Axelandra - 30

1.4K 94 47
                                    

HAI KALIAN. VOTE DULU DONG:* WKWKWK /lempar keenand/

Ini bisa di bilang chapter ... chapter apa ya? wkwkkwk /plak/

btw, covernya mau gue ganti lagi:'3 tapi ntar cover cover yang lama dari awal itu bakal gue masukin ke multimedia di tiap --beberapa-- chapter yang mulmednya kosong(?)

Okeey, chapter ini didedikasiin buat ... GATAU. Last comment aja ya(?) /ditabok/ oke, first comment? Ga deh. liat nanti aja ya. Kan dari awal chapter 0 banyak yang kosong kan tanpa dedikasi, nanti itu Insya Allah didedikasiin semua ke active reader(s) terpilih;;)<3

Oh iya, komentar tentang covernya dong:'3 komen duluan deh tentang cover baru baca chapternya /plak/ jangan lupa vote dulu.-.

Oh iya (lagi), kalian mau ikut mama mia gak /plak/ /abaikan/

Oh iya (lagi lagi), gue abis makan es krim rasa duren dan ini masih kerasa banget di mulut-_- /plak/ /author's not edisi curahan hati/ 

Oh iya (lagi lagi lagi), boleh nanya kan? kayak QOTD gitu(?) bukan quotes of the day tapi question of the day /plak/ /suara readers: udah tau kaleee/ /dilempar tomat/

baiklah,

QOTD : Siapa tokoh favorit kalian? Selain Rara yaaa:'3

Okey yang komen tapi ga jawab gue timpukin pake kaleng minuman dinginnya si Crystal /plak/

btw, apa ya? mau ngomong apa ya? tau ah. bingung. oke happy reading aja ya guysssss! sekali lagi, sorry for typo(s) atau ada yang belum di italic-in kan kadang suka kelewat kelupaan dan manusia kan tak luput dari dosa dan kesalahan /author's not edisi mamah dedeh/

oke deh. ENJOY THIS CHAPTER MWAAAAA

I'm coming kedai burger! /di kejar readers/

* * *

Perutku berbunyi. Ini sudah ... uhm, entah yang keberapa kalinya. Aku kembali mengelus perutku, layaknya seorang ibu yang sedang mengandung. Lagi - lagi perutku kembali berbunyi. Aku mendengus lalu segera keluar kamar, setelah tak lupa mengganti celana pendekku dengan celana jeans biru selutut.

Kedai Burger. Dua kata itu langsung muncul di fikiranku. Oh ya, aku lapar. Uhm, kalian pasti sudah tahu. Dan aku sendirian di rumah. Kulkas? Kosong. Meja makan? Apa lagi. Dan uang pun tinggal selembar lagi, berwarna biru, di dompetku. 

Perutku kembali berbunyi ketika aku baru saja ingin membuka pintu rumah. Aku mendengus lagi. Lama - lama aku tak kuat dengan perbuatan cacing - cacing yang terus berteriak - teriak, meronta - ronta di dalam perutku yang kosong.

Tanpa berfikir panjang, aku naik lagi ke lantai atas, menuju kamarku. Aku membuka laci mejaku dan mengambil sebuah kunci. Bisa kau tebak itu kunci apa? Ya. Kunci mobil. Aku tak bisa membiarkan perutku terus berbunyi ketika aku sedang berjalan kaki di tengah siang bolong ini menuju kedai burger.

Langsung saja, mobilku melaju pelan setelah melewati gerbang yang sudah dibukakan oleh satpam.

* * *

Kedai Burger. Akhirnya aku sampai juga di kedai ini. Kalau aku tidak sedang dalam keadaan lapar yang sangat mendesak, aku tidak akan pergi ke kedai ini. Karena kedai ini mengingatkanku tentang ... Ah, sudahlah. Entah apa yang harus aku rasakan. Senang, sedih, malu, benci, kesal, marah, atau apa? Aku benar - benar tak tahu. Yang aku tahu, semua perasaan itu bercampur menjadi satu, dan sedang kurasakan saat ini.

AxelandraWhere stories live. Discover now