Chapter-66

10.4K 681 186
                                    

Semangat pagiiii😄

kalian kalau iming2 bonus baru semangat komentarnya 😂

maafkan karena tadi malam gak sempet langsung up

Happy reading😃

Mereka terkejut melihat David dan Casma berdiri di depan pintu.
Calista menarik selimutnya lebih ke atas.
"Ayah" lirih Bisma.

David kembali menutup pintu dengan bantingan.

"kamu di sini saja" ucap Bisma pada Calista dan ia segera turun dari ranjang. Terburu memakai pakaiannya dan segera keluar dari kamar.
Bisma melihat kedua orang tuanya duduk di ruang tamu dengan Casma yang terus menangis.
"Ayah, Ibu" sapanya pelan.

David membuang muka sedangkan Casma menatap putranya penuh kekecewaan.
Bisma berlutut di hadapan mereka dengan kepala menunduk begitu dalam.
"Bisma salah, Bisma minta maaf. Tapi Bisma tetap harus bertanggung jawab pada Calista"
"lalu bagaimana tanggung jawabmu terhadap Hanna!? dia istrimu!!" bentak David meledak-ledak.

Bisma mendongak, menatap Ayahnya "Hanna akan bahagia tanpa Bisma"
"Setelah kesabaran Hanna selama ini. Setelah kesengsaraan Hanna yang kau sebabkan, beginikah caramu membuangnya?" tanya Casma sembari mengusap air matanya.
"Ibu.. aku tidak membuang Hanna. Ka-kami memang seharusnya berpisah sejak dulu"

"Ya Tuhan, Ibu ingin sekali membongkar semuanya!" jerit Casma tak tahan.
"mem-bongkar?" ulang Bisma tak mengerti.

"biarkan Ayah bertanya padamu" David menurunkan volume suaranya "apa yang membuatmu memilih wanita murahan itu dari pada istrimu?"
"Ayah... bagaimana bisa Ayah mengatakan hal itu? Calista bukan wanita murahan Ayah. Kami saling mencintai"

"2 orang yang saling mencintai berhak melakukan hubungan suami istri sebelum mereka sah?"
Bisma kembali menunduk mendapat pertanyaan telak dari Ayahnya.

"apa setelah wanita itu mau melakukannya kamu masih berpikir dia bukan wanita murahan?"
"Tapi Bisma yang membuat Calista seperti itu"
"Benar, kalian sangat cocok. Pria brengsek dan wanita murahannya"

"Ayah" Casma mengusap lengan suaminya agar sedikit mengontrol ucapannya.
"Bisma, duduklah" ucap Casma pada putranya.
Bisma tetap pada posisinya. Memohon ampunan kedua orang tuanya.

"katakan, apa yang membuatmu lebih mencintai Calista dari pada Hanna!?" bentak David lagi.
"aku tak punya pilihan"
"pilihan? mempertahankan istrimu kamu sebut pilihan. Pakai otakmu! Hanna tanggung jawabmu sekarang!" David menendang meja di hadapannya, nyaris mengenai Bisma.
"Ayah" Casma semakin khawatir pada keduanya.

"Hanna sedang bersedih karena keputusan bodohmu tapi kamu malah bersenang-senang dengan pelacur itu!!"
"Calista bukan pelacur" Bisma mendongak, menatap Ayahnya dengan tegas.

"ya brengsek!! siapa yang mengajarimu menjadi pecundang tak berguna seperti ini?!" David berdiri dan berkacak pinggang. Menatap Bisma dengan murka.
"seberapa hancur masa mudamu oleh wanita itu!? Apa kau tak ingat!? kau rajin ke kantor setelah berpisah dengan wanita itu!! Tidakkah kau menyadari seberapa berubah dirimu setelah mengenal Hanna!? Ayah dan Ibu memilihkanmu pendamping yang tepat tapi begini kelakuanmu!? hah!! ya Bisma Karisma!! jawab aku!!"

Casma menarik lengan suaminya agar kembali duduk dan lebih tenang.
"baiklah, mungkin belum terlambat untuk memperbaiki semuanya. Pikirkan baik-baik apa yang akan Ibu katakan" Casma menghela napasnya pelan "Ibu Hanna adalah teman kuliah Ibu. Ibu sangat mengenalnya. Kamu pikir kami memilih Hanna tanpa mengenalnya? Sebelum pernikahan kalian dilaksanakan, Ayah menyuruh orang untuk mengawasinya. Mencari informasi sebanyaknya tentang Hanna. Dia menjaga diri dengan baik walau tinggal di negara bebas selama 5 tahun. Dia gadis mandiri dan baik hati. Ibu tahu Calista bukan putri kandung Hendra. Maka dari itu saat Calista kecelakaan Ibu memanfaatkan situasi agar kamu bisa menikah dengan wanita baik seperti Hanna. Dia lembut dan penyayang seperti Ibunya. Kamu pasti tahu itu. Tapi kamu selalu menyiakan wanita setulus Hanna" Casma menjeda "Dan Calista, kenapa Ibu sangat menentang hubungan kalian? Ayahnya adalah seorang koruptor yang sekarang mendekam di penjara. Apa kamu berpikir hanya kamu pria yang pernah menyentuh Calista? Kamu salah besar Bisma, mungkin bayi yang ia kandung dulu bahkan bukan bayimu"

"Ibu"
"jangan memotong!!" bentak Casma. Ia terlihat marah pada Bisma "kamu ingat saat kita menghadiri pesta pernikahan putra tuan Dion di Amoora hotel? Ibu dan Ayah melihat Calista dan seorang pria ada di hotel itu juga. Ayah dan Ibu mengikutinya hingga mereka masuk ke sebuah kamar. Kamu pikir apa yang mereka lakukan? Mereka di sana hingga pagi. Orang suruhan Ayah melihat kekasih tercintamu itu keluar dari kamar itu saat pagi hari!"

Bisma membeku di tempatnya. Ia tak bisa percaya apa yang Ibunya katakan. Bisma menggeleng pelan "Tidak. Tidak mungkin. Pasti ada ke salah pahaman disini"

"Kau ingin tahu siapa pria itu?" tanya David menatap Bisma tajam "Rangga Moela, wakil CEO Karisma group sekaligus kekasih Calista"
"Tidak mungkin" Bisma bergumam belum bisa percaya.

"Maka dari itu Ibu dan Ayah tidak menyetujui pernikahan kalian karena bayi itu mungkin bukan anakmu"
"jangan karena Ayah dan Ibu menyukai Hanna, jadi kalian-
"Kamu tidak percaya?" Casma menatap Bisma kecewa. Bahkan kini Bisma tak percaya akan ucapannya.

"jangan menyesal jika kamu akan mengetahui kebenarannya nanti"

uluhhh uluhh...

kemarin pada buat tim sendiri ya. tapi yang paling bikin ngakak tim ini
👇
#timBismamenderita 😂😂😂

pengen banget Bisma menderita??

pengen Hanna bahagia atau pengen Bisma menderita??
pilih salah satu aja 😆

Sebagian isi chapter ini ada di dreame

HURT (Sudah Terbit)✔Onde histórias criam vida. Descubra agora