thirty five

2.3K 274 18
                                    

Hari ini tidak ada yang Alyn dan Sehun lakukan mereka berdua hanya berdiam diri di rumah. Sedangkan Taehyung Abang Alyn pergi ke kampus. Namun, memang lebih baik Taehyung tidak ada di rumah. Bagi Sehun lelaki yang berstatus sebagai Kakak iparnya itu kerap memusuhinya dan tidak mau berdamai. Bahkan saat Sehun tidak melakukan kesalahan dan tersenyum sebagai tanda hormat pada sang Kakak ipar Taehyung hanya memandangnya sinis lantas berlalu.

Tidak sopan bukan? Padahal Sehun dan Taehyung itu kalau boleh di hitung umurnya lebih tua Sehun setahun. Cuma Taehyung masuk sekolahnya prematur jadi bisa barengan.

Well, ngomongin masalah kesopanan. Demi Tuhan Alyn sampai sekarang belum memperlakukan Sehun layaknya suami. Seperti sekarang, Alyn sedang nonton tv dan Sehun duduk di ujung kursi jauh dari Alyn. Alyn berasalan saat Sehun mendekatinya Alyn tidak suka dengan aroma parfum yang Sehun pakai. Aromanya aneh sekali Alyn ingin muntah.

Dengan lapang dada Sehun menekuk wajahnya menjaga jarak kurang lebih 3 meter agar aromanya tidak tercium Alyn.

Demi neptunus dan uranus demi matahari yang bersinar di pagi hari demi bulan apa bila ia menerangi. Sehun ingin sekali memeluk wanita yang tengah bersandar di sofa sambil makan martabak jagung kesukaannya.

"Alyn?"

"Hm..."

"Nggak mau liat?"

"Nggak!"

"Sungguh?"

"Yes!"

"Kamu udah pinter bahasa inggris sekarang ya?" tanya Sehun memancing agar Alyn melihatnya.

"Sehun? "
Yes Sehun berhasil membuat Alyn mengalihkan pandangannya dari tv untuk melihat ke arahnya.

"Aku cuma bilang yes aja. Lagian sejak kapan aku begok bahasa inggris? Nilai bahasa inggris aku A ya kalau boleh sombong." kata Alyn kesal.

Biasa si Alyn emosinya suka tidak terkontrol akhir - akhir ini gampang baperan kebanyakan masalah. Sudah lama sekali Alyn tidak bertingkah konyol, Sehun rindu.

"Kamu kalau marah cantik."

"Aku nggak marah"

"Tapi bete?"

"Nggak juga"

"Yaudah iya nggak marah, nggak bete tapi sayang sama aku kan?" kata Sehun berharap Alyn mengiyakan.

"Sayang sama diriku sendiri." jawab Alyn singkat lalu menggigit potongan martabak jagung itu lagi.

Kecewa adalah perasaan dimana kenyataan tidak sesuai harapan. Dia adalah Sehun Megantara yang terluka dan kecewa Alyn tidak kunjung memaafkannya.

Apakah Sehun menyerah? Tidak, Sehun tidak akan menyerah untuk mengembalikan perasaan Alyn sepertu dulu. Bagaimanapun Alyn pernah sangat mencintainya, dan Sehun hanya butuh waktu dan sedikit lebih bersabar untuk itu.

"Hun?"

Sehun senang bukan main saat Alyn memanggilnya.

"Kamu nggak ada niat buat cari kerja?"

"Aku kan belum lulus, Lyn."

"Terus kenapa nikahin aku? Kalau kamu nikahin aku berarti pas aku lahiran kamu harus biayain semuanya. Lahiran butuh biaya Sehun."

Bener juga, Sehun nggak pernah mikirin ini sebelumnya. Sehun malah asik gimana caranya bikin Alyn jatuh lagi mencintainya.

Sehun terlalu asik, seharusnya Sehun harus mencari pekerjaan untuk biaya kelahiran bayinya. Bagaimanapun Alyn sekarang adalah tanggung jawab Sehun. Tidak munkin lagi - lagi di biayai oleh orangtua Alyn. Kemarin nikah sudah gratisan tanpa modal cuma modal Sehun maksa dan ngemis minta pengakuan. Sekarang setidaknya Sehun harus ada yang bisa membuatnya di banggakan oleh mertuanya bahwa seorang Sehun Megantara mampu menafkahi Alynsyah Ashleya Dinata baik lahir maupun batin.

Getting PregnantTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang