1. Awalan

194 15 4
                                    

Matahari memancarkan sinarnya dengan terang tanpa dihalangi oleh awan sedikit pun. Cuaca pagi ini sangat mendukung untuk rutinitas mengawali hari.

Senin pagi. Ya, hari ini hari Senin. Dimana setiap sekolah, mulai dari tingkat SD, sampai SMA melakukan upacara bendera. Kegiatan ini seolah telah menjadi ritual wajib di hari Senin. Kegiatan ini juga mungkin agak menjengkelkan bagi sebagian besar pelajar, karena harus datang lebih awal dan pulang lebih siang. Terutama untuk dua siswi dari SMA Nusa Indah ini. Adelia dan Dinda.

"Adel, cepetan kita udah hampir telat. Semua udah kumpul dilapangan!" teriak gadis yang kini sudah berada di depan gerbang sekolah setelah memparkirkan mobilnya di parkiran sekolah. Tepatnya di area kosong samping gedung sekolah diluar gerbang sekolah.

"Bentar, masih jalan. Lo gak liat?" jawab gadis yang masih diseberang jalan yang terlihat lesu tak bersemangat. Siapa lagi kalo bukan Adelia.

"Adel, lo lesu banget sih. Ini upacara. Ayo dong! Lima menit lagi dimulai. Males banget sih lo," sewotnya. Dinda. Ya, dia adalah gadis yang sedari tadi mengomeli Adel yang kurang bersemangat di hari Senin.

"Gue gak suka hari Senin," jawabnya singkat.

Mereka berdua pun berjalan cepat untuk memasuki kelas dan menuju ke lapangan untuk mengikuti upacara.

Setelah upacara, KBM pun dimulai dengan efektif. Tidak ada satu pun jam kosong. Membuat para murid sedikit berkeluh kesah.

"Full. Selalu." Adel menghembuskan napas nya pelan.

"Kan hari Senin. Gak papa full bagi gue, tapi kenapa selalu diisi mapel guru killer?" protes gadis yang tengah berbincang dengan Adel, teman sebangku Adel, Finda namanya.

"Gue gak suka hari Senin. Gue laper," keluhnya.

"Bentar lagi istirahat tunggu aja," sahut Dinda pelan.

"Keburu cacing diperut gue demo, Din." Adel berucap sebal karena tidak bisa menahan rasa laparnya.

Namun, waktu istirahat masih kurang sepuluh menit. Dan kini mereka masih mengerjakan tugas yang diberikan guru.

Kring!

Bel istirahat pun berbunyi. Semuanya bernapas lega. Akhirnya, mereka bisa beristirahat dan mengisi tenaga yang sudah terkuras sejak pagi karena dijemur untuk upacara dan juga mendapat tugas dari guru killer. Dan itu semua merupakan sebuah ujian sekaligus cobaan untuk pelajar di hari Senin.

"Akhirnya istirahat juga," ucap Adel sembari meletakkan kepalanya di atas meja.

"Katanya laper? Ayo ke kantin!" ajak Finda sembari membereskan bukunya yang berserakan di atas meja karena mengerjakan tugas tadi.

"Lo ajak yang lain aja. Gue mau beresin buku dulu."

"Ok." Finda menghampiri bangku dua orang gadis di samping bangkunya.

"Sar, Sa. Ayo ke kantin!" mereka adalah dua sahabat lain Adel. Selain Finda dan Dinda. Sarah dan Elsa namanya.

"Ayo!"

Mereka pun pergi ke kantin untuk mengisi perut mereka masing-masing. Sesampainya di kantin, mereka mencari tempat duduk yang masih kosong.

"Kalian mau pesan apa? Biar gue pesenin," ucap Adel.

"Gue mie ayam deh," jawab Finda.

"Gue bakso. Lo apa, Sa?"

"Sama kayak lo aja, Sar."

"Ok. Minumnya ambil sendiri aja ya. Gue pesenin dulu." Adel beranjak pergi meninggalkan teman-temannya untuk memesan makanan ke ibu kantin.

"Eh, Del lo tadi kenapa kesiangan? Lo yang kesiangan apa Dinda yang kesiangan?" tanya Sarah.

FAKEWhere stories live. Discover now