(53) Penjelasan Leo

4.8K 309 16
                                    

Mohon maaf sebelumnya:(( aku baru cek tadi kalo ternyata ada masalah ya sama chapter 52 :'(

Pas aku cek, yg vote 0 :)) makanya aku heran, trs aku coba vote tapi bacaannya, cerita telah dihapus oleh penulis :(( aku ga ngerti..

So, aku log out dlu, trs aku masuk lg k akun aku. Dan ternyata chptr 52 keknya ga sengaja ke unpublish :"

Tapi sekarang udah di publish lagi ko, vote ya :') masa iya voting nya ga adaan:" aku jadi ga semangat updatenya juga, komentar kalian juga pada kemana coba? Sedih jadinya :(

____________________________________

Leo meraih dan menggenggam tangan Jessie. Keduanya berjalan menjauhi mobil yang sudah terparkir rapi di pelataran sebuah mall yang berada di pusat kota.

"Kok ke mall sih?" tanya Jessie sembari menatapi sekelilingnya.

Langkah Leo terhenti, ia berbalik dan menatap mata Jessie tepat di manik matanya. "Lo ga suka?" tanya Leo dengan raut wajah yang sulit diterka.

Seketika Jessie gugup mendengarnya, "Bu-bukan ga suka," elaknya,

Leo menaikkan salah satu alisnya, seolah bertanya, lalu apa?

Kirain gue bakal diajak ke tempat romantis - pikir Jessie namun tak berani mengungkapkannya.

Tiba-tiba, kedua sudut bibir Leo tertarik ke atas, menciptakan sebuah lengkungan indah dari bibirnya. Manis. Jessie terpana dibuatnya.

"One day for you." ujar Leo kemudian.

Jessie ikut tersenyum, meski ia heran kenapa Leo seolah membaca apa yang ada dipikiran Jessie alias Agatha.

Keduanya pun berjalan mengelilingi mall yang tidak sempit. Canda dan tawa menjadi iring-iringan mereka. Tangan mereka saling bergenggaman, sesekali Jessie melingkarkan lengannya pada lengan kekar Leo.

Mereka menyusuri pusat perbelanjaan, arena permainan, sampai berakhir di tempat makan.

"Tha," panggil Leo dengan lembut.

Pergerakkan tangan Jessie a.k.a Agatha yang hendak menyumpitkan makanannya seketika terhenti. Ia terpaku lalu menatap lurus mata Leo. Keduanya saling bertatapan dalam waktu beberapa saat.

"Lo cantik." kata Leo dengan bersungguh-sungguh.

Jessie dapat merasakkan detakkan jantungnya yang tidak beraturan. Ia pun bingung harus berbuat apa sekarang, rasanya napas pun tak bisa.

Ia menghembuskan napasnya, "Waktu lo jemput gue, kita mampir ke toko aksesoris, gue nyobain baju, ketawa-ketawa waktu di timezone, dan sekarang, lo udah mengucapkan kalimat yang sama." cerocos Jessie mengingat sudah berapa kali Leo memuji dirinya.

Leo kembali tersenyum, kali ini terkesan canggung. Ia mengalihkan tatapannya ke arah lain, kemudian menatap Jessie lagi.

"Don't look at me so." ucap Jessie dengan ekpresi datar.

Setelah itu, keduanya makan bersama dalam suasana awkward yang tercipta tanpa sengaja. Jessie hanya perlu membiasakan diri lagi saat bersama dengan Leo.

Kehadiran Leo lagi yang tiba-tiba, membuat Jessie tidak tahu harus berbuat apa.

Deheman Jessie membuat Leo memperhatikannya, "Lo bilang, gue bakal tahu semuanya hari ini kan?" tanya Jessie mengingatkan apa yang kemarin Leo ucapkan.

Leo terkejut sedikit, namun ia mampu menyembunyikan. Ia pun mengangguk meng-iyakan.

"So?" tanya Jessie yang sudah sangat penasaran.

Yes, I'm Bad Girl ✅ (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang