Chapter 11

1.2K 47 0
                                    

Hari ini hari senin hari dimana semua siswa mengatakan bahwa hari ini adalah Monday atau ‘monster day’. Begitupun dengan Salsa yang berjalan menuju kelasnya dengan langkah malas sambil sesekali bergumam tidak jelas sampai akhirnya dia sampai dikelasnya dan langsung duduk ditempatnya.

“Pagi Sal” sapa Nada dengan senyum lima jarinya.

“Pagi, bahagia banget lo Nad abis dapet rejeki nomplok lo ?” Tanya Salsa.

“Nggak” jawab Nada.

“Terus ?” Tanya Salsa lagi.

“Nggak tau lagi seneng aja gitu gue” jelas Nada.

“Aneh lo, eh ya Nad gue pinjem catetan kimia lo dong” ucap Salsa.

“Mau buat apaan ?” Tanya Nada.

“Mau nglengkapin catetan buruan sini gue pinjem mumpung belum upacara” jawab Salsa.

“Iya ni bukunya, gue mau siap-siap buat upacara dulu. Oh ya lo kan anggota PMR ntar lo tugas jaga dibelakang siswa upacara ok”  jelas Nada.

“Ok siap” ucap Salsa.

Nada keluar dari kelas untuk menyiapkan upacara bendera seperti biasa karena 15 menit lagi upacara akan dimulai.

Upacara dimulai berjalan dengan lancar tanpa ada halangan suatu apapun. Hanya saja sekarang dibarisan depan siswa, berdiri 3 makhluk ganteng yang dihukum karena seragam yang tidak lengkap. Siapa lagi kalau bukan Troublemaker SMA GARUDA HIGH SCHOOL yaitu Ryan, Marvel, dan Kelvin. Bukan hal baru lagi bagi mereka karena hampir setiap kali upacara diadakan pasti mereka bertiga dihukum.

30 menit berlalu upacara pun telah selesai. Kini saatnya seluruh siswa untuk mengikuti pelajaran kelas mereka masing-masing. Tapi, tidak dengan Ryan dia telah menghilang dari kelasnya, bahkan susah menghilang sejak dia dihukum lari mengelilingi lapangan basket.

Ryan POV

Hari ini seperti biasa gue duduk di rooftop sekolah. Gue nggak peduli bakal dihukum lagi, gue juga nggak bosen disuruh bersihin toilet karena gue juga nggak pernah jalanin hukuman itu. Buat apa gue jalanin toh ini sekolahan juga milik bokap gue, lagian juga ada petugas kebersihan buat bersihin toilet sekolah ini.

Ryan POV End

Setelah hampir 45 menit Ryan duduk dirooftop, akhirnya bel pergantian pelajaran berbunyi. Ryan langsung bangkit dari duduknya dan kembali ke kelas karena sekarang adalah pelajaran favorit Ryan yaitu pelajaran seni. Dia tidak perlu susah-susah memikirkan angka-angka atau menghafalkan apapun itu.

“Dari mana aja lo, disuruh lari malah ngilang udah gitu nggak ngajak-ngajak lagi” ucap Kelvin.

“Biasa” ucap Ryan singkat.
〰➰〰
At kantin

Suasana kantin mulai riuh karena waktu sudah menunjukkan waktu istirahat. Sementara Nada dan Salsa baru saja selesai memesan makanan dan mereka mulai mengedarkan pandangannya mencari tempat duduk yang kosong untuk memakan makanan yang telah mereka beli.

“Nad dipojok sana ada bangku tuh yang kosong” ujar Salsa sambil menunjuk bangku yang dia maksud.

“Emmm tapi itu-” belum juga Nada menyelesaikan ucapannya Salsa sudah berjalan menuju bangku tersebut.

“Ayo Nad sini” ajak Salsa sambil meletakkan nampan yang berisi dua nasi goreng yang mereka pesan.

“Lo serius ?” ucap Nada ragu-ragu.

“Iya gue serius” ucap Salsa.

Setelah mendengar ucapan Salsa, Nada langsung duduk menghadap Salsa. Saat mereka sedang memakan nasi goreng mereka, tiba-tiba saja ada yang menggebrak meja tersebut. Membuat Nada tersedak nasi yang sedang dia makan.

RySa(Ryan & Salsa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang