Chapter 12

401 49 5
                                    

Gatau lagi kesambet apaan tetiba update nih FF! Lol!

Enjoy all~


Chapter 12


Suasana ruangan terasa begitu intens. Bagaimana tidak, setelah Yuka bersusah payah menghandle project yang cukup menyita tenaga dan waktunya, tiba-tiba saja salah satu perusahaan partner project tersebut menarik diri dari project!.

"Coba jelaskan apa yang terjadi sebenarnya" ucap Ayahanda Yuka tegas tanpa menatap anaknya. Ya, kedua orang tua Yuka sudah kembali dari masa liburan mereka.

"Shida corporation menarik diri mereka dari project dengan alasan blueprint yang kita berikan ternyata tidak sesuai dengan perjanjian kontrak.. Aku telah memeriksa ulang, memang ada sedikit perbedaan dengan blueprint awal yang diberikan. Dan sekarang ini aku dan Habu sedang menyelesaikan masalah ini" Jelas Yuka.

Ayah Yuka menaruh kembali folder laporan project tersebut sebelum menatap anaknya.

"Ini tidak ada sangkut pautnya dengan masalah pribadi kalian kan?"

"Maaf?" Yuka tak mengerti dengan apa yang ayahnya bicarakan.

"Sugai Yuka.. Ayah tak pernah mengajarimu untuk mencampur aduk masalah pribadi dengan pekerjaan. Kau harus bersikap professional! Kau ini adalah pewaris Sugai Corporation. Ayah telah mendengar semua tentang masalahmu dengan Shida Manaka." Ucap ayahnya sambil menghela nafas berat.

Mendengar nama Shida Manaka, Yuka baru paham apa yang dimaksud oleh Ayahnya itu. "Ayah.. Ayah salah paham, ini tidak ada sangkut pautnya dengan hal tersebut!" protes Yuka.

Memang benar, Yuka awalnya tidak tahu kalau ternyata project yang sedang ia kerjakan ini bekerja sama dengan perusahaan subsidiary milik keluarga Shida.

"Jika ayah merasa project ini begitu penting, aku akan mencari perusahaan lainnya untuk mengganti perusahaan Shida tersebut."

"Young lady! Watch your words!" Tegas Ayahnya. "Ini bukan masalah penting atau tidaknya! Tapi ini bagaimana cara kau sebagai pewaris menghandle tugas yang diberikan! Apa kau tahu sudah berapa lama kita bekerjasama dengan mereka?"

Yuka hanya tertunduk mendengar ucapan ayahnya.

"Sudah.. Kali ini kau bisa berikan project ini ke Neru, biar dia dan Risa yang menghandle"

Yuka langsung menggangkat kepala dan menatap Ayahnya tak percaya.

"Otou-sama! Aku bisa menyelesaikan masalah ini!" kekeuh Yuka.

"Ayah tak menerima complain! Untuk kali ini biarkan Neru dan Risa yang membereskannya." Jika ayahnya sudah memutuskan seperti itu, sulit bagi Yuka untuk membantahnya.

"I can't believe it!" dengus Yuka. Yuka pun segera beranjak dari tempat duduknya untuk segera keluar dari ruang kerja ayahnya itu. Yuka membungkuk memberi hormat pada ayahnya sebelum benar-benar meninggalkan ruangan.

"Ternyata kau belum sepenuhnya siap" desah Ayah Yuka sambil menatap anaknya yang kini pergi meninggalkan ruang kerjanya.

.

.

"Bagaimana?" Tanya Habu pada Yuka begitu Yuka keluar dari ruang kerja ayahnya. Yuka menghela nafas lelah dan menggeleng.

"Project ini akan ditangani Neru dan Risa" ucap Yuka.

"What? Kenapa bisa??"

Mereka berdua kini berjalan menuju lantai dasar. Saat Yuka ingin menjelaskan alasannya pada Habu, tiba-tiba saja langkahnya terhenti dan menatap sosok yang kini sedang berbincang dengan ibunya.

Better With YouWhere stories live. Discover now