Pintu kamarnya diketuk tak berperikepintuan oleh seorang yang sering Haechan sebut 'Mama'. Satu - satunya Wanita yang walaupun menyebalkan, namun lelaki gembul itu suka. Meninggalkan layar kaca 32 inchi, Haechan bangkit dari kasurnya meninggalkan console game. Masa bodoh dengan tulisan game over disana, membuka pintu pelan untuk bertemu wanita cantik yang masih muda (tampilannya tidak untuk umurnya).
"Apa, Ma?"
Tidak sopan memang, tapi sang Mama juga tau bagaimana tabiat sang anak.
Mama Doyoung, tersenyum lebar seraya mendorong bahu Haechan masuk ke kamar. Batin Haechan bertanya, 'ada apa?' .
"Chan-ah, ayo ketemu ama calon pendampingmu!" Sang Mama antusias berbanding terbalik dengan Haechan.
Mata membulat seakan hampir keluar.
"APA?!!!" Jika ini sinetron yang sering di tonton Mama nya, maka efek Zoom out Zoom in memperjelas situasi.
Haechan Lee, baru saja berumur 19 dan sudah ada pendamping yang ingin meminang.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Nikah Muda
Jas yang begitu pas dibadan, ditambah harum tubuh mewangi semerbak bunga. Di tangan kanan ada sebuket bunga mawar bercampur baby breath. Di saku jas sebelah kiri ada sekotak berhias beludru, sepasang cincin sederhana dengan warna rose gold. Sepatu mengkilat ditambah gaya khas bak seorang cassanova, Mark Lee siap melamar seseorang untuk dijadikan pelabuhan terakhir darinya juga pelengkap tulang rusuknya.
Umurnya baru menyentuh 21, namun ia berani berkomitmen dalam sesuatu yang sakral. Sesuci pernikahan, membawa sang terkasih dalam lembayung indah hidup berdua. Oh, kau terlalu banyak memakai kiasan Mark Lee, sehingga lupa memperkenalkan jodohmu ke para pembaca.
"Sayang," anggun, satu kata yang sering Mark agungkan terhadap wanita di depannya.
"Ya, Mommy"
"Sungguh, aku tak percaya kau sudah sangat dewasa. Anakku satu - satunya, sekarang akan membawa seorang yang baru kedalam hatinya. Menggeser posisi Mommy." Tetes air mata, orang seanggun Taeyong membuat Mark ingin merengkuh sang Mommy.
Tapi, kini mereka sudah ada di tempat calon pendamping hidup Mark. Ia tak mau makin membuat luntur make up si Ibu.
"Tidak ada yang bisa menggeser posisi Mommy dalam hati Mark. Mommy tetap nomor satu, setelah separuh tulang rusuk Mark."
"Ingat, jaga dia nak. Dia milikmu."
"Tentu, Haechan milikku. Milikku..."
Mark Lee, 21 tahun. Seorang editor buku. Mendedikasikan untuk menjadi seorang 'bucin' Haechan Lee. Meminang sang terkasih yang memang Sahabat sedari dulu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
TBC
Arrei Note :
Karena saya gemas dengan foto itu, dan wala jadilah ff yang sebenarnya saya tidak tau layak konsumsi atau tidak.
Tapi - tapi saya gemas ingin membuat cerita ini -_-
