7. Lebih dekat

3.1K 284 66
                                    


- - m e s s y - -

Gale tidak tahu apa yang sebenarnya paling membuat kepalanya akan pecah. Semua membuatnya pusing, dari Mora, sahabat-sahabatnya, Angki, juga Kein. Menyebalkan sekali ketika Kein juga membuatnya jengkel. Gale tidak suka ketika Kein tidak menjadi manis layaknya Kein yang ia kenal pertama kali.

Entah sudah berapa lama Gale menatap Kein dari atap gedung itu, yang ia tahu ia menikmatinya. Dengan segala kekesalan di dalam dirinya. Kein yang mengobrol dengan banyak orang, dia tersenyum bahagia. Dia seperti menikmati waktunya bahkan di saat hubungannya belum baik. Seolah tak terjadi apapun antara dirinya dan Gale.

Kenyataan betapa manis dan baik-baik sajanya Kein mau tak mau membuat Gale kecewa.

Inilah salah satu alasan Gale selalu bersikap paling biasa saja pada Kein, karena entah mengapa Gale selalu ingin marah ketika Kein baik-baik saja dengan perlakuan itu. Kein seolah tak peduli dengan hubungan ini, Kein selalu bisa bercanda dengan siapapun. Gale tidak menyukai itu.

Fakta kalau Kein tak pernah merengek manja padanya membuat Gale lagi-lagi terhempas harga dirinya. Karena itu, Gale tak pernah mau memberi celah untuk lebih perhatian pada Kein. Gale benci ketika Kein bersikap biasa saja bahkan ketika Gale didekati perempuan lain.

"Samperin, Le, kalo emang lo mau deket sama dia," suruh Jack yang juga ada di atap gedung itu. Ia duduk di sebuah kursi dengan santai, mulutnya mengunyah permen karet kesukaannya itu.

Gale diam masih di posisi yang sama, tak bergerak sedikitpun. Emosi di dalam dirinya masih tak terkendali, atau tak pernah terkendali sejak beberapa tahun lalu.

"Daripada lo kesel sendiri," tambah Jack yang merasa Gale perlu menemui Kein lagi. Ia tahu kalau keduanya baru saja bertengkar. Ketika Jack naik dan ingin menemui Gale, Kein malah turun dengan wajah putus asa. Tak ada hal lain yang bisa membuat perempuan itu selesu itu selain Gale.

Terkadang Jack merasa kasihan pada Kein, perempuan itu kelewat manis kelakuannya. Selalu baik pada Gale, meski tak banyak yang ia tahu perihal Gale dan hatinya. Begitupun pada Jack sendiri, Kein selalu bersikap baik, perempuan itu terkadang ramah terkadang jutek abis. Lucunya, ketika bersama Gale, sifat judes bin juteknya itu sirna sekejap.

"Gue tau lo lagi nggak karuan sekarang, gue yakin kalo detik ini lo lampiasin apapun emosi di dalam diri lo ke Kein, perempuan itu bakal nerima lo." Jack mengangguk ketika Gale menatapnya sembari mengeryitkan alisnya. Lalu ia melanjutkan ucapannya, "Tapi jangan terlalu keras sama dia, Le."

"Kenapa?"

"Gue kalo liat Kein itu kayak liat adek gue sendiri," jujurnya.

Gale mengumpat karena itu. "Asal jangan lo jadiin adek-adekan Kein gue."

Jack langsung tertawa, hal yang tidak mungkin dilihat orang banyak. Seharusnya Kein melihat sisi Gale yang satu ini. Cukup menunjukkan kalau Gale terlampau peduli pada Kein. Jack mengacungkan jempolnya ke udara.

Sebelum benar-benar melangkah meninggalkan Jack, Gale melontarlan kalimat yang cukup membungkam Jack. "Jangan terlalu main-main sama Andra, Jack. Andra temen Kein."

- - m e s s y - -

Perempuan itu menciut hanya karena tatapan datar dari cowok yang duduk di sebelahnya itu. Kalau ia bisa meminta untuk tenggelam, lebih baik ia tenggelam sampai amarah cowok itu redam. Apapun yang ia lakukan akan terlihat dan dinilai salah. Kein selalu salah. Iya. Dan dialah yang benar dari segala benar yang Kein katakan. Laki-laki dengan keegoisannya.

Messy (COMPLETE)Where stories live. Discover now