Meskipun sudah terlalu lama sendiri dan kadang merasa sepi, aku tetap menikmati. Karena hidup tidak selalu tentang mencintai dan dicintai. Nikmati saja, Tuhan juga tahu mana yang nantinya akan kita miliki dan mana yang akan kita biarkan pergi.
-CANDU-
🍃
Sepuluh menit yang lalu bel pulang sudah berbunyi. Namun, keempat laki-laki ini belum juga kunjung pergi meninggalkan sekolah yang sudah cukup sepi. Alih-alih pulang ke rumah masing-masing, salah satunya datang sambil mendrible bola.
"Oper, Ren."
Rendi yang sejak tadi mendrible bola sendiri langsung mengoper ke arah Yoris. Dengan sigap Yoris mengambil bola itu. Yoris mendrible bola sembari melakukan beberapa gaya dalam permainan bola basket. Yoris hampir memasukkan bola-nya ke net tetapi Rahman lebih dulu mengambil alih bola tersebut. Lalu Rahman mengoper ke arah Diki dan tap--Diki melempar bola hingga masuk ke dalam net.
"Good job, boy." Seru Rahman pada Diki.
Keempatnya terlarut dalam permainan bola basketnya. Sampai-sampai mereka tidak sadar bahwa sudah hampir 1 setengah jam mereka bergelut dengan bola tersebut.
"Gini nih kalo gak punya cewe alias jomblo. Abis olahraga gak ada yang bawain air." Keluh Yoris sembari duduk di pinggir lapangan.
"Lo mau gua bawain air? Tapi air got mau?" Kata Rendi menyahuti.
Keempatnya kini duduk bersamaan. Menenggak sebotol air mineral yang dibagi untuk empat orang.
"Yaelah, baru juga ngejomblo udah uring-uringan. Nih temen kita yang satu," Ucap Diki sembari menunjuk ke arah Rahman menggunakan lidah yang dironjolkan lewat pipi sebelah kanannya. "Udah ngejomblo dari jaman orde lama orde baru anteng-anteng aja."
"Biar jomblo yang penting banyak yang naksir." Kata Rahman membela dirinya.
Diki, Yoris dan Rendi langsung tertawa.
"Siapa yang naksir? Mbak Depi?" Kata Yoris.
"Yee, Mbak Depi hanya milik Diki seorang." Sela Diki tak terima.
"Seneng banget sama janda yang gede-gede." Celetuk Rendi.
"Janda lebih menggoda cuy."
"Berisik lo semua." Kata Rahman. Lalu ia bangkit dan berjalan meninggalkan ketiga temannya.
"Woy mau kemana?" Teriak Diki.
"Cari degem buat cuci mata." Sahut Rahman setengah teriak.
"Malem jadi kan?"
Rahman mengacungkan jempolnya tanpa menoleh. Ketiga temannya saling menatap. Lalu mengalihkan pandangannya masing-masing. Mereka tetap diam di tempat tanpa berniat meninggalkan lapangan basket.
****
PARA PREDATOR (4)
Diki Rzl : Tes tes 1 2 3
Rendi GP : dicoba-dicoba
Diki Rzl : mau dong dicoba-coba😄
Rendi GP : najis!
Diki Rzl : hahah.. btw mana nih para jomblo newbie sama jomblo old?
Rendi GP : lagi wiridan kali. Biar cepet dapet cewe.
Apr-Yoris: bacot kutil onta
Diki Rzl : Haha
Diki Rzl : akhirnya muncul juga daki monyet
YOU ARE READING
CANDU [sosokmu adalah kegemaranku]
Teen Fiction🍃 Sosokmu bagai candu. Selalu menjadi kegemaranku di setiap waktu. Meskipun kadang hanya kenyamanan semu yang kau berikan untukku. Namun, apapun itu kau tetap favorite ku. -Arumi Melati- ** Kamu itu seperti musik dan matahari tenggelam. Selalu berh...