-TWENTY NINE-

2.6K 127 9
                                    

[PART DUA PULUH SEMBILAN]

TERDAHULUKAN

"Aku hanyalah orang pendatang yang ingin mengikuti ruang lingkupmu. Hanya pendatang ya hanya itu."

***

HARI ini  Ara dibangunkan pagi –pagi oleh Fiko. Entah karna ada apa pun juga Ara tidak tau.  Ia pun beranjak berdiri dari kasurnya. Ketika keluar kamar, ia menatap bingung semuanya matanya celingukan melihat barang –barang disampingnya berupa tas –tas yang sepertinya berisi baju – baju. Dahinya mengkerut kebingungan apa maksud dari ini. Lalu tatapannya beralih ke anak kecil yang didepan pintu sedang memegang pistol mainannya.

“Kak Araaaa!!” Teriak anak kecil itu berlari dan memeluk Ara.

Ara melongo sebentar dan sepertinya sedang berusaha memahami keadaan ini. Anak ini? Mengapa harus disini?.

“Ma?” Ucap Ara sambil mengerutkan dahinya bingung dan meminta penjelasan dari Mamanya.

“Jadi gini, Mama sama kak Fiko mau kerumah Tante Tantri. Karna katanya Tante Tantri pingin liat kak Fiko sama disuruh nginep disana. Yang kebetulan, sekarang adalah jadwal Tante Amira pergi ke Singapore, jadi Tante Amira nyuruh mama jagain anaknya tapi kan, Mama mau kerumah Tante Tantri.” Ucap Mama sambil tersenyum pada Ara.

Ara semakin mengerutkan dahinya dan semakin melebarkan mulutnya. Jadi secara tidak langsung Mamanya menyuruh dirinya yang menjaga anaknya Tante Amira?. Yang tingkah nya yaampun Ara angkat tangan.

“j – jadi ini?Athan gimana?”Tanya Ara merilik bocah kecil yang berada disampingnya.

Athan Azkafael adalah sepupu Ara,yang  masih berumur 5 tahun. Kalau dilihat dari umurnya, pasti semua bakalan berfikir kalau dia itu bocah ingusan yang cengeng dan tingkahnya masih gemesin. Dan semua yang orang berfikir itu berbanding terbalik dengan Athan.

 “Mama titip Athan sama kamu ya Ara. Mama sama Kak Fiko pergi dulu." Ucap Mama.

Dari sebrang sana terlihat Fiko cekikikan mendengar ucapan mamanya . Ara yang melihat Fiko menertawai dirinya, ia langsung melirik sinis ke arah Fiko.

“Jadi babysister ya.” Ucap Fiko dengan nada mengejek.

Ara menatap Fiko sebal.”Apa?! hush! Sana pergi!” Ucap Ara memalingkan mukanya dari hadapan Fiko.

“Jangan kangen ya baby.”Ucap Fiko yang masih cekikikan.

Ara memandangnya jijik.”Najong.”

“Babysister maksudnya hahahah.” Ucap Fiko sambil tertawa, lalu berlari keluar.

Ara memandang punggung Fiko yang cepat menjauh dari hadapannya,namun tatapannya beralih kearah mamanya.

“Ara, mama pergi. Jagain Athan ya. Baik – baik loh sama Athan jangan dimarah – marahin.”Ucap mama sambil membawa tas yang berisi baju –baju itu lalu menentengnya.

“Iyaa Mama. Oh iya Mama pulangnya kapan?” Tanya Ara.

“Sebentar kok cuman seminggu.” Ucap mama.

BENUAWhere stories live. Discover now