-30 Discussion

12.6K 1.5K 272
                                    

Seperti rencana kemarin, Jaemin sudah berdiri di depan mic yang terhubung dengan seluruh speaker yang ada di sekolahnya. Tenang saja, Jaemin sudah meminta izin pada Mr. Yoo yang berada di ruang guru.

"Ya, panggilan kepada siswi bernama Chaerin kelas XII-3 ditunggu kehadirannya di ruangan F4 setelah pulang sekolah. Sekian." Ucapan Jaemin bisa didengar di seluruh koridor sekolah.

Sementara Chaerin yang sadar namanya disebut dalam pengumuman bisa merasakan setetes air keringat membasahi pelipisnya. Ia sadar bahwa saat ini memang akan datang, tapi ia tidak begitu menyangka akan secepat ini. Namun, Chaerin juga tidak bisa kabur dan tidak mau. Ini tentang harga dirinya dan juga cintanya.

Haechan yang juga mendengarkan pengumuman itu menyeringai dan menatap ke arah luar jendela dengan puas. Ia siap menerima tantangan apapun yang diberikan Chaerin. Karena dia adalah Lee Haechan, tidak ada yang bisa menyentuhnya dan membuatnya tersakiti kecuali lelaki yang duduk di sebelahnya sekarang.

"MARK LEE!" pekik Haechan saat melihat Mark sudah berada sejengkal dari wajahnya. Tangan Haechan secara otomatis mendorong jidat Mark jauh-jauh dari wajahnya.

Sejujurnya ada sedikit rasa khawatir di diri Haechan, yaitu dia sekarang tidak dalam keadaan fit. Dia sedikit takut Chaerin akan menggunakan keadaannya sekarang untuk mencari celah pada dirinya.

Mark masih tetap menatap Haechan yang sibuk dengan pikirannya sendiri. "Flu-nya udah sembuh?" Haechan menggeleng dan mendesah pelan. Keadaannya bukannya semakin membaik malah semakin buruk. Ia juga sendiri tidak tahu apa yang sebenarnya sedang terjadi pada dirinya. Padahal biasanya Haechan bukan anak yang mudah terserang penyakit seperti sekarang.

Punggung tangan Mark sudah menempel pada jidat Haechan yang terasa cukup panas. Rupanya muncul gejala demam pada tubuh Haechan. Tatapan mata Mark menatap Haechan dengan khawatir. Sudah cukup dulu Haechan pingsan karena dirinya, ia tidak mau lagi melihat Haechan sakit.

"Gak usah gitu lihatinnya. Entar lagi paling sembuh kok."

"Kalau gak, gimana?"

"Ya tinggal ke rumah sakit aja."

Kalau sudah dalam mode keras kepala begini Mark hanya bisa diam dan menerima apa saja perkataan Haechan. Padahal Mark sangat sangat khawatir dengan keadaan Haechan, tapi orang yang ia khawatirkan bahkan tidak peduli sama sekali.

On-Lee You———  

Bel pulang sekolah sudah berbunyi. Haechan dan Mark pun jalan dengan bergandengan tangan menuju ruangan F4. Walaupun waktu sudah berlalu lama setelah pengumuman Mark yang berkata ia dan Haechan berpacaran tapi masih saja beberapa orang akan membicarakan mereka dengan wajah setengah terkejut. Apalagi kala Haechan tengah bermanja ria pada Mark, rasanya semua orang menatapnya dengan terkejut.

Seharian ini Haechan hanya diam dan tidak banyak omong, Mark juga tidak tahu kenapa. Dugaan Mark hanya satu, yaitu karena Haechan sedang sakit, selebihnya Mark tidak tahu.

Di dalam ruangan F4 sudah ada Jeno, Jaemin, dan juga Renjun yang suka terlambat. Jarang-jarang Renjun tidak datang terlambat, biasanya Renjun akan datang paling terakhir yang menyebabkan mereka harus menunggu Renjun. Untungnya, hari ini tidak.

Mata Haechan menatap ke sekeliling ruangan, "Jadi, mana Chaerin?" Lelaki berparas imut itu duduk di sebelah Jeno dan menatap anggota F4 yang lain dengan pandangan bertanya.

"Tunggu aja, entar lagi paling." 

Tepat saat Renjun baru saja menyelesaikan kalimatnya terdengar bunyi ketukan pintu. Kepala mereka otomatis menoleh dan tampaklah siswi yang sejak tadi mereka bicarakan. Sebuah senyuman miring yang tidak disadari oleh siapapun tampak di wajah Haechan. Ia siap untuk berperang.

On-Lee You -Markhyuck ✔Where stories live. Discover now