Chapter 1: First Love✔

Mulai dari awal
                                    

"Tidak punya mata? Pantat ayam?" tanya Sakura sambil menatap sinis ke arah pria Uchiha tersebut.

"Kau yang jelas-jelas menabrakku, Jidat!"

"Biar aku beritahu, siapa yang selalu menabrakku!"

"Oh ya, siapa?"

"Uchiha Sasuke! Kau kenal dia? Dia pria gila yang selalu saja menggoda gadis-gadis!"

"Sungguh, ap-"

Ino kemudian memotong pembicaraan mereka, "Apakah kalian akan seperti ini terus jika bertemu? Aku bosan dengan topiknya yang itu-itu saja!"

Sakura hanya mengerucutkan bibirnya dan pergi dari sana tanpa memberikan kata-kata pamit dan sebagainya.

"Dasar perempuan merepotkan!" gumam Shikamaru sambil berjalan mendahului Sasuke.

. . .

"Ohayo!" sapa Kakashi, guru bertopeng yang selalu tersesat di jalan yang bernama kehidupan.

"Ya, Sensei. Tumben tidak telat?" tanya semua siswa dengan kompak.

"Yare-yare, kalian kedatangan teman baru. Masuklah!" seru Kakashi.

Akhirnya masuklah seorang pria dengan rambut merah bata dan tato 'AI' di dahinya. Matanya yang sedikit hitam diujung cukup indah bila ditatap lama. Dan itulah yang sempat membuat Sakura terpesona.

Pria itu, tanpa sengaja, matanya dan Sakura bertemu. Itu justru menuai perhatian dari sahabat Sakura, yaitu pria bersurai hitam yang duduk di sebelah Sakura. Siapa lagi jika bukan Uchiha Sasuke.

"Melihat apa? Matanya?" tanya Sasuke dengan ketus membuat Sakura hanya menoer kepala Sasuke.

"Tidak perlu tahu," gumam Sakura kemudian kembali memperhatikan Kakashi.

"Aku Sabaku No Gaara. Dari Sunagakure Senior High School. Mohon kerja samanya semua."

Pria merah bata itu kemudian duduk di sebelah Sakura yang kebetulan satu bangku dengan Sasuke. Sebenarnya satu bangku hanya diperbolehkan dua orang. Tetapi, berhubung untuk mempercepat proses belajar mengajar, Kakashi langsung saja memilih asal.

. . .

Bel istirahat telah berbunyi. Dan Sakura segera saja dihampiri oleh empat orang gadis yang adalah sahabat-sahabatnya.

"Ayo! Ke kantin. Aku sudah lapar!" keluh Tenten dan Ino. Sementara, Temari hanya berjalan menghampiri Gaara.

"Nee-chan? Bagaimana kita bisa sekelas?" tanya Gaara dengan terkejut.

"APA? NEE-CHAN?" terkejut Ino dan Tenten.

"Jangan tanya aku. Ini semua karena tantangan Shikamaru!!!" geram Temari membuat Sakura dan Ino menahan tawanya.

Mereka semua ingat itu. Sebenarnya, Temari seharusnya adalah kakak kelas mereka. Tetapi, karena menerima tantangan Shikamaru dalam mengadu kecerdasan yang sebenarnya hanya jebakan dari Shikamaru.

"Jadi, dia adikmu, Temari?" tanya Sakura sambil menaikkan sebelahnya alisnya. Temari hanya mengangguk dan mengiyakan.

"Gaara-san, mau ke kantin bersama kami?" tanya Sakura.

"Baiklah. Arigatou, ehm...?"

"Haruno Sakura. Panggil saja aku Sakura."

"Baiklah Sakura. Panggil saja aku Gaara."

Seorang pria berambut hitam dan bermata onyx hanya mendengus kesal melihat percakapan unfaedah baginya.

Entahlah. Entah mengapa ia sangat kesal. Ia pikir mungkin moodnya rusak karena pelajaran Kakashi yang membosankan.

. . .

Sakura kini baru sampai di rumahnya. Lebih tepatnya mansion. Ia baru saja akan masuk ke kamar mandi jika saja sebuah pesan tidak masuk ke ponselnya.

What's app
Xxxxxxxxxxx (nomor tak dikenal)

Xxxxxxxxxxx: Tolong di save ya
Ini aku, Gaara

Melihat itu, Sakura langsung tersenyum. Entahlah, ia tidak mengerti. Ini seakan ia sangat ditarik oleh magnet yang bernama Gaara.

Kalau kata Ino dan Hinata. Ini adalah Love at first sigh. Tetapi, tidak mungkin ia menyukai pria bernama Gaara itu.

Bahkan mereka baru kenal beberapa jam. Namanya juga cinta pandangan pertama. Pasti di pandangan pertama, kau sudah menyukainya, Sakura. Sadarlah.

What's app
Gaara

Sakura: Nee, baiklah, Gaara-kun.
Dari mana kau dapatkan nomorku?

Gaara: Dari Temari-nee

Sakura: Okey

Sakura lagi lagi tersenyum. Menurutnya, ini hanyalah rasa senang karena mendapat tanggapan positif dari teman baru. Tetapi, menurut dunia. Ini bukanlah sekedar senang mendapatkan teman baru. Tetapi, love at first sigh.

Lagi-lagi inilah yang dibahas oleh dunia. Sakura, putri Haruno jatuh cinta pada Sabaku No Gaara. Setidaknya hal itu yang dikatakan Ino, Tenten, dan Hinata. Sementara, Temari hanya mengiyakan.

What's app
Temari-chan

Temari-chan: Bagaimana? Hm?

Sakura: Apanya?

Temari-chan: Gaara! Dia baikkan? Uhhh adik iparku

Sakura: Temari_-
Ayolah! Just friend

Temari-chan: Lalu, kenapa menatapnya dengan ekhem😋

Sakura: Terserah_'

Temari-chan: bercanda Sakura

Sakura: Hn

Temari-chan: hayooo Sasuke atau Gaara?

Sakura: Tidak keduanya😝

Read

Sakura hanya tersenyum menanggapi sahabatnya. Lucu juga kalau dipikir-pikir. Ia suka pada Gaara? Candaan.

Tetapi, mungkin hati sedikit berkata lain. Dan kini pria lain kembali mengirim pesan padanya.

What's app
Pantat Ayam

Pantat Ayam: Oi jidat! Nnt mlm ak k rmhmu, mw mngmbl cttn yg kw pinjam

Sakura: Baiklah. Terserah

Read

Sakura mendengus dan melempar ponselnya ke kasur sambil tersenyum simpul. Sahabatnya selalu saja begitu. Padahal aturannya Sakura yang mengantarkan buku catatan yang ia pinjam dari Sasuke. Tetapi, justru Sasuke ke rumahnya untuk mengambil.

"Dasar Sasuke!" gumamnya.

-To Be Continue-

Looking For True Love 💖 [Fanfic]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang