Skenario 7 : Maha Penyayang

36 6 2
                                    

Senja masuk ke musola, menemukan seorang pria paruh baya yang yang tengah duduk berzikir di barisan depan. Lalu dia menoleh, tersenyum kepada Senja, "Kalau mau salat dhuha, besok-besok ajak Purnama ya."

Senja membalas senyum lalu mengiyakan.

"Udah kok di rumah, Bapak aja yang gak tahu," kata Purnama sambil terus memainkan game online di hp-nya saat Senja menyampaikan pesan dari sang pria paruh baya. Ayahnya.

''Beneran?''

''Iya.''

Senja menyukai sore hari, tapi dhuha digenggam waktu pagi. Maka Senja tak pernah menemukan Purnama di musola saat pagi.

Setidaknya, sampai pagi yang lain datang.
Pagi yang memberi izin pada Senja untuk bisa mendirikan salat dhuha di waktu yang bersamaan dengan Purnama.

Senja termenung dalam duduknya, tak mau mengeluarkan suara, memilih diam di balik hijab pembatas. Lantunan ayat dari surat Sang Maha Pengasih mengisi sepi.

Purnama tengah mengaji.

Menghadiahi Senja pagi tebaik seumur hidupnya.

Skenario Tanpa Pemeran Utama (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang