5. Pertemuan

46 8 0
                                    

Pagi yang cerah. Adelia masih berada dikamarnya yang nyaman dengan selimut yang masih membungkus badan mungilnya. Dia menggeliat terganggu tidurnya saat cahaya matahari menembus ventilasi kamarnya. Adelia bangun dari tidurnya dan pergi ke kamar mandi. Setelah selesai Adel pergi ke ruang makan dan sarapan bersama Ayah dan adiknya.

"Yah, Adel berangkat, Assalamualaikum." Adel mencium tangan Billy ayahnya.

"Walaikumsallam, hati-hati." jawab Billy.

Adel berangkat bersama Dinda seperti biasa.

"Din, gue parkir dulu mobil lo. Nanti gue nyusul."

"Oyi sip." Dinda turun dari mobil.

Adel memparkirkan mobil Dinda. Tiba-tiba ada mobil sport, yang hampir menyerempet mobil Dinda. Seketika itu Adel terkejut. Adel keluar dari mobil.

"Kalo mau parkir liat-liat dulu kenapa?" Menyender di samping mobil Dinda, dan ternyata si pemilik mobil sport itu seorang cowok. Sepertinya cowok baru disekolah, karena mukanya asing bagi Adel. Mobil nya juga asing bagi Adel.

Cowok itu turun dari mobil dengan santai, menghampiri Adel.

"Gue mau parkir nya disini, emang gak boleh?" Berjalan menuju ke arah Adel yang masih diposisi nya.

Adel melihat cowok itu dengan tatapan tajam

"Tuh liat masih banyak lahan yang kosong." Menunjuk ke arah yang masih kosong.

"Apa lo gak liat? Kalo mau parkir ya silahkan. Tapi liat-liat lo hampir aja nabrak nih mobil tau gak? Kalo ini mobil gue, lo gue kasih toleran. Ini bukan mobil gue." cerocos Adel menatap cowok itu.

"Hahahhaha, jadi lo sopir markirin mobil orang lain, eh majikan lo yang paling tepat." Tertawa mengejek Adel.

"Anjir, mata lo kemana? Mana ada sopir pakek seragam SMA?" Membuka jaketnya menatap cowok itu dengan tatapan tajam.

"Kirain lo sopir." Menahan tawa setelah mengejek Adel.

"Sialan lo, rese amat ni cowok." Batin Adel dan menatap tajam.

"Lo kenapa? Jangan lihat-lihat. Nanti cinta lo sama gue."

"Jijik gue." Pergi meninggalkan parkiran dengan muka sebal.

**

"Lama banget lo, markirin mobil apa ngopi sih lo."

"Tau ah. Cowok resek."

"Maksud lo?"

"Liat tuh cowok." Menunjuk ke arah cowok yang bertengkar dengan Adel diparkiran.

"Rese banget tuh cowok parkir mobil se enak nya. Mentang-mentang mobil bagus. Emang lahan parkir ini punya nenek monyang nya apa." cerocos Adel membuat Dinda sedikit tertawa melihat sahabat nya kesal hanya karena bertengkar dengan cowok yang belum dia kenal. Karena Adel jarang sekali bertengkar dengan cowok sampai kesal dan marah. Biasanya bukan Adel yang marah melainkan cowok yang diajak bertengkar.

"Kok kebalik ya. Adel ngeselin amat ternyata lo del."

"Berisik lo author"

"Sensi amat lo del."

Ok kita balik ke topik. Dinda melihat cowok yang ditunjukkan Adel.

"Oh itu. Cowok baru tuh. Tapi gue gak tau namanya. Lumayan tuh del. Ganteng juga. Bakal jadi primadona SMA Nusa Indah baru nih." goda Dinda

"Ganteng tapi kelakuannya itu lo bikin gue idih." Bergidik ngeri.
Kelakuan Adel membuat Dinda tertawa kecil.

"Apaan sih lu Din?"

FAKEWhere stories live. Discover now