Chapter 15

435 50 10
                                    


Chapter 15


Yuka mengetuk-ngetukkan jarinya ke meja, memutar otak mencari klu bagaimana bisa blueprint proyek yang sedang mereka kerjakan bisa bocor ke perusahaan pesaing.

"Nona Sugai?"

Yuka menghentikan ketukan jarinya dan menatap orang yang memanggil namanya.

"Perusahaan Shida ingin kita mengubah blueprint yang telah kita buat, Watanabe-san memberikan rincian ini padaku kemarin" ucap pria paruh baya itu sambil memberikan sebuah map berisi berkas kesepakatan antara perusahaan Shida dan juga perusahaan Sugai.

Yuka menerima berkas tersebut dan mulai membaca setiap baris tulisan yang tertera pada berkas tersebut. Yuka harus mengakui jika Risa sangat handal dalam melobi perusahaan Shida untuk membatalkan pembatalan kerjasama yang diajukan oleh Shida.

"Baiklah.." Ucap Yuka setelah membaca isi berkas tersebut. "Aku akan membahasnya lagi dengan Risa. Fokus kita kali ini adalah mencari tahu siapa yang membocorkan blueprint kita dan memberikannya ke perusahaan pesaing! Aku tidak akan memaafkan perbuatan pengecut seperti itu!" Tegas Yuka.

"Baik Nona Sugai." Ucap peserta rapat serempak.

"Baiklah kalau begitu rapat selesai.. Kalian bisa kembali bekerja" perintah Yuka.

Yuka masih diam duduk diposisinya memikirkan segala kemungkinan yang akan terjadi kedepannya. Tentu saja Yuka ingin membuktikan bahwa dirinya layak untuk menjadi pewaris perusahaan! Walaupun sebenarnya Yuka masih yakin jika alasan utama Shida ingin membatalkan kontrak kerja karena masalah pribadi mereka.

Setidaknya dengan terjadinya hal ini, Yuka mengetahui bahwa ada orang yang ingin mempersulit dirinya. Bagaimana tidak, blueprint yang seharusnya milik perusahaan dan hanya dapat diakses oleh kalangan terbatas dapat diketahui oleh perusahaan competitor!.

Satu persatu peserta rapat meninggalkan ruangan. Yuka memang sengaja menyuruh mereka untuk meninggalkannya diruangan sendirian terlebih dahulu.

Karena merasa penasaran, Yuka mulai mengambil berkas yang tergeletak dihadapannya dan mulai membacanya dengan seksama. Yuka mencocokan paparan data dikertas yang sedang dibacanya itu dengan data yang ada di database perusahaan.

"Hmm? Kenapa aku tak menyadarinya?" gumam Yuka ketika menemukan ketidak cocokan data yang ada di database miliknya dengan data yang tertuang di berkas yang sedang ia baca tersebut.

Dengan segera Yuka men-dial nomor telfon divisi operasional.

"Tolong beritahu Tetsuro-san untuk segera menemui ku" ucap Yuka tegas lewat telfon. Setelah sambungan telfon singkat tersebut, Yuka melanjutkan kembali kegiatannya.

.

.

Hari ini Akane merasa aneh dengan orang-orang dirumah sakit. Entah ini hanya perasaannya saja, atau orang-orang memang sedang membicarakannya dibelakang?.

Akane yang baru saja selesai melakukan daily checkup nya terhadap pasien yang ia tangani, melangkahkan kakinya menuju lounge tempat para dokter-dokter biasanya berkumpul.

Saat hendak melangkah masuk ruangan, Akane tak sengaja mendengar beberapa dokter intern yang dengan sangat jelas membicarakan dirinya!

"Kau tahu? Mungkin saja Moriya-sensei dengan Direktur muda Sugai menjalin hubungan special!" ucap seorang intern.

"Hey! Jangan sembarangan bergosip!" si teman intern itu bersuara.

Namun temannya satu lagi mendukung pernyataan awal si teman "Iya benar! Kau ingat?? Bahkan pada acara bakti sosial waktu itu, Direktur Sugai secara terang-terangan menghampiri Moriya-sensei, dan bahkan dia juga meng-upgrade tiket kereta Moriya-sensei agar mereka bisa duduk bersebelahan! Dan yang paling terbaru, tadi Moriya-sensei diantar oleh Direktur Sugai loh saat ke rumah sakit!!"

Better With YouWhere stories live. Discover now