sederhana.

Cara berjalannya masih sama, kepalanya sedikit mendongak, mencerminkan dirinya yang siap menantang, angkuh, dan tidak takut pada apapun.

Saat melewati ruang keluarga untuk menuju bekas kamarnya dulu di lantai 2, terdengar suara yang sudah mulai melemah karena termakan usia, namun masih terdengar tegas.

"Masih ingat jalan pulang kamu jessie"

Gadis itu terus berjalan tanpa menoleh sedikit pun pada omahnya yang sedang duduk di sofa empuk sambil membaca majalah.

"Jessie!" Panggil Carla, omahnya Jessie

Jessie tetap berjalan dan mulai menaiki anak tangga.

"Omah mau bicara" suaranya kembali terdengar normal

Jessie membalikkan tubuhnya dengan malas "Ada apa sih omah? Jessie tuh serba salah di mata omah" ucap Jessie dengan lirih

"Ayo sini, duduk di samping omah" Carla menepuk sofa di sampingnya, dengan ogah-ogahan Jessie menurut

Setelah duduk di samping Carla, Jessie melipat kedua tangannya di dada, sudah beberapa kali ia memutar bola matanya, sedangkan Carla terus memperhatikan cucu kesayangannya itu.

Sadar ditatap dengan intens, Jessie merasa tidak nyaman.

"Omah nyuruh Jessie duduk di sini supaya omah bisa natap Jessie terus gitu? Omah kangen sama Jessie?" Corocos Jessie asal ceplos

Carla tertawa kecil lalu mengelus lembut rambut Jessie yang sudah tidak seperti dulu. Jessie ingin menepis tangan Carla agar tidak menyentuhnya, tapi ia tidak setega itu pada omahnya, omah yang dulu sangat disayanginya.

"Rambut kamu udah ga lurus lagi sayang?" Tanya Carla dengan sangat lembut

"Kayak gini lebih bagus"

"Kenapa ga sekalian kamu bikin jadi gimbal aja"

"Saran omah bagus juga, nanti Jessie pertimbangkan" jawab Jessie sarkastik

Carla kembali terkekeh pelan. Jessie seolah enggan menatap omahnya itu, sekarang ia sedang asik memainkan kuku jari tangannya itu.

"Gimana sekolah kamu? Masih ada yang berani jahatin kamu lagi?"

Jessie menatap tajam pada Carla.

Carla mengerjapkan matanya gugup. Cucunya yang satu ini benar-benar emosional.

"Kamu udah makan? Atau mau omah buatin makanan kesukaan kamu?"

Jessie tidak merespon setiap ucapan Carla dengan baik. Ia asik dengan dunia nya sendiri, seolah tidak ada Carla di sini.

"Mm, ngomong-ngomong omah udah lama ga lihat temen kamu lagi, siapa ya namanya" Carla mencoba mengingat "El, iya Elvan temen kecil kamu"

Jessie kembali menatap tajam omahnya, kali ini dengan tatapan tidak suka sama sekali.

"Apaan sih, kok tiba-tiba ngomongin Elvan?"

"Omah kan pengen tau tentang kamu, temen-temen kamu"

"Ga perlu tau" jawab Jessie ketus

"Jessie, liat omah sayang" pinta Carla "Omah salah apa sama kamu?"

Jessie menahan emosinya. Menarik napas dalam-dalam, dan-

"Sekarang omah udah berubah, omah udah ga peduliin Jessie lagi dan ga usah pura-pura peduli, semua nya udah terlambat" suaranya naik 2 oktaf

Carla sendiri menahan napasnya saat cucu kesayangannya itu membentaknya.

Yes, I'm Bad Girl ✅ (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang