0 1 0

2.3K 207 13
                                    

Sehun duduk bersandar pada dada bidang Chanyeol. Studio itu gelap, satu-satunya penerangan hanyalah dari layar komputer yang sedang menyala.

"Bukankah ini sudah waktunya untuk kembali ke ruanganmu?" Chanyeol menyentuh pinggul Sehun, mengisyaratkannya untuk bangkit dari pangkuannya.

"Hyung mengusirku?" Sehun menatap sebal kekasihnya itu. Chanyeol menyubit pipi Sehun sambil terkekeh.

"Bukan begitu, sayang. Kau sudah berada disini selama dua jam." Jelas Chanyeol sambil mengancingkan kemejanya.

"Aku masih ingin bersama denganmu, Hyung!" Kata Sehun sambil memeluk Chanyeol. Mengapa sangatlah sulit bagi mereka untuk menghabiskan waktu bersama?!

"Sayang, bukankah kau harus menghadiri rapat untuk rencana comeback XOXO?" Sehun memainkan ujung kemeja Chanyeol sambil menatap kekasihnya itu dengan tatapan memelas. Demi Tuhan, apakah benar dia Direktur Wu? batin Chanyeol dalam hati.

"Baiklah, aku akan menghubungimu lagi nanti, Hyung." Kata Sehun sambil membetulkan pakaiannya. Chanyeol mengecup lembut kening Sehun.

"Oh iya, Hyung. Aku ingin kau menyimpan ini." Kata Sehun sambil menaruh sebuah kunci ke dalam kantung celana Chanyeol.

"Kunci apa itu, sayang?" Tanya Chanyeol sambil menaikkan satu alisnya.

"Kunci apartmentku. Kau bisa datang kapanpun, apartment itu sekarang milik kita berdua, Hyung." Kata Sehun. Chanyeol membawa tubuh Sehun ke dalam pelukannya.

"Terima kasih, sayang. Sekarang kau harus cepat-cepat kembali ke atas, oke?" Kata Chanyeol. Sehun mendongakkan kepalanya, lalu ia mencium bibir Chanyeol sebelum akhirnya ia berjalan meninggalkan studio Chanyeol.

Chanyeol menghela nafasnya. Ia sedikit meringis ketika rasa pegal di punggungnya kembali. Bercinta dengan Sehun memang selalu menguras tenaganya. Chanyeol beranjak dari kursinya, lalu ia buru-buru pergi meninggalkan studio.

"Pak Chanyeol! Tunggu." Chanyeol membalik badannya, yang langsung disambut oleh Kai yang sedang berlari mengejarnya.

"Pak Chanyeol, tadi Bu Seungwan datang kesini, dan ia menitipkan ini." Kai menyodorkan bungkusan bento kepada Chanyeol. Chanyeol menerimanya dengan senyuman lebarnya. Kebetulan sekali, ia memang berencana untuk pergi makan siang tadi.

"Terima kasih, Pak!"

Chanyeol memakan bento itu sambil memikirkan Seungwan yang sudah bersusah payah membuat dan mengantarnya jauh-jauh kesini. Apakah malam ini ia harus pulang lebih awal?

*

Chanyeol berjalan terburu-buru menuju apartmentnya. Ia membuka pintu dengan ceria sambil berteriak.

"Sayang! Oppa pula—"

Ucapan Chanyeol terputus ketika ia melihat Seungwan yang sedang melepas pakaian seorang pria yang sedang duduk diatas ranjang mereka. Gadis itu menatap Chanyeol dengan tatapan kagetnya. Chanyeol berusaha sekuat tenaga untuk tetap terlihat tenang.

"O-Oppa, ini tidak seperti yang kau pikirkan." Kata Seungwan lirih. Chanyeol menatap Seungwan tajam, lalu ia melemparkan kotak bento yang semula dipeluknya kearah Seungwan.

"Memang, aku tahu itu. Kalian lanjutkan saja, jangan hiraukan aku." Chanyeol bergegas pergi. Ia sedikit membanting pintu karena amarahnya. Ia mengeluarkan handphonenya, lalu dengan lihai jemarinya menekan nomor satu-satunya orang yang ada dipikirannya.

"Sayang, Hyung akan menginap selama beberapa hari."

*

Sehun duduk dengan sebal diatas ranjang. Sudah dua jam lamanya Chanyeol hanya duduk diam mematung disana, tanpa mengajaknya bicara sama sekali. Sebenarnya apa yang sedang terjadi?

You Know We Can't Go Back (A Chanhun Fanfiction)Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin