D17

10 3 0
                                    

Hai! Ini untuk update kamis kemarin ya. Ai baru inget kalo minggu kmrn blm up.

Dan juga, kalo setiap baca. Cermati baik-baik karena setiap partnya mengandung banyak rahasia terselip.

Sesudah baca, vote dan komentar ya. Makasih

18 Oktober 2018


24 Oktober 2018 - 22.44

---

Mereka telah sampai sebuah cafe. Andira menyerngit bingung, kenapa ia dibawa kesini. Ia tau kalau ini jam istirahat tetapi Andira tidak pernah terfikir untuk kemari.

Oh mungkin ada pertemuan client disini? Ah masa, dijam istirahat. Batin Andira.

"Turun, ikuti aku dan diam saja." titah Satria masuk kedalam cafe. Andira hanya mengikuti dari pada ia salah.

Ting~~Tong~~

Bunyi lonceng terdengar pada saat Andira membuka pintu. Ia mengikuti kemana arah langkah Satria berjalan.

Dan berhenti pada salah satu meja yang ada disana. Ia ikut duduk berhadapan dengan Satria.

"Pak, kita mau ngapain?" bisik Andira seraya mencondongkan tubuhnya.

Satria mengerjapkan matanya "Ini Café, tentu saja ingin memesan sesuatu." ujarnya membolakbalikkan buku menu.

Perempuan yang satu ini sangat polos sekali, memangnya Satria mengajak keluar karena ada urusan pekerjaan. Tentu saja, tidak.

Satria membawa Andira untuk makan diluar dan lagipula ia mengajaknya pada waktu jam istirahat.

Pasti jelas akan tujuannya.

"Hah! Kok gak bilang," kaget Andira

"Kenapa harus bilang? Lagian 'kan ini jam istirahat. Dan, harusnya kamu tau, itu dipakai untuk apa." ujar Satria

"Lah, mana saya tau. Saya kira berhubungan sama pekerjaan." ucap Andira memutar matanya malas "Kalau gini, mending tadi gak usah deh." lanjutnya sinis.

"Kamu!"

"Apa?" tantang Andira

"Berani sama saya?"

Ia mengangkat bahunya "Selama bukan dikantor, terlepas dari semua itu. Kamu hanyalah cowo stress yang tiba-tiba muncul gak jelas!" Andira menunjuk Satria dengan penuh tekanan.

"Terserah kamu! Cepat makan!" ucap Satria setelah pesanan sudah tersaji diatas meja.

"Gak."

"Sudah saya pesan, cepat!"

"Saya kan gak minta." ucap Andira

"Saya yang mesan dan menyuruhmu makan sekarang!" balas Satria

"Yaudah, kamu yang pesan, berarti kamu yang makan lah. Saya gak mau!"

"Makan sekarang dengan caramu atau dengan caraku." ujar Satria menatap Andira tajam.

Andira masih tetap kekeh terhadap pendiriannya. Perutnya berkata lain dengan apa yang diucapkan.

Tapi, gengsi dong kalau tiba-tiba ia makan begitu saja.

Satria menyuap sekali dan memajukan tubuhnya keAndira.

Andira melotot dan mendorong tubuh Satria "Iya! Iya! Saya makan, puas kamu bos!"

Satria menyeringai dan menepuk kepala Andira "Ututu Anak pintar."

"Gak usah pegang-pegang." galak Andira

Apa yang ada dipikiran Satria itu ketika ingin menyuapi Andira. Caranya itu membuat Andira muntah.

Dan, Satria tetaplah satria yang pantang menyerah jika memang masih bisa ia usahakan.

Andira menyuapkan makanannya seraya memantau sekitar. Matanya mengelilingi daerah café itu hingga pandangannya terhenti pada seseorang yang baru masuk.

Ia segera mengambil buku menu untuk menutupi wajahnya.

Satria mengernyit bingung dan tangannya ia gunakan untuk mengambil itu tetapi Andira menahannya.

Ia meletakkan jarinya didepan mulutnya "Stt! Jangan bersuara." bisik Andira

Mata Andira masih mengawasi terhadap kedua orang yang kini menuju kearahnya---lebih tepatnya kepada tempat di sampingnya.

Bay the way, setiap tempat diCafé ini dibatasi oleh tanaman yang tingginya sewajah ketika duduk. Jadi, tidak akan terlihat.

"Aku udah berhasil."

"Kamu udah bisa naklukin dia?"

"Iya."

Samar-samar, mereka berdua mendengar pembicaraan dari kedua orang tadi.

Bukan bermaksud untuk mendengar pembicaraan orang lain.

"Lalu, aku gimana?" Andira mendengar suara perempuan itu seperti sedih, maybe.

"Kamu tenang aja, itu semua kan hanya taruhan."

Andira meletakkan sendoknya secara kasar dan berlari keluar dari sana.

Sedangkan, Satria. Ia termenung mengingat kejadian ini yang sama dengannya dulu. Mengingat itu, membuat Satria merasakan apa yang gadis itu rasakan.

Kenapa takdir berbuat hal yang sama kepada kita, Andira..

24/10/18

Satu Hati BerbedaWhere stories live. Discover now