~14~

986 89 1
                                        

.
.
.
.
.
Second Chance
Happy Reading .
Votement
.
.
.
.
.
I Love You , dapatkah kamu mendengar kata kataku , hanya kamu . Kukan menutup kedua mata ini , bahkan jika semuanya berubah , satu hal yang tidak pernah berubah . Kamu adalah cintaku dan diriku engkau cintai . Bahkan jika kamu hanya melihat kembali untuk senentara waktu , jika kamu melewati aku . Tidak apa apa , aku akan selalu disini untukmu - ALWAYS
.
.
.
.
.

~oOo~

Yuju pulang ke rumah dengan keadaan berantakan , bajunya lusuh dan rambut acak acakan . Bukan hanya itu malam ini tampaknya moodnya benar benar turun buktinya saja sekarang lihat piring saja dia marahi , karna jatuh dan pecah .
Yang lain hanya dapat menggeleng gelengkan kepalanya .

" Yuju sayang kamu kenapa ? " tanya Ny . Shin .
" Gak papa kok "
" PMS ya ? "
Seketika deathglear menembus mata Hoseok , sedangkan yang ditatap hanya menampilkan wajah tanpa dosa .
" Sudahlah Seok , kamu suka sekali menjahili adik adikmu " ujar Tn . Shin .
" Yuju cerita sama eomma , mana tau eomma bisa bantu "
" Ania eomma , nan gwenchana "
" kalau begitu kamu istirahat sana . Ingat kalau ada apa apa cerita ya ? "
" Ne eomma . Appa , eomma good night "
" Oppa ? "
" Ogah , makanya cepet sana cari pacar biar ada yang ngucapin . Huh , dasar jomblo abadi " .
Yuju langsung melesat ke kamarnya , sebelum terkena amukan dari siluman kuda lumping . Orang tua mereka menahan tawa melihat wajah Hoseok yang sudah merah padam .

Yuju berbaring di ranjang sembari menonton TV , mencari channel yang dapat menaikkan moodnya . Sampai sebuah channel menampilkan sebuah berita terkini , dia memberhentikan kegiatan mari mencari channel yang bagus . Awalnya biasa saja , sampai sebuah perihal berita yang langsung membuat Yuju duduk tegak .

Telah terjadi kebakaran di Seoul University Hospital , semua dokter berusaha menyelematkan nyawa pasien mereka .
Karna jumlah dokter tidak cukup , kami harap jika ada masyarakat yang bisa dalam ilmu kedokteran , mohon segera datang ke rumah sakit ini . Mohon , kami butuh bantuan . Kebakaran diduga disebabkan gas bocor di dapur kantin rumah sakit , karna kelalaian koki .
Sekian dan Terima Kasih .

Yuju langsung melompat turun dari ranjang , saat dia keluar kamar . Pas pula Yerin juga keluar .
" Yuju , Yerin , Eunha , Umji !!!! " teriak Tn.Shin . Mereka berempat segera turun dan berjalan menuju ruang tamu .
" Ne appa "
" Kalian mendengar berita tadi bukan ? "
Semua mengangguk
" appa tau kalian bisa dalam ilmu kedokteran , maukah kalian membantu mereka ? "
" Tapi appa - "
" Ini demi nyawa banyak orang loh , nak . Ayolah buang jauh jauh ego kalian "
" benar kata appa nak , eomma mohon "
" Huh , baiklah . "
" Sini biar oppa antarkan "
Mereka hanya dapat mendengus pasrah dengan appanya yang menyebalkan .

•°•°•°•°•°•

Di depan Rumah Sakit Seoul sudah ramai dengan para pasien yang berhasil diselamatkan sedangkan pasien lain masih diusahakan untuk diselamatkan .
Sebuah mobil Alphard datang memasuki area Rumah Sakit semua warga disana langsung membubarkan diri , kecuali petugas kebakaran dan keluarga pasien .

Empat orang wanita berjas putih turun dari sana , menampilkan wajah khas mereka . Dingin .
" Maaf Nona apa kalian yang mempunyai ilmu kedokteran ? "
Mereka hanya mengangguk , tanpa ada niatan menjawab pertanyaan yang menurut mereka kurang bermutu .
" Kalian pakailah ini , dan masuk masih ada beberapa pasien yang belum bisa diselamatkan " .
Petugas pemadam kebakaran itu memberikan beberapa kain basah .
" Ania , hanya kami berdua saja yang masuk . Yang lain periksa pasien yang lain " ujar Umji lalu menarik Yerin masuk ke dalam gedung . Sedangkan Eunha dan Yuju mereka berjalan pada beberapa pasien yang tampak memliki luka bakar . Sebelumnya memang , mereka telah membawa beberapa perlengkapan doker dari rumah .

