Apologize

651 60 17
                                    

BUDAYAKAN VOTE SEHABIS MEMBACA! TERIMA KASIH.

foto clay jansen yaa
*
*
*

Keesokan paginya.
Tokk..tokk.. quinn mengetuk sebuah pintu yang sedang terbuka dihadapannya.

Seisi ruangan pun menoleh kearah sumber suara. Tak terkecuali orang yang ingin quinn temui.
"Clay, bisa kita bicara sebentar?" Tanya quinn.

"Aku akan menemuimu diatas" jawab clay yang tengah dikelilingi oleh beberapa orang, petinggi CIA mungkin?! Entahlah quinn tidak peduli dan hanya menganggukan kepalanya lalu melangkahkan kaki meninggalkan ruangan clay.

Quinn pun sudah berada ditempat yang dimaksud oleh clay, sebuah rooftop yang berada digedung CIA. Tak berselang waktu lama, terdengar suara langkah kaki yang menuju kearahnya.

Kini clay sudah tepat berdiri dihadapan quinn seraya memberikan segelas kopi. Quinn pun menerimanya seraya tersenyum.

"Duduklah, kau menghalangi sinar matahariku" ujar quinn.

"Kemana hilangnya senyum yang tadi aku lihat? Tidak bisakah kau sedikit baik padaku" tutur clay dan langsung duduk tepat disebelah quinn.

"Kenapa kau membelikan ku kopi?" Tanya quinn yang hanya menatap lurus kedepan merasakan sinar matahari seraya menggenggam segelas kopi hangatnya.

"Karena kau sudah menuruti perintahku dan tanpa perlawanan sedikitpun. Aku sempat terkejut tadi, melihat mu langsung berjalan menuju rooftop tanpa ada sedikitpun kata ancaman atau kekesalan" jawab clay seraya menatap wajah quinn yang sama sekali tidak meliriknya.

"Maaf" seru quinn.

"Apa?" Ujar clay yang tidak mendengar dengan jelas apa yang quinn ucapkan.

Quinn pun menarik nafas panjang dan memalingkan wajahnya menatap clay, membuat mata mereka saling bertemu.
"Aku minta maaf" ujar quinn sekali lagi namun dengan suara yang lebih jelas dan terdengar lebih hangat.

Clay yang salah tingkah pun langsung memalingkan wajahnya kedepan memandang langit biru dan gedung gedung pencakar langit dihadapannya.

"Yaa, Kau memang harus minta maaf karena selalu melawan perintahku quinn. Aku sudah memaafkanmu jadi berhentilah menatapku seperti itu" jawab clay.

"Aku bukan minta maaf untuk itu. Lagi pula aku tidak pernah merasa bersalah memperlakukan mu seperti itu" seru quinn.

"Apa?!!" Ujar clay seraya memalingkan wajahnya pada quinn yang sedari tadi masih menatapnya. Tapi hanya berselang beberapa detik clay memalingkan wajahnya lagi dan memandang lurus kedepan.

"Clay, apa kau tau?? Kejadian beberapa tahun lalu. Saat kau tidak sengaja tertembak dalam sebuah misi. Akulah orang yang menembakmu saat itu" tutur quinn yang masih menatap wajah clay.

"Aku tau" jawab clay yang dengan spontan langsung menatap quinn.

"Bagaimana kau bisa tau?".

"Kau setiap hari datang mengunjungikukan?! Aku melihatnya. Aku melihat bayangan mu berdiri didepan pintu kamarku dan meminta pada petugas yang berjaga untuk membiarkanmu masuk." Ujar clay yang masih menatap quinn dengan tatapan manisnya.

"Suatu hari saat kondisiku mulai membaik, aku berkata pada petugas yang berjaga untuk membiarkanmu masuk jika kau datang. Tapi hari dimana aku mengatakan itu pada mereka, kau mulai berhenti mengunjungiku. Bahkan aku menunggumu selama beberapa hari, tapi kau tidak kunjung datang. Akhirnya aku memutuskan untuk pulang dan melakukan proses pemulihan dirumah" tambah clay.

"Aku minta maaf. Saat itu aku sedang mendapatkan sebuah misi" ujar quinn.

"Aku juga tau itu." Jawab clay seraya terseyum pada quinn.

"Sejak saat itu aku berfikir kau pasti telah melupakanku. Jadi aku tidak memikirkan dirimu lagi. Saat aku sudah kembali bertugas, aku sempat berkunjung ke kantor federal FBI. Disana aku berpapasan dengan seorang wanita cantik yang tersenyum kepadaku. Dengan polosnya aku mengatakan pada rekan disebelahku 'bukankah wanita itu sangat cantik? Tapi bagaimana bisa wanita secantik itu ada disini?'. Kau tau apa yang rekan ku katakan?!, dia berkata 'dia adalah wanita yang menembakmu saat itu clay'. Kau tau betapa terkejutnya aku saat mendengar itu? Orang yang sangat ingin aku temui ternyata diluar dugaanku. Sejak saat itu aku mulai memikirkan mu lagi. Mencari tau tentang dirimu. Berharap kau mengingatku. Tapi semuanya sia sia, sampai aku mendengar berita tentang kematian dirimu, karena aku belum sempat mengatakan sesuatu padamu" tutur clay.

