TOD 14

16K 1.5K 129
                                    


Linggar turun dari mobil sambil melihat jam tangannya.
Ini sudah pukul 11 siang, tapi dia masih punya waktu untuk mandi dan berganti baju dengan yang lebih formal sebelum bertemu dengan Galang.

Pemuda itu mengambil ponselnya yang tergeletak di kursi di samping kemudi sebelum menutup pintu mobil itu.
Ia mengerutkan dahinya kala melihat banyak sekali panggilan tak terjawab di ponselnya.
Hampir 25 panggilan dari Rendi dan 3 kali panggilan dari Irwan.

Buru-buru Linggar menelfon Rendi untuk memastikan kondisi sahabatnya itu.

"Linggar...!!! Kemana aja sih Lo...!!!"
Bentak Rendi di ujung telfon membuat Linggar sertamerta  menjauhkan ponselnya dari telinga.

"hadeh...ogeb...ngapain lo teriak...??!
Gendang telinga gue hampir jebol nih..."
Protes Linggar kesal.

"So...sorry...kenapa lo ga' ngangkat telfonnya dari tadi sih...?"

"Gue ga' tau lo telfon, ponselnya gue silent tadi"

"Astaga, bikin gue panik aja.
Elo sekarang lagi di mana...?"

"Di rumah"

"Hah...masih sempet.
Elo jangan kemana-mana gue sama Irwan ke situ sekarang"

Linggar terdiam sebelum bicara.
"Mau ngapain ke sini...?"

"Udah, ga' usah banyak tanya pokoknya elo jangan kemana-mana.
Gue kesana sekarang..."
Dan panggilan itupun terputus.

"Gimana...?"
Tanya Irwan yang saat itu memelankan laju motornya.

"Ke rumah Linggar sekarang, dia ternyata belum berangkat nemui Galang"

"Terus kita ga' jadi ketempat Arga...?"

"Oh...iya...ya...
Berhenti dulu..."
Pinta Rendi yang di turuti oleh Irwan.
Pemuda itu membelokkan motornya dan berhenti di bahu jalan.

Rendi segera turun, dia mendesah dengan wajah frustasi.
Sangat terlihat jelas jika pemuda itu sedang tertekan.

Irwan yang melihat kondisi kekasihnya tidak mau tinggal diam.
Ia meraih tangan Rendi dan melihat paras kekasihnya tersebut.
"Ren, elo itu kenapa.
Jangan panik gini, cerita sama gue biar gue bisa ikut mikir nyari jalan keluarnya.
Kalau elo diem aja, gue jadi ga' tau harus gimana."

Rendi terdiam sambik melihat ke arah Irwan.
"Linggar mau balikan sama Galang"

Ucapan Rendi barusan di respon Irwan dengan membelalakkan matanya.
"Lo serius...?"
Tanya Irwan yang juga jadi saksi hidup gimana Linggar jadi seperti sekarang gara-gara di hianati sama Galang.
Tapi gimana ceritanya Linggar sampai mau balikan sama itu cowok lagi, padahal dia benci setengah mati sama dia.

Rendi menggangguk untuk menjawab pertanyaan Irwan barusan.

"Kok bisa...?"

"Itu gara-gara si Arga..."

"Kenapa Arga jadi yang salah...?"
Tanya Irwan bingung.

"Itu karena Linggar mau balikan sama Galang biar si Galang ga' ngapa-ngapain Arga.
Elo tau sendiri gimana si Galang itu kalau udah kesel sama orang.
Makanya Linggar baik-baikin tuh orang biar dia ga' deketin Arga"

"Tumben banget Linggar mikirin keselamatan orang lain selain elo...?"

Rendi menghela nafas seraya memandang Irwan.
"Karena Linggar kayaknya udah jatuh cinta sama Arga"

"Apa...???!!!"
Pekik Irwan hampir teriak, karena Rendi keburu membekap mulut kekasihnya itu.

"Apaan sih lo, itu mulut udah kayak banci kaleng teriaknya"

Truth or Dare (Selesai)Where stories live. Discover now