Axelandra - 13

2K 114 26
                                    

Happy Reading!^^

* * * 

Aku memutar kunci lokerku. Gantungan kunci berbentuk boneka panda yang amat manis bergantung menghiasi kunci polos itu. Dengan pasti, aku membuka lokerku. Lalu mengambil beberapa buku pelajaran.

Suiiinggg ... sruk ...

Sebuah pesawat kertas yang entah dari mana datangnya mendarat di atas tumpukan buku yang ada di dalam lokerku. Aku menoleh ke belakang. Sepi. Lalu siapa pemilik pesawat kertas ini?

Aku baru sadar bahwa aku adalah murid Sekolah Menengah Atas, bukan murid Sekolah Dasar ataupun Taman Kanak Kanak ...

Namun, mengapa masih ada juga yang bermain pesawat kertas seperti ini?

"Axelandra!" panggil seseorang.

Aku menoleh. Seorang lelaki tersenyum lebar di samping sebuah tiang. Lelaki itu ... Al.

"Baca, ya!" serunya.

Aku menatap pesawat kertas yang sudah ada di tanganku itu. Lalu kembali menoleh pada-- hey! Mana dia? Kemana perginya? Secepat itukah?

Benar saja. Aku sudah menoleh ke kanan, ke kiri, ke seluruh penjuruh koridor ini, namun tidak ada sosok Al. 

 Aku membuka lipatan demi lipatan pesawat kertas itu. Ketika pesawat kertas itu sudah menjadi sebuah kertas utuh seperti semula, tampaklah sebuah tulisan tangan. Rapih, batinku.

Rooftop sepulang sekolah, bisa? Pasti bisa. Tentu saja, tanpa temanmu yang menyebalkan itu, ya.

Regards,

Alaric.

"Alaric?" gumamku. "Al? Al ... aric."

Aku tersenyum simpul. Terlebih, ketika melihat embel - embel sebuah simbol di bawah tulisan Alaric. Tahukah kau? Sebuah simbol berbentuk hati, ciptaan tangan seorang lelaki. Itu cukup membangunkan kupu - kupu yang sedang beristirahat dengan tenang di dalam perutku.

Aku harus bisa menemui Al. Crystal, sahabatku, aku tak akan membiarkanmu merusak kesempatan ini. Alaric, terima kasih untuk memberitahu namamu padaku. Setidaknya, Al itu sangat singkat. Bahkan, terlalu singkat.

Dengan sigap, aku membentuk kertas itu lagi menjadi sebuah pesawat kertas lalu menyelipkannya di halaman depan di salah satu buku - buku tebal yang sedang kudekap. Buku biologi, dengan sampul berwarna hijau, tepatnya.

* * *

Aku menyambar tas abu - abu-ku lalu segera berlari keluar kelas. Tentu saja agar Crystal tidak mengikutiku lagi. Siang ini aku harus menemui Al lagi di lantai paling atas sekolah ini. Perlu kau ketahui, aku hampir lupa tentang hal ini, kalau saja tadi buku biologiku tidak terjatuh dan sebuah pesawat kertas meluncur, keluar dari bagian depan buku tebal itu.

Aku terus berlari kencang. Terlebih ketika suara Crystal mulai menggema. Ia menyebut namaku dari balkon depan kelas saat ia melihatku di bawah. Ah, kali ini pertemuan empat mata-ku dengan Al tidak boleh gagal lagi. Selain aku merasa tak enak pada Al, aku juga menginginkan untuk dekat dengannya.

Aku berbelok ke arah toilet perempuan untuk sekedar bersembunyi beberapa menit. Namun, sepertinya aku salah jalan. Namun, ini satu - satunya pilihkanku. Walaupun harus kuterima kenyataan saat ini. Yaitu, bertemu dengan perempuan bernama Reyna di toilet perempuan ini.

"Hei, Axelandra." sapa Reyna setelah melihat ke belakang, memastikan bahwa tidak ada orang selain aku dengannya disini.

"H-Hei." balasku. Tanpa kusadari, aku mundur satu langkah.

