Chapter 27

122 6 2
                                    

Kembali ke hari-hari yang Salsa jalani seperti biasa. Terkadang Salsa merasa bosan dengan kegiatan itu-itu saja dalam harinya. Salsa ingin sesuatu hal yang baru dalam hidupnya, namun dirinya tidak tahu apa yang harus dilakukannya. Berbeda dengan Ryan, yang sedang merasa hidupnya kacau akhir-akhir ini. Entah apa yang mengganggunya, namun semuanya terasa kacau.

Ditambah lagi, dengan kehadiran Juan yang dirasa sangat mengganggunya. Ryan tidak suka jika ada yang mengusik apa yang dia miliki. Namun, apakah bisa Ryan  mengatakan jika Salsa adalah miliknya?. Karena bahkan dari awal Ryan hanya menjadikan Salsa sebagai bahan truth or dare yang dia mainkan bersama kedua sahabat dan sepupunya itu. Ryan  memang egois, dia tidak ingin siapapun mendekati Salsa termasuk juga Juan. Hanya dirinya yang boleh mendekati gadis itu.

Ryan  yang baru saja sampai di sekolah, langsung menghampiri kelas Salsa. Namun, saat dirinya sampai di depan kelas, Ryan tidak melihat Salsa ada di kelasnya.

"Eh, Salsa mana?," tanya Ryan pada salah satu teman kelas Salsa yang akan masuk kelas.

"Emm, nggak tau Kak, tapi tadi dia pergi sama Juan," jawab siswi tersebut.

Tanpa mengatakan apapun lagi, Ryan langsung pergi dari sana.

Ck sial, lagi-lagi Juan. Mau apa sih dia - batin Ryan .

Brak

Ryan masuk kelas sambil membanting tasnya di meja, membuat Marvel dan Kelvin yang sedang bermain game terlonjak kaget.

"Eh anjir kaget gue," seru Kelvin.

"Kenapa lo pagi-pagi udah marah-marah aja," tanya Marvel.

"Diem deh lo berdua," ucap Ryan.

Sangat terlihat dari wajahnya jika Ryan sedang marah. Maka, untuk mencari aman kedua sahabatnya itu memilih untuk diam seperti yang diperintahkan oleh Ryan. Beberapa saat kemudian, Ryan mengeluarkan handphonenya lalu mengetikkan pesan yang dia kirimkan kepada Nada.

 Beberapa saat kemudian, Ryan mengeluarkan handphonenya lalu mengetikkan pesan yang dia kirimkan kepada Nada

Oops! Bu görüntü içerik kurallarımıza uymuyor. Yayımlamaya devam etmek için görüntüyü kaldırmayı ya da başka bir görüntü yüklemeyi deneyin.

"Ck, sial," gumam Ryan.

Setelah membaca pesan dari Nada, Ryan  menjadi semakin kesal. Rasanya Ryan ingin memukul wajah Juan saat ini juga. Semua pergerakan Ryan tidak lepas dari pandangan Marvel dan Kelvin. Dengan diam-diam, Kelvin yang berada di samping Ryan mengintip isi handphone Ryan .

Kelvin mengangguk-anggukkan kepalanya setelah mengetahui penyebab Ryan  marah-marah. Dengan mulut tanpa suaranya, Kelvin berbicara kepada Marvel yang berada di depannya.

"Lagi cemburu anaknya," ujar Kelvin.

TING

Handphone Ryan kembali berbunyi, dengan segera dia membuka pesan yang masuk.

RySa(Ryan & Salsa)Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin