Hold

4.5K 429 72
                                    

Nulis ini sambil dengerin ost film india Dadhkan.

BANYAK TYPO. AKU MALES NGEDIT.

Kyungsoo menggandeng tangan Siwon erat sembari menyusuri jalan seoul yang ramai.

Remaja dengan pakaian sekolah berangkat dengan terburu buru. Wajar saja karena ini sudah cukup siang. Dapat dipastikan mereka akan terlambat sampai sekolah.

"Aku suka dengan aroma tubuhmu, Hyung. Kau selalu saja wangi". Puji Kyungsoo tiba tiba.

Kyungsoo tidak berdusta. Ia berkata dengan apa adanya. Aroma tubuh Siwon adalah kesukaannya setelah aroma bayi.

"Itu karena aku selalu memakai deodoran dan perfum, Sayang". Siwon mengecup pelipis Kyungsoo setelahnya.

Perbedaan tinggi mereka yang begitu mencolok membuat Siwon harus membungkuk jika ingin meraih pipi gembul sang kekasih.

"Kau tampan sekali pagi ini". Kyungsoo memerah setelah mendengarnya.

Kyungsoo menyandarkan kepalanya di pundak Siwon. Sembari berjalan ia terus bersandar pada pundak lebar itu.

"Kita mau kemana, hyung ?". Cebil Kyungsoo manja.

Kyungsoo sudah tidak bisa berkompromi dengan kakinya. Siwon mengajaknya berjalan jalan dalam arti harfiah.

Mereka meninggalkan mobil mereka khusus untuk hari ini. Begitu pula pekerjaan, mereka tidak mengacuhkannya untuk sementara.

"Sayang, mau manisan apel ?". Tawar Siwon yang melihat stan kecil penjual makanan cina di pinggir jalan.

"Belikan aku satu tusuk"

Manisan apel adalah makanan kesukaan Kyungsoo saat hari dingin. Ia suka ketika rasa manis apel kecil merah itu meresap di lidahnya.

Itu membuatnya mengenang saat saat bahagia dulu bersama ayahnya. Sebelum masalah mengguncang keluarga Kyungsoo.

"Tolong dua tusuk manisan apel". Siwon mengambil uang dua puluh ribu won dan memberinya ke penjual.

"Sisanya untukmu saja". Pedagang manisan itu tersenyum dan berterima kasih.

Siwon kembali mengajak Kyungsoo berjalan. Ini sedikit melelahkan. Terlebih dua insan berbeda generasi itu jarang berjalan kaki.

Kyungsoo melahap apel di tusukkannya dengan nikmat. Di setiap tusuk ada lima apel merah kecil.

"Hyung, aku senang sekali bisa berjalan denganmu seperti ini"

Siwon tersentuh. Perasaan Kyungsoo menyentuh kalbunya. Kyungsoo tak hanya mempersona, tapi juga memikat.

"Aku pun begitu Sayang. Aku ingin berteriak untuk memberi tahu pada dunia betapa aku bahagia bisa memiliki Do Kyungsoo yang banyak dipuja laki laki dominan"

Kyungsoo terkikik. Entah kenapa gombalan Choi Siwon selalu berubah menjadi komedi di pikirannya.

"Kenapa kau selalu tertawa jika aku berucap manis ?". Kyungsoo memberi gelengan sebagai jawaban. Walau itu tak sepenuhnya membuat Siwon puas.

Mereka terus berjalan hingga daerah yang begitu Kyungsoo kenal. Tempat dengan gerbang tinggi dilengkapi patung malaikat di tiap sisinya.

"Kita akan mengunjungi siapa Hyung ?". Siwon diam.

Ia mengajak Kyungsoo melangkah ke dalam area pemakaman yang sepi dan dingin.

Tak terbesit rasa takut di benak Kyungsoo. Ia terus diajak masuk ke area pemakaman dan berhenti di depan dua nisan bermarga Choi.

EroDonde viven las historias. Descúbrelo ahora