chapter 0ne| aku hanya terdiam

99 7 1
                                    

sebelum dibaca,aku mau ngomong dulu nihh,jadii ini tuh cerita pertama ku oleh karena itu aku sangat butuh kritikan dari kalian

semoga menikmati


Perkenalkan nama ku Aruna alasva bonanza seorang gadis cantik yang baru saja menginjak dunia perkuliahan di salah satu universitas favorit di negara ini,asalkan kalian tau empat tahun yang lalu aku mengalami kecelakaan yang sangat parah sampai-sampai dia yang mencintai ku itu berlarut dalam kesedihan selama enam bulan.

Selama enam bulan itu aku hanya bisa berbaring tak berdaya diatas tempat tidur di ruang ICU dengan alat-alat medis dan alat-alat lain nya yang dapat menopang hidup ku agar jantung ku terus berdetak atau bisa dibilang aku mengalami koma selama enam bulan lama nya itu.

Lebih sedihnya ketika ku sadar dari tidur ku yang panjang itu, setelah itu baru bisamersakan udara segar di luar rumah sakit,aku dinyatakan memiliki penyakit yang mematikan yang bersarang dikepala ku,tak bisa dipercaya dan aku tidak ingin mempercayainya sebenarnya yang bisa ku ingat ,sebelum kecelakaan itu aku memang sering merasakan pusing ,lebih tepat nya nama penyakit itu sering disebut kanker otak.

*AUTO FLASHBACK*

Aku hanya menatap tajam lelaki berkumis tipis yang duduk dihadapan ku sambil berusaha menahan amarah yang memuncak di dadaku ,namun ia tak gentar dengan intimidasiku ,bahkan ia tak meladeni tatapanku ,hanya memandang ku dengan santai seakan-akan ia tak bersalah .

"Hei kamvret, lepasin gue!" ucapku dengan lantang dan memaksa sambil menendang meja petak yang berada tepat di hadapan ku ke arah lelaki berkumis tipis it.

Namun sial nya ia tak meringis kesakitan walau meja itu berhasil menghatam keras ke dada nya ,pria itu hanya menyunggingkan ujung bibirnya ke arah ku, aku benar-benar muak melihat nya seperti itu.

Oh.... sungguh jika kalian bisa membayangkan ku sekarang saat ini, tangan ku sedang dibelenggu oleh rantai yang digembok lalu di sangkutkan dengan kursi besi yang sial ini. yang akhirnya setiap aku bergerak, kursi ini akan menimbulkan pekikan suara yang begitu nyaring sehingga yang mendengar nya akan merasa ngilu.

Diruangan tempat ku berada adalah tempat yang benar-benar kumuh, semua bau lengkap diruangan ini, suram, menjijikan, sempit tidak ada warna lain yang bisa kulihat di ruangan ini selain warna hitam kelabu yang berlumut.

Brakkkkkkkk........pria berkumis tadi baru saja keluar tanpa meninggalkan kata-kata satupun.

"Woi sialann ....lepasin gue!!" teriak ku dengan kata-kata umpatan yang tidak terlalu kasar bukan?

Didalam ruangan yang begitu sempit dan hanya ada diriku seorang, aku terus merenung mengapa aku yang harus jadi tumbal dari segala kesalahan yang ayah ku perbuat.

***

Dia mengalami kebangkrutan dan kehilangan seluruh saham nya,namun ntah lah mungkin akan selalu ada hikmah dibalik semua itu.

Entah kutukan apa yang menimpa keluarga ku, setelah ayah ku menanda tangani surat perjanjian yang tidak ku ketahui apa isi dari surat perjanjian itu, dia meninggal dunia, dia ditemukan tidak berdaya di ruang kerja nya.

Dia ditemukan dengan keadaan leher terjerat pisau, pada saat itu lah aku mulai berfikir dunia bisnis itu begitu kejam karna kaum kapitalis lah ayah ku tiada, mereka hanya mementingkan keuntungan yang begitu besar dengan cara apa pun.

Namun suatu hal yang mendorong ku untuk mencari dalang siapa dari kasus pembunuhan ayah ku dan hal yang membuat ku terdorong untuk mencari nya adalah saat ku temukan sapu tangan yang tidak familiar, tentu saja sapu tangan itu bukan milik ayah kunamun mengapa bisa ada di ruang ayah ku?.

Sapu tangan itu tergeletak dibawah meja kaca hitam yang tingginya hanya setumit kaki orang dewasa ,saat polisi mulai mencari barang bukti di ruangan kerja ayah ku, aku pun berusaha untuk masuk kedalam ruangan yang sudah dipenuhi oleh police line.

Saat ku berhasil masuk tiba-tiba terdengar suara hentakan kaki yang berbalut sepatu buts yang menghampiri dan...

"Sedang apa kamu nak?" tanya seorang pria berseragam polisi yang membuat ku terkejut saat itu.

"Hmnmm.. aku hanya ingin membantu bapak untuk mencari barang bukti. " ucapku dengan gemetar sambil menatap ke arah mata polisi yang terlihat begitu bengis.

Selang beberapa waktu ia menatap ku dengan tajam,entah apa yang ia perhatikan dan cari dari bola mata ku, mungkin ia terpesona dengan bola mata ku yang begitu hitam dan mengkilap jika terkena cahaya matahari .

"Arjuna.....bawa dia keluar, lihat! masa anak sekecil ini bisa masuk, bodoh sekali kamu, sadajiwa kan sudah berpesan kepada kita jangan sampai ada barang bukti yang tertinggal atau ditemukan oleh keluarga bonanza. "

Aku hanya terdiam dan segera menarik sapu tangan itu tanpa diketahui oleh polisi-polisi yang berada disitu lalu ku masukan sapu tanggan itu kedalam saku celana army ku yang begitu banyak kantong,dan dengan begitu sigap polisi yang dipanggil Arjuna tadi menggendong ku dengan lembut,wajah nya tampan sekali.

***

Gimana ceritanya? semoga suka yaaa! Mohon jangan lupa di masukan dalam perpustakaan kalian dan VOMENT ya!

oh ya guyss ikutin teruss ya,karna akan ada ha-hal yang tak terduga yang akan terjadi pada aruna

Love,
gemsky.

A r u n aWhere stories live. Discover now