"Eits." Reyna menarik ujung bajuku.

"Kau mau kemana lagi, Axelandra?" tanya Reyna.

"Aku ... Aku ..."

Beruntung, dering ponsel Reyna selalu menyelamatkanku. Alunan lagu dari boyband luar yang terkenal ini sungguh menyelamatkanku dari pertanyaan - pertanyaan Reyna yang bisa membuatku buang air kecil berdiri. Eh?

"Benarkah? Baiklah, Callie. Aku akan segera kesana." ucap Reyna sebelum memasukkan ponselnya ke dalam saku roknya.

"Urusan kita bertambah banyak. Dan belum selesai, little Rara."

Entah siapa itu Callie, aku tak peduli. Yang penting, aku selamat, setidaknya untuk kali ini. Namun, mungkin tidak untuk sesampainya aku di rumah nanti.

* * *

"Crystal, kau kenapa?!" Aku berlari ke arah Crystal yang sedang berjalan gontai.

Crystal menggeleng pelan. Rambut panjangnya basah. Begitu juga dengan baju seragamnya. Semua basah kuyup. 

"Apa yang terjadi, Crystal?" tanyaku.

Aku memegang kedua bahu Crystal. Tapi ia tetap menunduk tanpa mau menjawab. Kedua tangannya yang mengepal bergetar seiring dengan suara isakan.

"Crystal? Apa yang terjadi?" tanyaku lagi. "Ceritakan semua padaku."

Crystal memegang lenganku. Dingin. Aku bisa merasakan tangannya masih bergetar. Suara isakannya pun masih terdengar.

"Ceritakan semua padaku, Crystal." ulangku lalu membawa Crystal ke dalam dekapanku.

"Ca ... Ca ... Callie ... Callie dan gerombolannya ... menyiramku ..." ucap Crystal di sela - sela isak tangisnya.

"Callie?" tanyaku. Crystal mengangguk.

Callie ... Seutas peristiwa berkelebat di kepalaku. Callie ... nama itu selalu disebut - sebut oleh ... Reyna!

"Mengapa kau bisa disiram oleh mereka, Crystal?" tanyaku.

Crystal menggeleng. "Aku tak tau, Axelandra."

"Tadi, aku bertemu dengan Al. Al menanyakan keberadaanmu padaku. Lalu aku menjawab bahwa aku tidak tahu. Dan tiba - tiba mereka datang setelah Al pergi. Lalu mereka menyeretku ke halaman belakang sekolah dan menyiramku." jelas Crystal. "Tak hanya disiram, mereka juga menjambakku. Bahkan, mereka menendangku..."

"Mengapa mereka melakukan itu padamu, Crys?" tanyaku.

Aku mengelus rambut Crystal pelan. Lalu mengambil sehelai daun kecil yang ada di atas rambut blonde-nya itu. Ternyata tak hanya sehelai, tapi banyak daun - daun kecil yang tersembunyi di dalam rambut panjang sahabatku ini. Dan pasti, ini semua ulah Callie dan gerombolannya!

Crystal masih terisak. Aku memeluknya erat.

"Aku tak tau, Ra, bagaimana bisa mereka melakukan ini padaku." ucap Crystal.

"Kau ingin tahu mengapa kami melakukan itu semua?!"

* * *

a/n

Dikit? Emanggg:( 

Maaf late update bangeeet maaf buat yang nungguuu:( tapi makasih juga ya buat yang setia nunggu:3

Gue gatau nih kenapa pas lagi puasa gini jadi ga mood ngetik._. Oh iya, MOHON MAAF LAHIR & BATIN YEAAA!

Gatau ini chapter maksudnya apaan-_- Udah deh ya, semoga puas sama chapter yang gantung ini WKWKWK eh eh jangan ngakak ataupun ketawa di bagian pesawat kertas jatuh ya..... itu suaranya tuh masukan dari @billaza:3-_- 

EH EH BACA HELLOW YELLOW MELLOW DONGGGGG CHECK MY PROFILE THANKYOUU

Oke bye.

AxelandraUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum