Tapi bukan itu yang membuatnya ikut resah, Jihoon mengakui dia menyukai teman kecilnya yang bernama Kwon Soonyoung. Beberapa kali Jihoon berbagi cerita ia sedih saat tahu Kwon menyukai gadis lain dan tidak berani bertanya langsung siapanya karena takut akan patah hati.

Wonwoo sendiri nol besar masalah cinta, ia memang sedang di kejar pria tapi hanya cinta satu pihak dari si lelaki jadi dia tidak bisa berbuat banyak memberi saran atau masukan, hanya sekedar penyemangat agar Jihoon sedikit berani demi sebuah jawaban pasti.

Lagi-lagi Jihoon bersikap aneh, pagi ini ia tiba-tiba saja curhat ia akan pergi bertemu teman lama untuk mengembalikan barang tapi tidak janji bisa datang. Si mungil menunjukan foto lelaki muda berseragam sekolah pria tak jauh dari kedai ramen milik keluarganya. Pemuda itu tampan, bergigi taring dengan kulit tan khas lelaki asia tenggara.

"N-namanya Kim Mingyu. Dia seangkatan dengan kita, dulu aku pernah meminjam kaset dvd dan belum sempat dikembalikan. Kalau tidak salah kedai ramen Jeon dekat namsan tower kan? Boleh aku titip ini untuk dirinya? Kumohon..."

Jihoon kembali menyogok dengan dua capri-sun, tiga susu pisang dan satu box bekal yakiniku mini market. sebenarnya tanpa di suap pun ia tak masalah dititipi, toh benar jarak antara taman dan kedainya sangat dekat. Terlebih teman Jihoon sepertinya cukup tampan dan manis, ia butuh pencuci mata efek jengah menghadapi Junhui di kedai ramen mereka.

"O-oh. Oke, beritahu aku dimana harus bertemu. Malam nanti aku bantu mengembalikan dvd pinjaman Kim Mingyu-ssi"

"Terima kasih! Aku mencintaimu Jeon Wonwoo!"

"Eii, kau bilang hanya ada Kwon Soo—"

Si mungil membekap mulut lancang dirinya saat nyaris menyebut nama pemuda surai pirang yang Jihoon taksir lama melewati mereka. Mendapat lirikan tajam, Wonwoo hanya bisa tertawa gemas saat Lee Jihoon salah tingkah ditempat.

.

Mingyu POV

Bermodal nekad dan buku seri terakhir Harry Potter bertanda tangan asli si penulis, Kim Mingyu duduk seorang diri pada bangku taman menunggu kehadiran Jeon Wonwoo. Gadis yang sudah seminggu lebih ini mengoyak hatinya dengan perasaan merah jambu.

Mereka memang belum pernah bertemu, tapi mendengan sedikit banyak hal tentang si gadis dari rekan main yang kebetulan satu sekolah, rasa itu semakin mantap dan ia yakin kini tengah jatuh cinta.

Lewat chat terakhir, mereka janji bertemu dijam 7 tepat pada sisi selatan taman Namsan Tower. Wonwoo yang meminta bertemu disana dan dengan senang hati Mingyu menyanggupi.

Sekitar 15 menit lebih awal ia menunggu dan di menit ke 18 sosok gadis semampai bersurai hitam pekat ber celemek kedai ramen datang terburu. Sempat dia kebingungan mencari sosok yang dijanjikan dan saat mengarah jarum jam angka 3, sosok itu tersenyum tipis menghampiri.

Dengan napas yang masih tersengal, Jeon Wonwoo menetralkan laju jantung sembari mengacak paperbag berisi entah apa.

"Kau yang bernama Kim Mingyu?"

Menangkap namanya terucap dari bibir tipis si gadis, sontak bulu roma berdiri tegak merasa merinding. Suara Jeon Wonwoo nampak tengang dan ---- seksi? Ah, sial. Baru satu kalimat saja sudah melelehkan jiwa.

"A-ah, Iya. Aku Kim Mingyu, siswa Smu swasta Jinkang kelas 2-A"

"Oh bagus, aku tidak salah orang"

Wonwoo menemukan apa yang ia cari, lalu menyerahkannya cepat kepada si pemuda kulit tan agar segera menerima miliknya.

"Kimi no—nawa? Huh??"

Manik bulat Kim Mingyu mengeja aksara hiragana pada cover Dvd, itu judul anime favoritnya, bagaimana Jeon Wonwoo tahu apa yang ia sukai?

My IWhere stories live. Discover now