Meriam Petir Level 2

27 2 0
                                    

On Flashback.

Sore hari sebelum dimulainya Festival Sihir, Luck sedang berlatih bersama Papahnya di halaman belakang untuk persiapan terakhir sebelum menghadapi lawan yang belum tau siapa yang akan dia hadapi.

"Sihir Petir : Meriam Petir" Bola-bola Meriam Petir keluar dari kedua tangan Luck yang diarahkan ke Papahnya langsung.

Ada sekitar 20 dinding berbentuk bulat yang rusak akibat serangan Luck tidak bisa mengenai Papahnya sedikitpun, sudah hampir 3 jam mereka berdua berlatih dan keringat pun sudah membasahi kaos biru milik Luck sedangkan Papahnya tidak keluar keringat sedikitpun walau sedari tadi dia menghindari serangan Luck dengan gerakan sangat cepat.

Nafas Luck sudah ngos-ngosan dan kepala juga sudah tertunduk lemas tidak kuat. "Pah..... istirahat dulu ya...." ucapnya terengah-engah.

"Ck... baru latihan sebentar kamu udah lemes gimana nanti di pertarungan beneran Luck"

"Tapi.... bola meriam-nya nggak bisa nyamai kecepatan Papah..."

"Karena itu kamu harus lebih serius" jawab tegas Papah Luck."Sampai sihir kamu masih belum bisa nyentuh tubuh Papah latihan ini nggak akan berhenti" tambah Papah Luck yang semakin tegas.

Luck hanya bisa diam dan menerima apapun perintah dari Papahnya yang juga ketua Clan tersebut.

Latihan dilanjut namun hasilnya sama saja Bola Meriam tersebut masih belum bisa mengenai sedikitpun tubuh Papah Luck. "Konsentrasi, rasakan Nen yang ada di tubuh kamu mengalir layaknya darah lalu tambahkan kecepatan kedalam Sihir yang akan kamu keluarkan.... kamu pasti bisa Luck..!" perintah Papahnya.

Duar...! Duaar!... Duar...!

'Konsentrasi.... pasti bisa..!'

***

Off Flashback.

"LUCK..!"

Duar...!

"Selesai...." ucap Ken.

Terlihat kepulan Api ditempat Luck terjatuh, tapi Ken terkejut bukan main karena orang yang dia serang tidak terlihat ada di tengah api tersebut. 

Sorakan penonton menyadarkan Ken yang di atas ada Luck yang tengah melayang dan siap mengeluarkan Sihirnya. "Sihir petir : Amukan Halilintar...!" Petir dari langit mengarah langsung ke Ken.

Jder...!

Serangan telak dari Luck tidak bisa dihindari oleh Ken, dia langsung tersungkur ketanah seraya petir menyerang tubuhnya....

"AYO LUCK!!!!" teriak Gerard dengan semangat.

"LUCK.. LUCK.. LUCK..." dengan kompak anak Soldier 1 yang duduknya berdekatan mendukung perwakilan kelasnya tersebut hingga diikuti oleh penonton lainnya. "LUCK.. LUCK..LUCK..LUCK..LUCK....."


Wajah Ken sangat terlihat tidak menyukai suasana seperti ini, hampir seluruh penonton menyebut-nyebut nama Luck sedangkan namanya mulai tenggelam.

"Siaaaal!...." ucap Ken seraya tubuhnya berdiri kembali. "Kau....! Jangan senang dulu Luck....!" Tambah Ken.

Disaat Ken terus mengungkap kekesalannya Luck memejamkan matanya. 'Konsentrasi, rasakan Nen yang ada di tubuh kamu mengalir layaknya darah lalu tambahkan kecepatan kedalam Sihir yang akan kamu keluarkan....' ucapan Papahnya tersebut terngiang-ngiang dikuping dan menyerap ke seluruh tubuhnya.

Magic KnightWhere stories live. Discover now