"Janji satu hal sama kita."
Purnama mengambil potongan jambu air, mencocol ke bumbu rujak dan kemudian melahapnya. Pipi sebelah kanannya mengembung saat mengunyah, pandangannya terarah pada orang yang mengajak bicara sembari menunggu kelanjutan ucapannya.
"Janji kalau kamu gak bakal nikah sama orang yang satu kota."
"Siap."
"Eh, kalau jodohnya orang sini ya gimana lagi."
"Enggak kok, aku sukanya sama orang Uzbekistan."
Tawa meledak diantara mereka, membuat Senja mau tak mau ikut mengulum senyum.
Meski entah kenapa, ada sembilu yang dengan kejam mengiris hatinya.
Mungkin pisau yang tadi ia gunakan untuk mengiris-iris jambu air itu pelakunya.
Mungkin juga karena bayangan masa depan tentang Purnama yang akan bersanding dengan gadis Uzbekistan.
Senja sadar diri, dia hanya indah sebentar saja. Sebelum malam menelan dan membuatnya tenggelam.
Meski ia takkan lupa, jika sebelumnya, dalam kesementaraan Purnama pernah mencoba menebaknya.
"Kalau kamu, pasti pengen jodohnya orang Korea ya."
Senja tak menjawab, hanya memandang Purnama, lalu tersenyum.
Uzbekistan dan Korea memang sejauh itu.
YOU ARE READING
Skenario Tanpa Pemeran Utama (Completed)
一般小说Hanya kumpulan kisah yang tak sempat Senja ceritakan kepada Purnama. Karena Purnama selalu datang di kala malam saat Senja sudah pulang. == Pernah di: Peringkat #2 dalam poetic Peringkat #23 dalam unrequited love Peringkat #23 dalam senja