Keadaan di dalam gedung , sungguh panas . Abu dan asapnya membuat penglihatan sedikit buram . Tapi tidak mematahkan semangat mereka menyelamatkan beberapa pasien yang masih berada di dalam . Mau hidup atau mati nantinya , yang penting jenazahnya jangan sampai abu .
" Yerin kamu jalan kearah kanan " . Yerin mengangguk walau tak dapat dilihat Umji , mereka akhirnya berpencar .

Sedangkan di sebuah ruangan , kedua orang pria yang sedang berusaha keluar . Tapi sayang pintu keluarnya ditutup sebuah batang kayu besar dan berapi .
Mereka bingung harus darimana , tidak mungkin mereka melompat dari jendela . Ini terlalu tinggi . Mereka tentu saja panik . Tidak , lebih tepatnya satu orang karna yang satu lagi tidak sadarkan diri karena koma nya .
Tapi sebuah suara dapat membuat pria itu lega .
" Permisi , apa ada lagi orang didalam !!! "
" kami Disini !!!! "
Orang yang mendengar suara itu segera menendang kayu tersebut , tampaklah seorang pria sedang membopong sahabatnya itu .
" Ye-ye-yerin ? "
Yerin menatap itu datar , dia berusaha masuk kedalam ruangan itu .
" Cepat keluar !!! " bentak Yerin .
Yoongi langsung menggendong Taehyung di punggungnya dan berjalan keluar ruangan diikuti Yerin di belakang untuk berjaga jaga .

•°•°•°•°•°•°•

Keadaan di luar gedung sedikit berisik dengan teriakan para dokter perempuan , yang laki laki masih berusaha mendirikan tenda pengungsian sementara . Karna besok mungkin pasien rumah sakit ini belum bisa dipindahkan ke rumah sakit Coloumbia Asia .

Eunha masih berusaha menyelamatkan pasien yang memiliki luka terparaha sampai harus operasi .
Eunha melakukan itu ditempat yang jauh dari lokasi kejadian , dia dan beberapa suster melakukan itu di bagian gedung yanv masih berdiri kokoh .

" Tambah aliran darahnya !!! "
Para suster itu langsung bergegas mengikuti perintah Eunha .

Setelah melewati beberapa jam , akhirnya pasien dapat diselamatkan .
" Bawa pasien ini ke tenda ! "
Para suster itu , langsung mendorong ranjang pasien keluar dari arah gedung itu . Eunha mencuci tangannya menggunakan air yang sempat dibawa salah satu suster , dalam hati dia bersorak gembira karna dia berhasil memusnahkan trauma nya beberapa tahun lalu di meja operasi , pada saat itu ya dia memang berniat menjadi dokter . Tapi karna trauma nya itulah , dia barubah pikiran dan akhirnya sekarang menjadi designer terkenal . Jadi tak heran jika dia disebut sebagai wanita multitalent . Setelah selesai mencuci tangan , dia berjalan kembali ke arah kerumunan masyarakat disana .

•°•°•°•°•°•°•

Yerin dan Umji berhasil keluar dari gedung itu diikuti dua orang pria disana . Para dokter langsung saja menangani mereka . Umji menatap tajam Suga , seolah berkata " kenapa tidak mati saja "
Yerin yang menyadari itu , langsung membawa Umji menjauhi Suga dan Taehyung . Sekarang bukan saatnya membalas dendam .

Yuju dan Eunha mereka mengamati satu persatu pasien yang memiliki luka ringan . Tak sengaja mata Eunha melihat seorang dokter yang tampak kebingungan karena kehabisan cairan infus .
Eunha membuka ranselnya dan mengambil beberapa bungkus cairan infus , dia segera berlar menuju dokter tersebut .
" Nah , pakai dulu punyaku "
Dokter tersebut menoleh , dia terkejut .
" Bagaimana bisa kau ada disini ? "
" apa itu penting Jeon Jungkook ?! selamatkan pasienmu ! " bentak Eunha . Jungkook langsung mengambil satu cairan infus itu dan mulai melakukan tugasnya sebagai seorang dokter .

Eunha sesekali menyeka keringat Jungkook walau dalam hatinya sedikit tidak ikhlas . Tapi apa boleh buat , nyawa orang ditangan mereka semua yang menjalankan operasi . Mau dokter maupum suster itu lah nantinya yang akan bertanggung jawab apapun yang terjadi pada pasien .

Selesai operasi itu , Eunha memberi Jungkook air mineralnya . Jungkook ? Tentu saja dia senang , walau tatapan Eunha padanya masih merupakan tatapan tidak suka , tapi setidaknya Eunha masih peduli padanya walau hanya secuil .
" Gumawo "
" terpaksa " ujar Eunha ketus .
Jungkook tetap tersenyum dan menatap punggung Eunha yang mulai menjauh , dan hilang ditelan kerumunan warga .

Next ?

Love Hurt ( 방 친 ) • End • Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang