Chapter 3

558 53 16
                                    


Dua hari sudah Yuka berada dirumah sakit, selang infusnya pun telah dilepas. Awalnya Yuka menyangka tiga hari berada dirumah sakit akan membuatnya merasa sangat bosan, namun untungnya ada hal yang membuatnya lupa akan rasa bosan itu, Ya itu karena keberadaan Moriya-sensei!.

Entah mengapa Yuka merasakan hal yang sudah lama tak pernah ia rasakan selama ini, bahkan ia hampir lupa bagaimana rasanya perasaan itu. Kini setiap kali tiba waktunya check up harian, hal itu yang selalu dinanti-nantikan Yuka, ia senang melihat ekspresi wajah Moriya-sensei yang sepertinya masih memendam rasa jengkel pada dirinya.

Seperti pada saat check up tadi Pagi, Yuka sengaja mengetes kesabaran Moriya-sensei dengan cara meminta suster Ozeki untuk mengganti menu makan yang telah disediakan oleh rumah sakit. Bahkan Habu pun dibuat bingung oleh tingkah laku spoiled brat yang ditunjukan oleh Yuka!, pasalnya Habu tahu bahwa jarang sekali sahabat sekaligus atasannya itu bertingkah seperti ini.

"Aku tidak mau memakan makanan ini!" Ucap Yuka sambil menggeser nampan berisi makanan yang telah disediakan oleh rumah sakit.

Suster Ozeki pun tampak bingung harus berbuat apa, namun mau tak mau ia harus mematuhi permintaan pasien special itu. Sedangkan Akane yang berdiri disamping ranjang Yuka hanya bisa menarik nafas panjang melihat tingkah semena-mena pasiennya itu.

"Sugai-sama..apa ada yang salah dengan menu makannya?" Tanya Habu heran. Biasanya Yuka tak mempermasalahkan soal makananan, dan baru kali ini Yuka bertingkah seperti ini.

"Ganti menu makanannya, aku bosan dengan menu ini!" ucap Yuka tak lupa melirikan pandangannya pada Akane sekilas. Ia ingin melihat bagaimana reaksi Akane akan permintaan konyolnya itu.

"Apa menu makan dirumah sakit ini seperti itu semua?" Tanya Yuka pada suster Ozeki sambil menunjuk nampan berisi makanan yang sedang dibawa oleh suster Ozeki.

"Ma-maaf Sugai-sama..menu ini khusus untuk pasien kelas vip saja" jawab suster Ozeki sedikit terbata.

"What?? So this hospital have different menu for their patient??" Ucap Yuka tak percaya. Well, ia baru tahu jika system seperti ini berlaku di rumah sakit milik keluargaya ini.

"You also know about this too Habu-chan?" Tanya Yuka pada Habu. Dan Habu pun hanya mengangguk mengiyakan.

"Well, Sugai-san.. So, now can you just eat the food that we already served? So with that you can eat your medicine then.." Ucap Akane mencoba tersenyum seramah mungkin, walapun hasilnya malah tampak canggung.

Yuka pun langsung menatap kearah Akane, "Siapa bilang aku ingin memakannya? Kan sudah ku bilang kalau aku tidak mau memakannya" ucap Yuka.

Melihat tingkah sahabatnya yang tiba-tiba berubah menjadi menjengkelkan itu, Habu sadar bahwa Yuka sedang mmengetes kesabaran dokter Moriya. Habu pun hanya bisa tersenyum kecil dan menggelengkan kepalanya..dia merasa senang sekaligus lega, karena sudah lama Habu tak melihat Yuka tampak playful seperti itu. Kali ini Habu akan membiarkan Yuka bersenang-senang dengan caranya, walaupun beberapa orang akan menjadi korban tingkah semena-mena sahabatnya itu.

"Tidak bisakah kau panggil Chef Noburo untuk memasakan makanan favorit ku?" Ucap Yuka pada Habu sambil tersenyum tanpa dosa.

"Well... Yu- ah Sugai-sama itu.." Belum sempat Habu menyelesaikan perkataannya tiba-tiba. Akane menaruh dengan sedikit kasar nampan berisi makanan itu di bed tray ranjang Yuka. Suara benturan penampan dan bed tray itu mengejutkan semua orang yang berada diruangan itu.

Better With YouWhere stories live. Discover now