1

1.9K 45 0
                                    


Mentari di pagi hari terlihat begitu semangat menampakan dirinya. Namun berbanding terbalik dengan seorang gadis yang masih bergelut dengan kasur dan selimutnya dengan kedua mata yang masih terpejam.

"Sheii!!!" teriak wanita paruh baya yang masih terlihat cantik dari luar pintu kamar putri satu-satunya.

"Sheika bangunnn!!!" Wanita itu sekali lagi berteriak seraya memukul-mukul pintu kamar putrinya dengan keras.

Ceklek!!!

Pintu terbuka dengan sempurna menampakkan seorang gadis yang terlihat acak-acakan khas orang bangun tidur.

"Ya ampun, anak cewe kenapa baru bangun. Kamu lupa sekarang hari apa, hah?" Wanita yang notabennya adalah ibunya-Ratna menggelengkan kepalanya tak habis pikir.

"Sheika inget, kok. Tapi sheika masih ngantuk, Bun. Besok aja, ya?" Kata Sheika dengan suara seraknya.

Ratna menggelengkan kepalanya. "Gak ada besok-besokkan. Kamu siap-siap sekarang, cepetan!!" Ujar Ratna kemudian menarik pergelangan tangan putrinya masuk ke dalam kamar kemudian mendorongnya lagi untuk masuk ke kamar mandi.

"Bunda tunggu di bawah!! Jangan lama-lama, oke?!!" Ratna berujar sebelum keluar dari kamar Sheika.

.

Setelah Sheika telah memakai seragam sekolah barunya, ia berdiri di depan cermin besar lalu memutar badannya memperhatikan penampilannya dari atas kepala hingga ujung kaki.

Sesudah dipastikan semuanya telah siap, Sheika berjalan keluar dari kamarnya menuruni anak tangga untuk ikut sarapan pagi bersama keluarga tercintanya.

"Pagi semuanyaaa!!!" teriak Sheika dengan keras membuat semua orang yang sedang berada di meja makan mengalihkan pandangannya ke arahnya.

"Pagi juga sayang." Balas Retno dengan senyum manis kepada Sheika yang baru saja duduk di kursi dekat Ibunya.

"Emang dasar Tarzan! Pagi-pagi udah teriak-teriak. Lo kira ni rumah hutan apa?! " ketus Ferdi yang notabennya adalah kakak laki-laki kedua dari saudari Sheika Veysyani Arantana.

Kedua bola mata Sheika melirik sekilas ke arah Ferdi lalu memeletkan lidahnya tak peduli. Ia mengalihkan pandangannya ke arah meja menatap satu persatu hidangan yang tertata di meja.

"Loh? Ko gak ada ikan cobek, Bun?!" Sheika menatap Ratna yang tengah menuangkan air putih untuk suaminya.

"Bunda lupa gak beli ikan." jawab Ratna seadanya.

Helaan nafas kecewa dari Sheika terdengar membuat Ferdi yang tadinya hanya diam saja karena sedang sibuk sarapan akhirnya menatap Sheika kesal. "Manja banget si, lo! Tuh, makan aja yang ada."

"Ih apaan, sih!! nyambung aja, siapa yang lagi ngomong sama ka Ferdi? Orang Sheika ngomongnya sama bunda, sewot banget si jadi cowok, pantesan jomblo!" Ucap Sheika sarkas.

"Jadi jomblo itu terhormat, tau!! Walaupun gue jomblo, yang ngantri mah banyak. Emangnya elo, hah? Udah jomblo, kerdil, bawel, idup lagi." Ujar Ferdi membalas ucapan Sheika yang menurut dirinya tak berkaca diri.

"Udah udah, malah berantem lagi. Cepatan makan, nanti kalian kesiangan." Ratna melerai perdebatan antara kakak dan adik yang setiap harinya selalu bertengkar seperti Tom and Jerry.

Hening untuk beberapa saat, semua orang yang sedang berada di meja makan tak ada yang membuka suaranya selain suara denting sendok dan piring yang beradu hingga sebuah suara yang sangat Sheika rindukan mengalihkan pandangannya. "Pagi semua!!"

"Bang Qiqi?!" Seru Sheika antusias berlari menghambur kepelukan kakak pertamanya.

Sheika melepaskan pelukannya lalu mengurucutkan bibirnya sebal. "Kapan bang Qiqi pulang? Kenapa Sheika gak di kasih tau?"

"Princess-nya abang ko makin cantik aja." Ucap Rezqy mencubit hidung mancung adiknya gemas.

"Abang gak boleh ngalihin pembicaraan dong!!" Kesal Sheika sembari melipatkan kedua tangannya di dada kesal.

Rezqy terkekeh, adik perempuan ini benar-benar sangat menggemaskan hingga Rezqy tak bisa untuk tak mengunyel-ngunyel pipi gembul Sheika.

"Udahlah berhenti, mata gue sakit liat pemandangan ini." Sahut Ferdi yang sedari tadi menatap kakak dan adiknya jijik

Sheika mendelik ke arah Ferdi. Sikap Ferdi dan Rezqy sangatlah berkebalikan. Andai saja Ferdi bisa bersikap sedikit manis, mungkin Sheika akan sangat senang.

Sheika kemabali mengalihkan pandangannya ke arah Rezqy kemudian tersenyum manis. "Jadi kapan abang pulang?"

"Semalem." Jujur Rezqy.

"Semalem? Kok Sheika bisa gak tau?" Ucap Sheika kebingungan, perasaan semalam ia bergadang sampai malam kenapa ia bisa tak tahu.

"Apaan yang gadang? Baru jam delapan udah molor, emang dasar kebo!" Ferdi kembali menyahut dari tempat duduknya.

"Kak Ferdi apaan si nyambung terus! Bisa diem gak?!" Marah Sheika membuatnya ingin sekali melempar sepatunya ke muka Ferdi.

"Kenapa Bang Qiqi gak bangunin Sheika?" Sheika kembali bertanya kepada Rezqy menghiraukan Ferdi yang dibuatnya kesal.

"Gak tega, abisnya kamu tidurnya pules banget." Jawab Rezqy seadanya. Saat ia pulang semalaman, ia memang pergi ke kamar Sheika untuk mengejutkannya. Namun, saat melihat adik perempuannya tengah tidur ia kembali keluar kamar karena takut membangunkannya.

"Aaa,, Bang Qiqi so sweet banget sih!!" Ujar Sheika sembari mencolek colek lengan Rezqy.

"Arghh, mata gue gak bisa liat ini, Ya Tuhan!!" Ferdi memekik sembari menutupi kedua matanya.

"Yaudah, Ferdi pamit pergi sekolah. Ferdi gak bisa lama-lama liat ini." Ujar Ferdi kemudian beranjak dari kursi dan berjalan pergi meninggalkan meja makan sembari bergidik.

"Hati-hati dijalan!!" Teriak Ratna saat sosok Ferdi mulai jauh darinya.

"Woke!!" Balas Ferdi berteriak sembari melambaikan tangannya.

"Ayo lanjutin sarapannya." Ajak Rezqy menarik tangan Sheika yang sontak langsung diangguki oleh gadis itu.

* * *

Tadaaa.......!
Akhirnya part-1 beres juga. Terima kasih telah menyempatkan waktu untuk baca cerita ini.
Saya harap kalian menyukainya 😅!!!

Salam sayang dari Author :*

He's My BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang