Anxious

2.4K 298 15
                                    

Kemarin gue bikin chapter tanya jawab.

Gue pengen nulis story yang semenya kris (bajingan).  Jadi di situ ukenya itu pramugara, bukan pilot. Terus Kris jadi penulis novel.

Gue mikir lagi kalo Kyungsoo jadi pramugara itu kok agak janggal. Entah kenapa dia nggak cocok jadi pramugara.

Jadi gue cuma nyediain dua pilihan.

Krisyeol

Krishun

Gue juga mau tag temen gue yang katanya pengen gue bikin story yang ada Kris-nya. ParkMinYi.

Siwon sudah berkali-kali tidak mengacuhkan pertanyaan dari kliennya. Melamun tidak jelas seolah pikirannya sedang terganggu.

Entah apa yang sedang terjadi. Namun Siwon merasa sesuatu yang buruk tengah menimpa orang yang ia kasihi.

"Tuan Choi, apa anda baik baik saja?" Tanya klien yang merasa bahwa Siwon tidak dalam keadaan yang baik.

Lamunan Siwon buyar seketika. Ia meminta maaf pada klien yang ia abaikan pertanyaannya. "Maafkan aku Tuan Skriver. Bisa anda ulangi apa yang anda baru saja ucapkan."

Pria dengan rambut pirang platina itu hanya menggeleng. "Anda sedang dalam keadaan yang tidak baik, Tuan Choi. Lebih baik meeting ini ditunda sampai bulan depan saja."

Klien Siwon berdiri dari duduknya. Namun Siwon terburu mencegah mereka untuk pergi.

"Maafkan sikapku, Tuan Skriver. Ayo kita lanjutkan meeting ini."

Pria bernama Josh Skriver itu menggeleng. "Aku tidak mau meeting bersama orang yang tengah gelisah, Tuan Choi. Tenang saja, aku mengerti apa yang sedang kau rasakan. Aku tidak akan membatalkan kontrak kerjasama kita."

Klien tersebut keluar dari ruangan meeting. Meninggalkan Siwon yang tengah berkutat dengan pikiran yang semakin kacau.

"Apa kau baik baik saja, Tuan Choi?" Tanya sekretaris Siwon.

"Aku baik baik saja. Tolong bawakan berkas-berkas yang perlu aku tanda tangani ke ruanganku." Siwon berucap sembari memijat pelan pelipisnya yang terasa nyeri.

Ia berlalu menuju ruangan miliknya dengan langkah gontai. Masuk dan menutup pintu dengan tangan bergetar.

Perasaannya semakin tidak enak tatkala melihat foto Kyungsoo juga foto Jongin yang terpampang dalam lemari kaca di sudut kanan ruangan.

Ia memilih untuk meredam ketakutannya saat sekretarisnya masuk membawa tumpukan dokumen yang harus Siwon periksa dan tanda tangani.

"Letakkan saja di meja," ucap Siwon.

Ia memutuskan untuk membereskan pekerjaannya. Sebuah dokumen ia ambil dan baca dengan teliti.

Tetapi perasaan khawatir dan cemas itu masih menghantui pikirannya. "Ya Tuhan, sebenarnya apa yang terjadi padaku?"

Siwon mengambil ponsel di atas meja kerjanya. Menyalakannya dan melihat gambar Kyungsoo yang tengah tersenyum manis.

"Tolong lindungi suami dan anakku, Tuhan."

Siwon kembali memaksakan dirinya untuk menyelesaikan pekerjaan. Namun kembali rasa cemas itu muncul. Kali ini ia akan berusaha mengabaikannya.

***

Seorang pria bertubuh tinggi dengan jambang yang membayang berlari melewati lorong rumah sakit.

Pikirannya kalut. Matanya memerah berkaca kaca. Hanya dua orang yang menjadi prioritasnya sekarang.

EroOnde as histórias ganham vida. Descobre agora