-32 Suspicious

12.9K 1.5K 49
                                    

ntar lagi end :(

On-Lee You———

Di pagi harinya Haechan bangun lebih dulu dengan mata yang terasa berat. Ia bisa merasakan sesuatu yang basah berada di keningnya. Tangannya bergerak memeriksa benda apakah yang berada di keningnya itu yang ternyata adalah sebuah kompres. Matanya menatap seseorang yang menjadi pelaku peletakan kompres di dahinya.

"Mark," panggil Haechan pada Mark yang masih setia di alam mimpi.

Badan Mark bergerak sedikit untuk merespon panggilan Haechan tadi. Mata Mark terbuka sedikit demi sedikit dan bisa ia lihat wajah Haechan di depan wajahnya.

"Bangun! Hari ini kita harus pergi sekolah dan aku gak mau terlambat, oke?"

Haechan segera melompat dari kasur Mark dan berjalan ke arah kamar mandi. Setelah sebelumnya ia mencari sebuah ikat rambut untuk mengikat poninya menjadi berbentuk apple hair. Sementara Mark, ia masih setengah sadar karena semalam terpaksa begadang demi pekerjaan kantornya.

Pertama, Mark mendudukan badannya dan berusaha mengembalikkan kesadarannya. Setelah merasa dirinya sudah 100% berada di dunia ia segera pergi ke arah dapur dan meneguk segelas air.

"Hyuck, mandi bareng, ya!" teriak Mark dari arah dapur yang membuat Haechan berteriak kencang dari dalam kamar mandi.

"YA! MARK LEE! BERANI MASUK ANUMU KUPOTONG!" Mark meringis kecil mendengar ancaman dari Haechan yang terdengar kejam.

"Memangnya kamu yakin mau memotong anuku?" tanya Mark dengan nada bercanda.

Suara pintu yang terbuka membuat Mark sedikit terkejut. Tampaklah Haechan yang menggunakan baju handuk sedang memandang Mark dengan kesal. Badannya ia sandarkan di depan pintu kamar mandi sambil menatap Mark seolah-olah siap untuk mencincangnya.

"Kalau aku yakin, bagaimana?"

Dengan sulit Mark menelan air ludahnya. Ekspresi muka Haechan sekarang benar-benar membuatnya sedikit takut. Apalagi saat Haechan mendekat ke arahnya dengan tatapan yang seram.

Sebuah seringai jahat tampak di wajah Haechan saat jarak di antara mereka berdua kurang dari sejengkal. Tapi, sebuah tawa menggemaskanlah yang memasuki telinga Mark sesaat kemudian.

"Aku mana mungkin berani memotong masa depanmu. Aku hanya bercanda kok, Mark hyung."

Haechan memberikan sebuah kecupan hangat pada bibir Mark dan langsung berlalu ke arah closet room Mark. Sementara itu Mark sebagai korban masih terdiam mematung tidak mengerti apa maksud Haechan barusan.

Hingga kesadaran Mark kembali setelah mencerna setiap kata yang keluar dari mulut Haechan tadi. "LEE DONGHYUCK!!" Haechan tertawa kerasa mendengar teriakan Mark yang memerlihatkan kekesalannya. Kalau beginikan rasa pusing Haechan bisa sedikit berkurang.

Mark menarik napas dalam dan memilih untuk mendinginkan kepalanya di kamar mandi. Haechan itu jahil, Mark sangat tahu itu. Jadi ia sudah terbiasa jika Haechan berkelakuan seperti tadi. Cukup Haechan saja yang membuatnya pusing selama ini, yang lain jangan.

Sementara menunggu Mark yang sedang mandi, Haechan yang sudah berseragam lengkap segera pergi ke dapur untuk menyiapkan sarapan. Haechan itu sangat mengerti kalau Mark tidak akan pernah bisa memasak, kecuali kalau kalian ingin merasakan kiamat menjadi lebih cepat.

Hanya sebuah nasi goreng dengan sebuah telur goreng di atasnya yang sempat Haechan buat pagi itu karena waktu yang tidak memadai. Mark sendiri sudah sangat bersyukur sekalipun itu hanya nasi goreng dengan telur goreng apalagi jika itu adalah buatan Haechan.

On-Lee You -Markhyuck ✔Donde viven las historias. Descúbrelo ahora