0 0 0

7K 358 26
                                    

"Oppa, jadi bagaimana?"

Chanyeol tidak bisa menahan senyumnya. Kira-kira bagaimana reaksi gadisnya jika ia tahu berita bagus ini?

"Aku diterima, Seungwan-ah! Besok aku akan menemui Pak direktur untuk membicarakan beberapa hal." Kata Chanyeol dengan senyumannya —yang percuma karena Seungwan tidak bisa melihatnya dari balik telepon.

"Oppa, aku sangat bahagia mendengarnya! Kita harus merayakan ini nanti malam!" Seru bahagia Seungwan.

"Tentu saja, sayang. Oppa akan pulang sekarang. Lebih baik kau berdandan yang cantik sekarang, oke?" Kata Chanyeol sambil memasang seatbeltnya. Ia masih saja tersenyum bahkan ketika mobilnya sudah memasuki area parkir apartmentnya dan kekasihnya. Jelas saja ia seperti itu, mimpi terbesarnya, menjadi seorang composer di agensi terbesar di Korea —YFW Ent., baru saja terwujud.

Chanyeol menekan kata sandi dengan terburu-buru, setelah pintu itu terbuka —yang langsung menunjukkan pemandangan kekasihnya itu yang sedang duduk di meja riasnya. Chanyeol memeluk tubuh langsing Seungwan sambil menyenderkan kepalanya ke ceruk lehernya.

"Oppa, lebih baik kau mandi dulu. Kau bau matahari!" Seru Seungwan sambil memukul pelan lengan kekar Chanyeol.

"Baiklah, sayang." Kata Chanyeol sambil terkekeh, lalu ia mengecup pipi Seungwan sebelum berlari kecil kearah kamar mandi.

*

"Oppa, tadi aku mengajak sahabatku untuk datang. Sepertinya ia juga sudah berada disini." Kata Seungwan sambil memeluk lengan Chanyeol. Chanyeol menahan pintu restoran, membiarkan Seungwan masuk terlebih dahulu, lalu buru-buru menyejajarkan langkahnya dengan gadisnya itu.

"Ide yang bagus. Pasti akan lebih seru kalau banyak yang datang." Kata Chanyeol sambil mengelus pelan rambut Seungwan.

"Oppa, hentikan itu, kau merusak tatanan rambutku!" Seru Seungwan sambil memajukan bibirnya. Chanyeol terkekeh, lalu ia mencuri satu kecupan dari bibir kekasihnya itu. Seungwan menatap sebal Chanyeol, lalu matanya kembali cerah ketika ia bertemu pandang dengan sahabatnya.

"Yerim!" Sapa Seungwan sambil melambaikan tangannya kearah seorang gadis cantik berambut pendek itu. Gadis itu sontak berdiri sambil merentangkan tangannya, yang langsung disambut Seungwan dengan sebuah pelukan. Chanyeol menatap kedua gadis itu sambil tersenyum kecil, lalu ia berinisiatif untuk memesankan makanan dan minuman.

"Kenapa kau datang sendiri? Bukankah tadi—" Ucapan Seungwan langsung diputus dengan kibasan tangan Yerim.

"Ah, Oppa benar-benar sedang sibuk. Lagipula hubungan kami akhir-akhir ini sedang tidak baik." Kata Yerim dengan tatapan sedihnya.

"Baiklah, aku mengerti. Sekarang saatnya kau bersenang-senang, anggap saja kalian sedang baik-baik saja, oke?" Kata Seungwan sambil tersenyum lebar.

"Baiklah." Kata Yerim, sambil menyunggingkan senyumannya.

Tepat setelah itu, Chanyeol muncul dengan pelayan restoran yang membawa banyak sekali makanan.

*

"Jadi, Yerim, kau masih kuliah?" Tanya Chanyeol. Ia sudah minum dua botol soju, tetapi belum juga mabuk. Berbeda sekali dengan kedua gadis didepannya ini yang sudah benar-benar kacau. Toleransi alkohol Chanyeol memang sangat tinggi.

"Yah, begitulah. Walaupun sebenarnya aku sudah sangat lelah kuliah, tetapi Oppa memaksaku untuk menyelesaikannya. Yah, setidaknya masih ada satu tahun lagi sampai aku akan lulus dari neraka itu." Kata Yerim sambil terkekeh.

"Oppa? Kau tinggal dengan Oppamu?" Tanya Chanyeol. Dia pasti sangat dimanjakan oleh kakaknya, batin Chanyeol.

"Ya, Oppaku bukanlah oppa kandungku. Ia adalah pacarku!" Kata Yerim sambil tertawa geli. Seungwan memegang tangan Chanyeol, sambil berbicara dengan nada sedih.

You Know We Can't Go Back (A Chanhun Fanfiction)Where stories live. Discover now