Luck vs Alex

1 0 0
                                    

Semua terdiam dan berdiri melihat apa yang terjadi di Arena. Orang-orang terdekat Luck sangat khawatir dengan keadaan Luck karna serangan yang sangat mengerikan itu. Tempat dimana Luck terpental hanya mengebul asap karna serangan dari Alex tidak ada yang tau keadaan Luck saat ini.

"P-pemenangnya...."

"Tunggu! Masih belum" potong Alex.

Terlihat dibalik asap yang tebal ada bayangan seseorang yang berjalan dengan sedikit tertatih-tatih. Itu Luck, dia berhasil bangkit dengan luka yang tidak sedikit. Namun Luck tetap bangkit dengan nafas ngos-ngosan.

Dengan aura Listrik yang masih ada di kedua tangan dan kedua kakinya dia berniat tidak mau kalah dengan mudah menghadapi penyihir terbaik di Magic Knight ini.

"Aku.... tidak akan.... kalah semudah itu!" Ucap Luck yang tiba-tiba hilang dari pandangan. Bukan hanya Luck melainkan Alex pun ikut menghilang di Arena.

"DIATAS!" Tegas kata penonton.

Saat mata penonton beralih keatas ledakan kembali terdengar ini bukan karna serangan salah satu dari mereka tapi ini serangan dari mereka secara berbarengan.

"Luck...." ucap Molly dengan air mata tiba-tiba mengalir.

Setelah ledakan itu Luck dan Alex masih terus bertarung, duel final yang benar-benar sangat layak bahkan melebihi ekspetasi penonton-penonton.

Keduanya jatuh bebas akibat terkena sihir dari lawannya masing-masing.

Buuugh.....

Baju mereka berdua sama-sama robek namun mereka masih bisa bangkit walau dengan nafas yang sudah ngos-ngosan.

"Tak kusangka anak yang baru masuk ke Academy ini sangat-sangat kuat, aku tak peduli dengan status kau yang anak ketua Clan. Dipertarungan ini semua itu hilang dan hanya ada menang dan kalah" ucap Alex dengan menyeka darah yang mengucur di dahinya.

"Namun ini akan jadi yang terakhir antara kau dan aku" tambah Alex.

"Ya.... sesuai dengan apa yang kau bilang, ini akan menjadi pertarungan terakhir kita saat ini" balas Luck.

Keduanya bersiap mengeluarkan sihir terakhir yang mereka punya saat ini.

"Sihir angin....."

"Sihir petir....."

"MENARA ANGIN.... NAGA HALILINTAR!!!!!" Mereka berdua berbarengan.

"AAAAAAAAAAAAAAAAARRRRRRRRRRGGGGGGGGGHHHHHHH......!!!" Teriakan mereka yang hanya bisa didengar oleh seluruh penonton karna setelah itu ledakan dan hanya asap yang mengebul menghalangi pandangan penonton.

Penonton hanya bisa diam tak berkata apa-apa. Dan hasilnya.....

Alex terjatuh hilang kesadaran dan Luck..... dia terduduk dengan kesadaran yang nyaris hilang.

"PEMENANGNYA ADALAH LUCKKKKKK!!!!" Teriak wasit yang di barengi oleh teriakan penonton....

"A.....aku ber....hasil..." ucap Luck sebelum kehilangan kesadarannya.

Disaat yang bersamaan juga kesadaran Luck hilang dia ikut terjatuh.

***

Diruang perawatan Luck yang masih tak sadarkan diri dan perban dibadan serta di dahinya bekas luka pertarungan tadi. Mama dan Papa Luck berada di ruangan tersebut, Mamanya sangat sedih melihat keadaan anak laki-lakinya tersebut.

"Sayang, bangun Nak...." ucap Mama Luck dengan tangannya menggenggam tangan anak laki-nya tersebut.

"Udah Mah, kata dokter juga Luck cuman pingsan karna kecapean doang" Papanya menenangkan.

"Iya Pah Mama juga tau, tapi Ibu mana yang gak sedih liat anaknya gak sadar begini"

"Udah Mah jangan sedih...." ujar orang yang tengah terbaring dengan keadaan mata tertutup namun bibirnya tersenyum.

Sontak Ressa dan Suri terkejut karna anaknya tersebut diam-diam sudah sadar tanpa sepengetahuan mereka.

"Anak bandel...! Main-main sama Mama ya kamu!" Sebal Suri sambil menjeweh kuping anaknya itu.

"Adu-duh...." Luck nyengir kesakitan. "Mah, aku lagi sakit masih aja dijewer gini"

"Suruh siapa main-main sama Mama"

"Iya iya maaf ya Mama sayang hehe" bujuk Luck dengan tubuh yang coba untuk bangkit dengan di bantu oleh Mama dan Papanya.

"Pah gimana Kak Rebbeca?" Tanya Luck tiba-tiba serius menatap Papanya.

"Masih belum di mulai, kira-kira 10 menitan lagi lah..."

Tiba-tiba Luck tertunduk memikirkan sesuatu.

"Udah kamu gak usah mikirin hal lain dulu, sekarang kamu harus fokus sama kondisi kamu ini loh Sayang" ujar Mamanya.

Hanya anggukan yang diberikan Luck.

"Yaudah Papa balik ke arena dulu, Mama temenin Luck disini aja gapapa"

"Iya Pah, kita bakal nonton Rebbeca dari TV nanti" balas Suri.

Dengan anggukan Ressa pergi meninggalkan ruang perawatan Luck tersebut. Sepeninggal Papanya Luck masih saja diam tertunduk memikirkan sesuatu yang tidak diketahui oleh Suri.

"Luck, anak Mama yang ganteng.... udah gak usah mikirin apa-apa dulu ya, sekarang tidur aja nanti kalo Kakakmu udah mau mulai tarung Mama bangunin"

"Iya Mah" jawab Luck kembali tiduran dan memejamkan matanya. Mamanya tersenyum dan mengecup dahi anaknya tersebut.

'Menang dengan keadaan kalah bagaimana bisa dibilang sebagai pemenang sejati' Batin Luck....

Bersambung....


Magic KnightWhere stories live. Discover now