Part 8 - Sisi lain Iel

220 7 0
                                    

Iel memasuki rumah bernuansa putih. Langkahnya terhenti saat melihat Ayahnya sedang bermesraan dengan seseorang yang Iel tidak tau siapa.

"Kalau mau mesra-mesraan sewa hotel sana" setelah berkata seperti itu Iel langsung berjalan ke kamar adiknya. Namun baru beberapa langkah kata-kata dingin itu menyapa gendang telinganya.

"Kamu tidak berhak mengatur saya"

"Iel berhak ngatur Ayah. Karena Ayah, Mama masuk rumah sakit jiwa, karena Ayah hidup aku dan Fina tidak sama lagi" setelah berkata seperti itu Iel langsung pergi keluar rumah. Moodnya sudah sangat rusak.

Iel memasuki mobilnya dan menjalankan mobilnya tanpa tau arah tujuan, hingga mobil itu terhenti di sebuah rumah sakit jiwa. Iel menghela nafas sebentar sebelum keluar menemui Mamanya.

"Dok gimana keadaan mama saya?" Tanya Iel saat bertemu dokter yang habis memeriksa mamanya

"Keadaannya sebulan ini sangat stabil Yel, kamu tidak perlu khawatir" Iel mengangguk senang. Mood yang semula hancur oleh Ayahnya sudah tergantikan dengan kebahagiaan.

"Saya boleh jenguk kan dok?"

"Tentu saja, Mama mu pasti senang kamu jenguk"

"Terimakasih Dok"

Iel berjalan menghampiri Mamanya yang sedang menatap kosong ke arah jendela.

"Ma Iel datang, tapi maaf Iel gabawa apa-apa hari ini, Iel ga sempat karena dari sekolah langsung ke sini" Tidak ada respon dari Mamanya. Iel menghela nafas pelan.

"Iel sayang banget sama Mama, Mama cepet sembuh yaa, Iel pulang dulu, kasihan adek sendirian, nanti Iel balik ke sini lagi" Iel berjalan keluar kamar Mamanya. Berjalan menuju mobilnya hingga dia tidak sadar ada seseorang yang dia tabrak.

"Agni"

"Iel"

PROBLEMWhere stories live. Discover now