"Mengatakan sesuatu padaku? Apa itu?" Tanya quinn bingung.

"Aku ingin mengatakan, bahwa kejadian itu bukanlah kesalahanmu quinn. Berhenti menyalahkan dirimu sendiri dan lupakan kejadian masa lalu itu. Jadi aku menolak permintaan maafmu" jawab clay lembut seraya menatap kedua mata quinn.

"Terima kasih" gumam quinn yang masih dapat terdengar oleh clay.

"Untuk apa?" Tanya clay.

"Untuk percaya kepadaku dan mengatakan bahwa itu bukan kesalahanku clay. Terima kasih" tutur quinn.

"Jadi apa kau akan kembali pada team CIA mu ini?" Ujar clay memecahkan suasana yang sedari tadi membuatnya salah tingkah.

"Apa kau akan selalu membelikan ku sesuatu jika aku menuruti perintahmu??".

"Tentu saja. Aku kan memberikan apapun yang kau inginkan".

"Tapi sayang sekali clay. Aku tetap keluar dari CIA, harusnya kau tawarkan itu sebelum aku memutuskan untuk keluar" ujar quinn yang diakhiri dengan sebuah senyuman.

"Aku dengar saat ini kau tinggal dirumah Mr jhon??" Tanya clay.

Quinn pun hanya menjawab dengan menganggukan kepalanya.

"Apa kau pernah bertemu dengan putra Mr jhon disana?" Tanya clay lagi.

"Mr jhon tidak mempunyai anak clay" jawab quinn.

"Benarkah? Tapi aku pernah melihat putra Mr jhon, yaa walaupun aku hanya melihatnya dari belakang".

"Aku sudah bekerja dengan Mr jhon selama bertahun tahun. Dia memang sudah menikah. Tapi setau ku dia tidak memiliki anak dari hasil pernikahannya tersebut".

"Mungkin dia tinggal dengan ibunya".

"Sangat lucu clay. Istrinya sudah meninggal sangat lama".

"Meninggal?? Bagaimana bisa??".

"Terbunuh. Saat Mr jhon sedang menjalankan sebuah misi, beberapa orang menculik istrinya dan menjadikannya tahanan sampai Mr jhon mau membebaskan pemimpin mereka. Tapi bukannya membebaskannya, Mr jhon justru menembak istrinya. Para penjahat itu tidak bisa berkutik, pemimpin mereka tidak bisa bebas dan mereka semua pun ditangkap. Begitu cerita yang beredar dikalangan FBI, tetapi aku tidak pernah bertanya mengenai kebenaran cerita itu pada Mr jhon. Lagi pula kau ini dapat pemikiran dari mana tiba tiba menanyakan putra Mr jhon" tutur quinn.

"Saat itu aku sedang menemani Mr simon untuk bertemu dengan Mr jhon digedung FBI. Tapi saat kami sampai disana, Mr jhon sedang berbicara dengan seorang laki laki muda didalam ruangannya. Lalu ketika mereka sudah selesai berdiskusi Mr jhon keluar ruangan lebih dulu dan langsung menemui kami. Ketika kami sudah berjalan menjauhi ruangan tersebut laki laki itu baru meninggalkan ruangan, sayangnya aku tidak sempat melihat wajahnya. Tapi seketika itu juga Mr simon menanyakan dengan siapa dia berbicara tadi, entah ini guyonan antara mereka berdua atau bukan, tapi Mr jhon mengatakan bahwa tadi dia sedang berbicara dengan putranya" ujar clay.

"Putranya?" Gumam quinn.

"Ahh quinn aku sangat ingin berbincang lebih lama denganmu. Tapi waktu sepertinya tidak memberiku kesempatan. Lain kali kau harus mentraktirku sebagai permohonan maaf mu. Mengerti" seru clay.

"Baiklah" jawab quinn seraya tersenyum. Clay pun segera melangkahkan kakinya meninggalkan quinn.

"Jadi kau punya seorang putra? Bagaimana kau menyembunyikan nya selama ini Mr" ujar quinn dalam hati.

Holaaaaaaa....
Bagaimana?

Lebih setuju quinn sama max atau clay nih?!!

Gabosen bosen author ingatkan jangan lupa VOTE DAN COMMENT nya. Next update minimal harus 50 vote dulu deh.

My Lovely Brother! : "Suicide Mission"Where stories live. Discover now