"Lihatlah, Sehun Hyung sudah teler." Ejek Jaemin. Chanyeol mengguncangkan tubuh Sehun, sedikit panik.

"Bolehkah kami kembali ke kamar? Ada yang salah dengan Sehunku." Kata Chanyeol.

"Telepon kami jika terjadi sesuatu." Kata Jeno. Chanyeol mengangguk, lalu ia menggendong tubuh Sehun bridal style menuju kamar mereka.

"Yah!" Chanyeol membaringkan tubuh Sehun diatas ranjang. Ia menatap iba Sehun yang wajahnya penuh dengan peluh itu. Chanyeol melepas mantel tebal Sehun dengan susah payah.

"Sehun, kenapa kau harus tertidur begini?" Chanyeol duduk disamping Sehun. Hancur sudah rencana malamnya yang sudah dirancang dengan sempurna.

"Pfft."

Chanyeol melebarkan bolamatanya ketika Sehun yang terlihat lemas tadi kini tengah menertawainya habis-habisan.

"Apa-apaan kau ini, Sehun-ah?" Bentak Chanyeol kesal. "Kau berpura-pura mabuk?"

"Tidak juga, Hyung. Aku memang merasa sedikit pusing. Aku melebih-lebihkan keadaan tadi karena sangat bosan dengan ocehan Lee Jeno." Jelas Sehun. Chanyeol menatap nakal Sehun yang kini sedang melepaskan kemeja putihnya. Dengan smirk khas Wu Sehun yang sangat menyebalkan itu.

*

Pagi hari, seperti hari-hari biasa, Chanyeol terbangun ketika harumnya kopi menusuk indra penciumannya.

"Morning, Hyung!" Sapa Sehun gembira. Ia membawa dua gelas kopi, lalu menyerahkan satu kepada Chanyeol. Chanyeol melirik Sehun yang hanya dibalut robe hotel semi-transparent itu. Senyuman nakal -seperti semalam, masih tercetak di wajahnya.

"Bukankah kau berteriak kesakitan semalam? Kukira kau akan tertidur lemas di ranjang seharian, sayang." Kata Chanyeol sambil merangkul Sehun.

"Aku memang sedikit lebih lemah darimu, tapi aku pernah berada diposisimu dulu, Hyung. Aku tidak akan merasa lelah hanya karena bercinta semalaman suntuk." Kata Sehun. Chanyeol mencubit pipi tembam Sehun gemas.

"You're never fail to amaze me, Park Sehun." Bisik Chanyeol. Ia mengecup pipi Sehun dengan lembut.

"Yah! Kita belum menikah, Hyung! Lagipula, nama Wu terdengar bagus jika bersanding dengan namamu. Wu Chanyeol." Kata Sehun sambil memajukan bibirnya.

"Tidak, Sehun. Kita akan berbagi nama belakang milikku jika kita sudah menikah nanti. Aku akan menjadi suamimu, dan kau akan menjadi istriku, sayang." Kata Chanyeol. Perkataan Chanyeol mampu membuat Sehun tertunduk.

"Hei, sayang, apa yang terjadi? Apakah perkataan Hyung terlalu kasar? Maafkan aku." Kata Chanyeol sambil merangkul Sehun.

"Bukan itu, Hyung. Hanya saja, a-aku," Sehun menggigit jarinya, menimbang-nimbang sebelum akhirnya membuka mulutnya.

"Aku sudah memikirkan ini sejak semalam." Sehun menatap mata Chanyeol tajam.

"Aku memutuskan untuk berpisah dengan Kim Yerim."

TBC
Hi, sorry for the lack of update, being angry at me is an understatement 😫
Alu benar-benar kehilangan mood menulis beberapa minggu ini karena kondisi hati aku lagi jelek 😣

P.s. aku punya beberapa cerita baru, mungkin kalian belum lihat;

 aku punya beberapa cerita baru, mungkin kalian belum lihat;

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

I wrote one in English too;

I wrote one in English too;

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
You Know We Can't Go Back (A Chanhun Fanfiction)Where stories live. Discover now