0 1 4

2K 187 6
                                    

"Bocah nakal, kemana saja kau?"

Jaemin melemparkankan tas punggungnya asal, lalu ikut berbaring disamping Jeno.

"Aku menelponmu dan mengirimi pesan berkali-kali, kemana saja kau?" Tanya Jeno sambil mencubit hidung Jaemin. Jaemin tersenyum sambil memperlihatkan deretan giginya yang putih.

"Yah! Aku bertanya kepadamu." Jaemin mendekatkan badannya kepada Jeno, lalu ia memeluk lengan kekasihnya itu.

"Jeno Hyung, apakah aku boleh bertanya sesuatu?" Tanya Jaemin. Jeno menundukkan kepalanya untuk menatap kedua manik hitam Jaemin.

"Apa itu?" Tanya Jeno. Jaemin menggigit bibirnya.

"Mungkinkah seorang pria gay bisa berpacaran dengan seorang wanita?" Tanya Jaemin polos.

"Tentu saja jika ia menyukai keduanya, Jaemin-ah. Orang-orang menyebutnya bisexuality atau seorang bisexual." Jeno terkekeh mendengar pertanyaan itu.

"Apakah mungkin seorang pria straight berselingkuh dengan seorang pria?" Tanya Jaemin lagi. Jeno menempelkan jari telunjuknya di dagu -khas dirinya ketika sedang berpikir.

"Bagaimana jika pria gay itu mengencani seorang wanita untuk menutupi fakta bahwa dia adalah seorang gay? Kau tahu, terkadang menjadi seorang penyuka sesama jenis merupakan suatu aib bagi sebagian orang." Kata Jeno setelah beberapa saat.

Jaemin mengangguk-anggukan kepalanya. Kini ini mengerti situasi yang sedang dialami Sehun.

Ini sangat menarik.

*

"Baiklah, terima kasih banyak atas bantuanmu, Jongin."

Sehun menatap Yerim yang kini sedang duduk diatas ranjangnya. Pandangan gadis itu kosong, dan wajahnya sangat pucat. Sehun duduk di sampingnya, lalu ia membawa gadis itu kedalam pelukannya.

"Kau tidak perlu takut lagi, sayang. Oppa berjanji bahwa hari ini adalah hari terakhir mereka berani menyentuhmu." Bisik Sehun sambil mengelus kepala Yerim lembut.

"Apa yang Oppa lakukan?" Tanya Yerim. Sehun tersenyum, lalu ia mengecup pipi Yerim.

"Hanya memberi sedikit 'peringatan' kepada orang tua para mahasiswa itu. Ternyata mereka adalah karyawan Oppa di YFW Entertainment." Jawab Sehun sambil tersenyum. Yerim mengeratkan pelukannya kepada Sehun.

"Sekarang, kau harus istirahat, oke? Oppa juga sudah mengantuk." Yerim menarik tangan Sehun.

"O-Oppa," Yerim meneguk kasar ludahnya. Sudah lama sekali ia dan Sehun tidur di ranjang yang terpisah.

"Oppa, tidurlah bersamaku malam ini." Kata Yerim. Sehun menatap iba gadis itu, lalu ia ikut berbaring disampingnya.

"Selamat malam, sayang." Sehun mencium kening Yerim, sebelum akhirnya ia terlelap dalam tidurnya.

*

Suara getaran yang berasal dari handphone membangunkan Chanyeol. Ia meraih handphonenya, lalu memeriksa beberapa pesan yang diterimanya. Tetapi, hanya satu pesan yang membuatnya tersenyum pagi itu.

Selamat pagi, Hyung! Apakah kau memimpikanku semalam?

Chanyeol tersenyum. Ia mengetikkan balasannya, lalu kembali meletakkan handphonenya keatas nakas.

Tentu saja, sayang. Hyung merindukanmu~ Tidak sabar untuk berlibur berdua denganmu di Jeju nanti.

Chanyeol memandang langit-langit kamar sambil membayangkan apa yang terjadi semalam.

You Know We Can't Go Back (A Chanhun Fanfiction)Where stories live. Discover now