-34 Canada Season 2

13.4K 1.4K 122
                                    

Selama masa ujian berlangsung Mark benar-benar menempel pada Haechan. Walaupun kita tahu Mark memang tidak bisa berjauhan pada Haechan, tapi dalam hal ini Mark memang benar-benar mengikuti kemanapun Haechan pergi. Bahkan pernah sekali Haechan menendang bokong Mark karena kesal pada Mark.

Selain itu F4 punya kebiasaan belajar bersama setiap kali memasuki musim ujian. Dan, saat Haechan tengah belajar bersama F4 secara tiba-tiba Mark datang dan memeluknya dari belakang. Alasan Mark datang ke tempat Haechan sangat klise, yaitu karena ia merindukan Haechan. Bertepatan dengan selesainya Mark mengucapkan alasannya datang, Haechan langsung menendang bokongnya.

Awalnya Haechan memang merasa terganggu, tapi lama-lama ia terbiasa dan membiarkan Mark melakukan apa saja. Lama-lama ia juga tidak peduli Mark mau melakukan apa di kamarnya. Entah mengacak-ngacak meja belajarnya atau kasurnya, Haechan benar-benar tidak peduli.

Sisa cerita dari pekan ujian mereka hanyalah Haechan yang berhasil menempati posisi pertama di sekolahnya seperti biasa dan disusul anggota F4 lain. Sedangkan Mark karena ia masuk sedikit terlambat ia mendapatkan posisi 7 sebagai gantinya. Namun, tetap saja itu adalah hasil yang baik dan Haechan mengakuinya. Dan sekarang tinggal liburan yang menanti mereka.

3 anggota F4 yang lain memiliki jadwal liburan yang berbeda-beda walaupun intinya sama, yaitu mengurus perusahaan masing-masing. Jeno ditarik orang tuanya pergi ke Singapura untuk mengurus beberapa properti mereka. Sama saja dengan Jaemin yang diseret ke Jepang untuk menangani krisis perusahaannya di sana. Hanya Renjunlah yang menetap di Korea karena ia diberi perintah untuk menjaga seluruh club yang ada di Korea, sementara orang tuanya pergi ke Jerman. Untung saja kemarin Haechan memaksa untuk mengikuti Mark ke Kanada, kalau tidak ia yakin ia akan mendekam dan berakhir dengan melihat laporan-laporan perusahaan juga.

Hubungan Mark dan orang tua benar-benar sudah dekat. Apalagi saat Mark sudah mengaku pada orang tua Haechan bahwa mereka berpacaran. Satu-satunya langkah terakhir mereka adalah bertemu dengan ibunda Mark dan setelahnya mereka bisa go public dengan santai.

Seperti rencana mereka kemarin, sekarang mereka sudah berada di salah satu bandar udara internasional Kanada. Tampak Jaehyun yang mengenakan kacamata hitam melambai ke arah mereka. Sebenarnya Jaehyun sudah berangkat ke Kanada lebih dulu karena ada keperluan mendadak, oleh karena itu Jaehyunlah yang bertugas menjemput mereka berdua di bandara.

"Kita langsung ke apartemen aja, Jae." Ucap Mark yang langsung diangguki Jaehyun. 

Sebuah senyuman manis sebagai pengganti kalimat sapa Haechan tunjukkan ke arah Jaehyun yang dibalas oleh Jaehyun dengan sebuah senyuman yang tidak kalah manis. Mark yang melihat kejadian itu mendadak merasa panas dan mencubit pipi Haechan pelan.

"Mark hyung~ Sakit~!" Mark terkekeh mendengar ucapan kesal dari Haechan. Bagaimanapun Haechan itu terlihat paling menggemaskan saat kesal karena bibirnya akan secara otomatis mengerucut lucu. Mark benar-benar tidak tahan setiap kali melihat Haechan mengerucutkan bibirnya.

Jaehyun yang merasa seperti orang ketiga langsung masuk ke dalam mobil dan membiarkan dua orang itu bermanja-manjaan. Rasanya ia ingin berhenti menjadi player dan mencari cinta sejatinya seperti Mark setiap kali melihat Mark dan Haechan yang berduaan seperti itu.

Setelah selesai bermanja-manjaan dua orang yang sejak tadi Jaehyun perhatikan sudah masuk ke dalam mobil. Segera setelah mereka selesai memakai safety belt Jaehyun langsung menginjak pedal gas dan melaju ke arah apartemen Mark.

"Gue tinggal kalian ya, gue mesti balik ke kantor lagi." Ucap Jaehyun yang masih di dalam mobil.

Haechan yang sudah turun dari mobil menatap bingung ke arah Jaehyun, "Jae hyung nanti tidur dimana?" Jaehyun hanya tersenyum saja mendengar pertanyaan dari Haechan.

On-Lee You -Markhyuck ✔Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