Are you miss Luhan ? EXO-L ?
I hope you say yes .
.
.
.
.
.
Second Chance .
Happy Reading .
Votement .
.
.
.
.
.
Andai waktu bisa kembali berputar , akankah kita hidup bahagia ? Dulu kita saling mencintai , sekarang bertemu pun kita sudah merasa asing .
Jika memohon padamu , akankah kau memaafkan semua kesalahan ku ? - Our Tomorrow - Luhan .
.
.
.
.
.
~o0o~
Coloumbia Hospital , Seoul .
Jungkook berjalan melewati koridor , dia baru saja selesai melakukan operasi pada pasien yang mengalami pendarahan otak karena kecelakaan .
Langkahnya terhenti kala , tak sengaja dia berpapasan dengan Eunwoo .
" Hai dokter Jeon , bagaimana operasi nya ? Apa berhasil , aku harap iya " ujar Eunwoo dengan senyum manisnya .
" Tentu saja Dr . Lee . Aku melakukan semua itu dengan usaha ku sendiri " ujar Jungkook dengan wajah datar .
" Hei , kenapa kau jutek sekali ? apa kau ada masalah ? " tanya Eunwoo .
" Apa aku boleh bertanya ? " tanya Jungkook .
" Tentu saja , siapa juga yang berani melarang anak pemilik rumah sakit Seoul bertanya ? " ujar Eunwoo disertai senyuman
" Apa kau mengenal Shin Eunha ? " tanya Jungkook , Euwoo tiba tiba terdiam .
" Memang kenapa ? " tanya Eunwoo .
" Ani , aku hanya bertanya saja . Jawab saja pertanyaan ku ! " tegas Jungkook .
" Iya aku mengenalnya , ada hubungan apa denganmu ? "
" Apa kau memiliki hubungan khusus dengannya ? "
" Tidak , tapi sepertinya aku mulai menyukainya "
" kau mencintainya ? "
" Ne , kau tau dia sangat polos . Walau banyak orang diluar sana yang bilang dia kejam "
Jungkook tersenyum sendu , lalu berjalan mendahului Eunwoo . Tapi ucapan Eunwoo membuat Jungkook kembali menghentikan langkahnya .
" Jika aku ingin mendekatinya , kau akan membantuku kan . Aku yakin kau punya hubungan baik dengannya " ujar Eunwoo , Jungkook berbalik menghadap Eunwoo dengan senyumnya yang sangat menyedihkan .
" Aku akan berusaha sebaik mungkin " ujar Jungkook .
" Gumawo Jungkook ah , kau benar benar sahabatku yang paling baik " ujar Eunwoo lalu berjalan meninggalkan Jungkook yang masih berdiri di tengah tengah koridor .
Tes !
Setetes air mata keluar dari kelopak matanya , sungguh ini sangat sakit rasanya . Bahkan lebih sakit dan sesak dibandingkan dengan digigit ular .
Dia menghapur air mata dengan kasar , lalu berjalan masuk ke ruangannya yang hanya tinggal beberapa langkah .
~o0o~
Taehyung baru saja sampai di sebuah pemakaman umum . Dia berjongkok di depan sebuah makam , dia meletakkan bunga kamboja itu di dekat batu nisan .
Tangannya terulur mengelus permukaan batu nisan itu .
" Jin Hyung apa kau melihat ku dari atas sana ? Kau pasti bahagia , makammu berdampingan dengan makam Sowon Noona . Kuharap kalian sudah tenang disana . Kau tau kami disini sangat merindukan kalian . Semenjak kalian pergi Namjoon Hyung dan Jisoo Noona juga menghilang entah kemana . Kami sangat tersakiti . Satu persatu dari kita pergi , dan lama kelamaan kita semua akan pergi "
Menghela nafas sejenak dan menghapus airmatanya . Taehyung kembali berbicara " Sowon Noona , adik adikmu semakin cantik . Apalagi Yerin , tapi sayangnya mereka sudah berubah . Maafkan aku , aku bodoh telah menyakitinya dulu . Dan membuat kalian juga harus meregang nyawa . Hiks . . Sungguh bukan ini yang kumau . Aku merindukan masa masa kita yang dulu , aku mohon kembalilah kesini . Aku membutuhkan kau Jin Hyung , dan Yerin membutuhkan mu Sowon Noona . Hiks . . . "
Perkataannya terhenti kala dia merasa setetas air jatuh dari langit . Ternyata gerimis , bukannya berteduh . Dia malah memeluk erat ke dua nisan itu . Air matanya mengalir makin deras , tapi tidak ada yang menyadarinya karna air matanya terhalangi oleh air hujan yang kita melebat .
~o0o~
Jihoo baru saja mengurus administrasi rumah sakit Jimin , hari ini Jimin akan dipindahkan kembali ke rumah sakit asalnya .
Sesampainya di rumah sakit jiwa Dahee , semua staff rumah sakit sudah menanti mereka di depan lobby rumah sakit termasuk dokter khusus Jimin , siapalagi kalo Jhope .
Mereka semua bergegas membawa Jimin masuk ke ruangannya . Sedangkan Jhope berjalan menghampiri Jihoo .
" Darimana saja dia ? " ujar Jhope .
" Dia tersesat di Jeju " bohong Jihoo .
" Bagaimana bisa ? oh astaga , aku harus memperketat penjagaan " ujar Jhope
" Jangan terlalu fokus hanya pada Jimin , masih banyak pasien yang membutuhkan dirimu " ujar Jihoo . Jhope tersenyum hangat , lalu menepuk pundak Jihoo .
" Kau itu anak kolega bisnis Appa ku , tentu saja aku akan berusaha semampuku untuk menyembuhkan Jimin . Apapun itu caranya " ujar Jhope .
" Gumawo Jhope ah , untung saja ada kau jika tidak aku mungkin sudah putus asa untuk menyembuhkan Jimin " ujar Jihoo .
" Sudah lebih baik kau kembali bekerja , soal Jimin serahkan padaku . Oh ya ngomong ngomong Ny . Park mana ? " tanya Jhope .
" aahh eomma dia sedang ada urusan dengan temannya di London " ujar Jihoo .
" Aaaa Benarkah ? kalau begitu aku masuk duluan " ujar Jhope
" Ne " .
Mereka kemudian berjalan ke arah yang berbeda .
~o0o~
Suga berjalan masuk ke ruangannya , tampaknya dia sudah mulai frustasi melihat kasus kasus pembunuhan berantai yang semakin menjadi jadi . Dia bingung , segala cara sudah dia gunakan . Tapi nihil , pembunuh itu sangat cerdik dalam menghapus jejak .
Dia mengerang frustasi .
" Aku akan membunuh siapapun pembunuhnya !!!!! "
Next ?
YOU ARE READING
Love Hurt ( 방 친 ) • End •
FanfictionJudul book ini belum pasti , jadi bisa aja aku ubah ubah . Sekian terima banci . Semoga suka . Happy Reading . Dan biasakan Vote & Comment sebelum dan sesudah membaca .
