PART 62

6.5K 583 35
                                    

kgn w g si l pd

"Gue balik dulu. Udah malem bener. Ntar mama nyariin." Ujar Jin.

"Ganginep aja apa? Ntar lo kenapa-kenapa dijalan." Khawatir Nara.

"Gak deh kayaknya. Gue balik aja. Lo hati-hati dirumah."

"Yaudah deh. Lo juga hati-hati. Bilang mama sama papa, dapet salam dari anaknya yang paling cantik." Ujar Nara sambil tertawa.

"Najis. Iya-iya ntar gue bilangin." Sahut Jin sambil masuk kedalam mobilnya.

"Gue balik dulu ya, gausah kangen." Lanjut Jin sambil menutup kaca mobilnya dan melajukan mobilnya pergi.

Baru saja ia duduk disofa ruang tengahnya. Ponselnya langsung berbunyi,

LINE!

Taehyung: km dmn

Nara memutar bola matanya malas. Lelaki ini.. tak ada rasa bersalahnya sama sekali, ya?

Naraa: rmh

Taehyung: maaf

Naraa: kenapa

Taehyung: buat tadi pagi

Naraa: gapapa

Taehyung: yaudah

Taehyung: tidur sana, udah malem

Naraa: ini mau tidur

Bohong. Nara tak ingin tidur. Itu hanya alasan saja agar chat dengan Taehyung disudahi.

Tapi Taehyung tetaplah Taehyung. Ia tahu kalau Nara masih marah padanya.

Taehyung: jam segini? gabiasanya

Taehyung: aku tau kamu masih marah

Hanbin
Incoming voice call...

Naraa: udah ya, kak Hanbin nelfon.

Taehyung: sekarang kamu lebih milih Hanbin? oke.

Naraa: sekarang aku balikin.

Naraa: sekarang kamu lebih milih nemenin Sooji kemanapun?

Nara langsung keluar dari roomchat Taehyung dan mengangkat telfon dari Hanbin.

"Halo? Kenapa nelfon kak?"

"Eh gue kira udah tidur. Ya gapapa sih.. gabut aja."

"Oh, kirain kenapa."

"Ah.. iya dek."

Hening.

Dua-duanya sama-sama terdiam karna bingung membahas apalagi.

"Lagi ngapain?"

"Lagi ngapain?"

"Eh kok bareng sih kak? Hahaha."

"Dih iya. Lo ngikutin nih."

"Gak banget dih ngikutin lo."

"Gabut dah gue. Mau gue nyanyiin gak?"

"Gamau. Ntar sakit perut."

"Senga bener dek hahaha. Jarang-jarang nih gue nyanyiin cewek di telfon."

"Iya deh mau."

"Bentar-bentar. Ambil gitar dulu."

"Iyaaa kak Hanbin."

"Halo?"

"Kenapa?"

"Kirain udah dimatiin hehehe."

"Yeu kagak."

"Nih ya gue nyanyi."

"Oh there she goes again-

Abaaaang Hanbiiin!"

"Anjir dek, bentar. Adek gua manggil."

"Iya udah iya."

"Bentar ya gue matiin dulu. Ntar gue telfon lagi."

"Tapi kalau ngantuk tidur aja gapapa."

"Iya-iyaaaaa kak."

"Yaudah, bye dek."

pip.

Nara mendengus malas, tak ada yang menaikan mood nya sama sekali. Ia ingin tidur, namun tak bisa.

"Huhhh.." Dengusnya sambil memejamkan matanya.

Ia terus memejamkan matanya, berusaha menuju alam mimpi, berusaha agar terlelap.

-----

Kriiiinggg

Suara alarm tersebut terdengar jelas di telinga gadis yang tengah mengerjapkan matanya itu.

"Berisik sialan." Gumamnya sambil berusaha mematikan alarmnya.

Nara kembali tertidur lagi. Namun tak lama sebuah bunyi telfon kembali membuatnya terbangun.

"Argh berisiiiikkkk!" Kesalnya sambil mencari-cari ponselnya.

Tak lama ponselnya ketemu dan ia melihat notif panggilan dari siapa.

"Halo? Ngapa si nelfon pagi-pagi? Berisik bego ah." Ujar Nara.

"Eh Bodoh, Dengerin ya, lo liat sekarang jam berapa goblok."

Nara melihat jam-nya, "Hehe.."

"Gausah hehe-hehe. Mau ikut gue nongkrong gak? Sama Arin. Kalo mau ikut cepetan mandi. Nyusul gue ya ke kokas."

"Ih Sena! Jempuuuuut!"

"Jauh. Cepetan mandi, ntar gue pesenin ojek online."

"Setan bener. Iyadah. Bayarin ya!"

"Skuuuyy,"

"Oke siap bosku. Mandi duls. Bye."

Pip.

Nara langsung bergegas mengambil handuknya lalu mandi.

Setelah mandi hampir 30 menit. Nara akhirnya selesai mandi.

Ia langsung cepat-cepat untuk memakai pakaiannya. Tak lama sebuah panggilan telfon berbunyi dari ponselnya.

Nara langsung gesit mengangkat telfon itu.

"Halo?"

"Cepetan turun. Abang gojek-nya udah sampe daritadi bodoh."

"Iya ih bentaaaar!"

"Gua cancel nih?!"

"IYA AMPUN DAH! INI GUE TURUN."

"Yauds. Bye."

pip.

Nara langsung bergegas turun kebawah dan menghampiri driver gojek yang sudah disana daritadi. Dan pergi menuju kokas.

Tbc

kakel•kth [1]Место, где живут истории. Откройте их для себя