"Aku tidak lapar." Sakura mendorong piringnya menjauh. Sasuke langsung menatapnya tajam.
"Maksudmu apa dengan mengklaim aku sebagai wanitamu?" Tanya Sakura mengesampingkan rasa takutnya.
"Makan dan habiskan setelah itu aku akan menjawab semuanya." Perintah Sasuke tegas.
"Sudah kubilang aku tidak lapar."
"Makan!" Bentak Sasuke dengan mata tertutup menahan emosi membuat perasaan takut Sakura kembali. Sakura langsung menarik kembali piring didepannya dan memakannya.
Mereka makan bersama. Hanya suara sendok dan garpuh yang menjadi latar suara. Sasuke yang pertama menghabiskan makannya, meminum air putihnya lalu menyandarkan punggungnya di kursi. Matanya tidak lepas sedari tadi mengawasi Sakura dalam diam.
"Aku cuci piringnya." Ucap Sakura sambil bangkit memunguti piring di meja dan membawanya ketempat pencucian. Rasanya kurang sopan bagi Sakura jika tidak membantu seperti mencuci piring bekas ia makan. Mata Sasuke mengikuti pergerakan dan terus mengawasi Sakura. Jika tadi Sakura yang memandang punggung Sasuke kini Sasuke lah yang memandang punggung Sakura.
Sakura selesai dengan kegiatannya. Ia terkejut saat membalikan badannya karena tatapan mata Sasuke yang tidak terbaca mengarah kepadanya.
"Sekarang jawab pertanyaanku." Tuntut Sakura. Bukannya menjawab Sasuke malah b mendekati Sakura. Ia berdiri tepat di hadapan Sakura.
"Karena sekarang kau wanitaku." Ucap Sasuke sebagai jawaban. Sakura mengkerutkan dahinya bingung.
"Atas dasar apa kau mengklaimku sebagai milikmu. Ingat! Kita hanya partner dalam pekerjaan. Tidak lebih." Sasuke menundukan kepalanya. Awalnya Sasuke mendekatkan wajahnya tepat di wajah Sakura. Sakura langsung mundur kebelakang membuat Sasuke tersenyum miring dan mendekatkan wajahnya ke telinga Sakura.
"Aku tidak peduli kita adalah partner dalam apapun. Yang jelas sekarang kau milikku." Ucap Sasuke berbisik di telinganya membuat Sakura merinding dan menjauhkan kepalanya.
"Kau masih ingin menghancurkan Utakata melaluiku. Itu tujuanmu kan?" Tuduh Sakura sambil mendorong tubuh Sasuke agar menjauh. Tangan Sasuke menahan tangan Sakura.
"Kau sudah menghancurkan pencapaian dan karir Utakata. Sekarang kau mau apa lagi?!" Sasuke menyeringai dan menarik tangan Sakura membuat tubuh Sakura menubruk tubuh Sasuke. Lengan kokohnya menahan pinggang Sakura agar tetap di posisi itu.
"Masih belum cukup. Akan aku balas berkali-kali lipat." Ucap Sasuke dingin. "Akan aku hancurkan segalanya. Bahkan aku akan hancurkan harapannya."
Sakura mendorong tubuh Sasuke namun sia-sia. Lengan yang melingkari di pingganyapun malah semakin menguat. Sasuke menundukan kepalanya mengikis jarak. Sakura langsung memalingkan wajahnya ke kiri untuk menghindar. Sasuke tidak menyerah ia malah menciumi sisi kiri wajah Sakura dengan liar membuat Sakura melenguh merasakan gejolak aneh.
"Sasuke hentikan!" Jerit Sakura terus mendorong tubuh Sasuke.
"Hentikan!"
Sasuke tidak peduli dengan jeritan Sakura, bahkan ia merambat ciumannya dari rahang bawahnya ke telinga. Sakura menahan erangannya saat Sasuke menggigit-gigit kecil telinga kirinya. Merasa tak cukup Sasuke membaringkan Sakura di meja makan sambil terus menciuminya. Tangannya mengelus paha Sakura sensual membuat Sakura semakin panik dan terus mendorong tubuh Sasuke tapi sia-sia meskipun sekuat apapun Sakura mendorongnya. Tanpa pikir panjang Sakura langsung menjambak rambut kepala Sasuke kesisi.
Sasuke menggeram saat tangan Sakura dengan kencang menarik rambut belakangnya membuatnya terhenti sebentar karena Sasuke langsung mencengkram kedua tangan Sakura dan menahannya di kedua sisi kepalanya. Sasuke menatapnya tajam sebelum kembali ke kegiatannya. Sasuke mencium kasar bibirnya dan menggitnya. Sakura merintih kesakitan. Sakura terus memohon walaupun kata-katanya terputus-putus karena lumatan kasar Sasuke.
Merasa putus asa dengan kondisinya Sakura menangis dalam ciuman. Isakan terus keluar dan Sasuke masih enggan menghentikannya. Sakura menyerah dan memilih diam menerima perlakuan kasar Sasuke.
Lama Sasuke mencium Sakura sampai ia sendiri merasa kehabisan napas. Sasuke dan Sakura saling menyemburkan napas ke wajah masing-masing setelah Sasuke melepas lumatannya. Sasuke memandangi wajah dibawahnya dengan napas memburu.
Sakura menutup matanya menahan sesak hebat di dadanya, kepalanya pusing dan tubuhnya lemas tak bisa bergerak. Mungkin aku setengah pingsan. pikir Sakura.
Sasuke mengelus-elus kepala Sakura dan mengusap keringat yang menempel di dahi lebarnya dengan lembut. Sadar dia berada di tempat yang tidak seharusnya. Sasuke mengangkat tubuh Sakura dan membawanya ke kamar.
TBC
Uhuyyy. Im up again guysss. Gimana gimana? Makin aneh yaaaa.
Duh maafin si aku kurang bakat. Maaf kalo feelnya ga dapet dan gaje.
Terima kasih untuk semuanya yang masih membaca sampai saat ini.
Maaf ga bisa bales komennanya posisi sedang di luar jadi agak malu buat buka buka si wattpad. Temen main ga ada yang tau kannn kalo si aku suka bikin beginian wkwk ini aja sembunyi sembunyi ngeupnya.
Tunggu terus kelanjutannya ya
See yaa 😆😆😆
YOU ARE READING
Script
FanfictionSejak awal mereka memang tidak akur. pekerjaan dan drama hiduplah yang mendekatkan mereka. cerita ber-rate M karena bahasa tapi saya me-warn kalian bahwa saya tidak menyediakan lemon tea ok ;) Hallo semuanya cerita ini akhirnya saya publikasikan lag...
Chapter 6
Start from the beginning
