10. Sosok Ayah

81 2 0
                                    


Wangi roti panggang menyeruak di seluruh ruangan kamar Paul, ternyata saat aku terbangun gara gara wangi tersebut aku melihat ada beberapa potong roti panggang, pancake buah dan dua gelas susu di nakas.

Aku sudah tahu siapa yang membuat roti itu adalah ayah Paul, beliau selalu baik hati sebelum pergi bekerja menyempatkan sedikit waktu untuk membuatkan sarapan untuk Paul dan juga aku.

Meskipun dirumah tersebut banyak maid, entah mengapa ayah Paul slalu ingin membuatkan sarapan sendiri untuk anaknya.
Hal ini membuatku merindukan sosok ayah ku.

"Mmmmmhh...lo udah bangun John" suara Paul menyadarkanku dari lamunan.
"Daddy buatin kita sarapan gak? Tanya nya dengan wajah yang masih mengantuk

"Hmm ada tuh" jawabku.
"Makan kalo gitu" lalu Paul beranjal dari tempat tidur menuju kamar mandi.

Aku yang masih terdiam juga beranjak keluar kamar, mencuci muka di wastafel dekat kamar Paul.

Saat aku kembali ke kamar aku melahap sepotong roti panggang yang masih hangat tersebut, sedangkan Paul sepertinya sedang mandi karna terdengar suara guyuran air didalam kamar mandi  sana.

Setelah aku mandi, aku dan paul pergi menuju ruang tamu rumah Paul

"John gue mau ngenalin lo sama temen gue, namanya George" ucap Paul sambil mendudukan dirinya di sofa ruang tamu.

Aku cuek saja.

Saat siang hari paul dan aku sedang bermain gitar di studio kecil rumah paul.
Terdengar pintu terbuka, dan aku melihat kearah pintu.

John POV end

"Hai Paul" sapa george pada Paul
"Yoo my friend!!.." Balas Paul
"Nah john ini adalah George"
Lalu George bersalaman dengan John.
"George Harrison"
"John Lennon".
George datang dengan membawa gitar, lalu Paul meminta George untuk memainkan gitarnya
"Coba lo mainin gitarnya George"
George memainkan gitarnya, sementara John meremehkan aksi  George tapi ia tak berkomentar, matanya hanya melirik sebentar ke arah George.

Paul paham John adalah orang yang pesimis, hanya dia yang bisa melunakkan hati John.
“John, apa George bisa gabung ke Quarrymen?”
“Terserah lu, Tapi apa umurnya nggak kemudaan?”
"Gua sama Paul cuma beda setahun ko" sahut George.
"Okay" ucap John.

~~~~

IMAGINE [END]Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu